Tanggal 5 February 2018 tiba-tiba
index Dow jatuh melebihi 1000 point,
dari 25,521 pada penutupan hari sebelumnya ke 24,346, Dan dalam dua (2) minggu antara 26 Januari 2018 sampai tanggal 5 Februari 2018 bursa US
jatuh dari 26,617 ke 24,346 atau
hampri 9%. Tidak hanya bursa
saham, tetapi juga pasar bond, komoditi dan crypto currencies ikut jatuh.
Kemudian rupiah/USD lari dari Rp 13,200 per USD ke Rp 13,600 terus berlanjut
sampai Rp 13,800.
Timbul pertanyaan: Apakah bubble-bubble
ini sudah meletus? Apakah proses ini akan berlanjut ke keadaan yang diramalkan
dalam Gejolak 20014 – 2020? Apa ini awal dari rupiah menuju Rp 17,000 per USD?
Jawabnya adalah “iya” dan “tidak” atau
lebih tepatnya adalah “mungkin iya” dan “mungkin tidak”. Masing-masing jawaban
punya alasan sendiri. Ada yang kami pikir sudah meletus dan ada yang belum.
Masing-masing sektor punya waktunya sendiri.
EOWI sudah setahun ini absen, karena
memang sedang menunggu datangnya crash
dan tidak ada yang harus dilaporkan. EOWI masih punya 2 tahun untuk membuktikan
ramalan EOWI. Jadi kami masih tenang-tenang saja. Kemunculan EOWI kali ini
untuk mengumumkan bahwa satu (1) bubble lagi sudah meletus. Namanya bitcoin. Setelah bubble minyak
meletus di bulan July 2008, kemudian emas di bulan September 2011 serta komoditi
di tahun 2011, sekarang giliran bitcoin.
Aktifnya EOWI juga untuk mewanti-wanti
pembacanya agar lebih bersiap-siap agar bisa menghadapi krisis global yang
besar. EOWI ingin memperingatkan lagi bahwa krisis besar ini akan terjadi.
Tetapi......., yang bisa membuat pembaca EOWI bernafas sangat lega adalah bahwa
menurut perkiraan kami kemungkinan baru terjadi setelah kwartal 3, 2018. Kecil
kemungkinannya sebelum itu.
Trump Pecahkan Rekord 100 Tahun
Selalu ada yang pertama. Itu yang bisa
saya katakan untuk Donald Trump. Trump telah memecahkan statistik 100 tahun,
bahwa di tahun pertama pemerintahan Trump tidak ada resesi. Berdasarkan
statistik selama 100 tahun terakhir ini. Statistik itu mengatakan bahwa jika
ada presiden US yang memerintah selama 2 periode maka resesi akan terjadi
diakhir perintahannya atau diawal pemerintahan presiden berikutnya. Dan kita
tahu bahwa diakhir pemerintahan Obama atau diawal pemerintahan Trump.
Trump lolos dari kutukan statistik presiden
2 periode walaupun program-program Trump tidak ada yang jalan. Sebut saja
programnya dan lihat apakah sudah jalan atau masih mandeg.
Bubble Bitcoin Pecah
Bitcoin dan cryptocurrencies lainnya
sudah tamat. Kalau masih ada yang berharap bitcoin menjadi $1 juta, atau $100
ribu, silahkan saja bermimpi selama 100 tahun.
Selama 6 bulan bitcoin dan
cryptocurrencies lainnya mengalami rally parabolic dari $ 2,300 ke $19,206
hanya dalam waktu 6 bulan saja. Dan pecahnya bubble cryptocurrency merupakan
hadiah natal dan tahun baru, tepat sebelum liburan natal tgl 17 Desember 2017.
Chart Bitcoin 2 tahun
terakhir.
EOWI berani mengatakan bubble
cryptocurrency pecah....., pada saat huruf ini ditulis, bitcoin ada di level
7,073 atau hanya tersisa kurang dari 37% dari puncaknya. Itu bubble yang
percah. Dan hal itu tidak hanya menimpa bitcoin saja tetapi seluruh pasar
crytocurrency. Kapitalisasi pasar cryptocurrency jatuh 70%, dari $826 milyar ke
sekitar $ 250 milyar saja.
Kapitalisasi Pasar
Cryptocurrency
Bubble di Pasar Modal, Pecah atau Belum?
Pertanyaan: Apakah bubble pasar modal sudah meletus?
Itu adalah pertanyaan
100 trilliun dollar. Dan seperti biasanya, bencana itu sulit diramalkan.
Pecahnya bubble sulit diramalkan waktunya. Seperti kata-kata mutiara: Spekulator bisa tidak rasional sampai bisa membuat
short seller (yang melawan arus) bangkrut.
Kita lihat chart di
bawah. Dari tahun 2009 sampai saat ini, banyak sekali koreksi yang besarnya
lebih dari 5%. Dan itu hanya bisa disebut koreksi karena tidak berlanjut sampai
nyungsep 70% - 90%. Oleh sebab itu,
bisa pasar berubah menjadi volatile, tidak berarti pasar akan crash.
Index Dow Jones Industrial Average.
Yield
Flattening Chart
Walaupun dari pengalaman diketahui bahwa peramalan
tentang saat stock market crash itu (hampir) mustahil,
tetapi kami di EOWI tidak jemu-jemunya meramal tentang saat terjadinya market crash. Mungkin di EOWI isinya
orang-orang yang tidak bisa belajar dari pengalaman, atau semata-mata murni ndableg. Tetapi...., setidaknya kami
menggunakan statistik bukan asal-asalan menebak. Statistik dan cara berpikir
yang runut itulah yang menjadi landasan kami.
Investor mengenal indikator resesi yang disebut flattening yield curve. Maksudnya
menyempitnya perbedaan antara yield dari obligasi pemerintah US jangka panjang
(katakanlah 10-year US treasury bond) dengan yield jangka pendek (2-year US
treasury). Dengan kata lain yield 10 yr TB minus yield 2 yr TB mendekati nol.
Penjelasannya adalah bahwa gejala ini adalah prilaku
investor bond mulai mencium akan adanya resesi di depan dan mereka mulai
melepas bond jangka pendeknya, atau meminta yield yang lebih tinggi sebagai
kompensasi atas resiko (yang menyusul) resesi. Akibatnya yield suku bunga bond
jangka pendek naik (lebih cepat dari suku bunga bond jangka panjang, yang
resiko jangka pendeknya lebih kecil).
Di bawah ini ada chart yield 10 yr TB minus yield 2 yr
TB dengan index Nasdaq. Dari 5 resesi, pada umumnya setelah perbedaan yield
bond jangka panjang dan jangka pendek menjadi nol, perlu waktu beberapa
kwartal/semester untuk sampai ke resesi. Tetapi lain halnya dengan pasar saham.
Pasar saham mulai mengalami bearish diantara resesi dan mulai flatnya yield
curve. Jadi, bagi investor saham, mereka harus berhati-hati jika perbedaan
yield ini menjadi nol atau negatif. Patut diduga akan disusul dengan bear market di sektor saham. Umumnya ada tengang
waktu beberapa bulan sebelum terjadi koreksi di bursa saham.
Proses flattening yield curve saat ini sedang
berlangsung. Untuk mencapai nol pada selisih yield 10-year bond dengan 2-year
bond baru akan tercapai antara kuartal 3 2018 dan kuartal 1 2019. Ini tidak
berarti akan seketika itu terjadi resesi di US. Tetapi setidaknya bursa saham
akan masuk ke periode bearish dan juga resesi, tidak lama setelah itu. Jadi
investor saham dan pelaku bisnis harus bersiaga.
Coincident
Economic Indicator dan Policy The Fed
Lain lagi ceritanya dengan para pelaku bisnis. The Fed
membuat survey-survey yang objeknya dari kalangan pelaku bisnis dan hasilnya
dikumpulkan dan dijadikan satu yang the Fed namakan Coincident Indicator. Entah
kenapa disebut Coincident Indicator, padahal mungkin lebih tepat disebuat
leading indicator. Bagi yang ingin tahu lebih dalam mengenai Coincident
Economic Indicator bisa dilihat di websitenya the Fed. Intinya adalah nonfarm payroll employment, jam kerja
buruh rata-rata di sektor manufakturing, angka pengangguran, and upah setelah
dikoreksi dengan indeks harga konsumen.
Yang menarik dari indikator dari bahwa bila index ini
memasuki level di 2.4 - 2.9 dan ke bawah, maka itu saat yang hampir bersamaan
dengan ekonomi US yang memasuki masa resesi.
Catatan
Akhir
Kalau kita memperhatikan 3 curva yang telah dibahas
sebelumnya dalam 1 plot, keadaan pasar sudah menjelang terjadinya koreksi besar
dan ekonomi sudah mendekati resesi. Menurut pandangan EOWI, resesi kali ini
tidak dapat dihindarkan lagi. Yang pasti bubble di sektor cryptocurrency sudah
meletus. Bukan mustahil akan merambat ke sektor saham, junk bond dan kredit. Banyak
alasan yang bisa mendukung pandangan ini.
Pertama, pemulihan ekonomi saat ini adalah pemulihan
ekonomi yang paling panjang dalam sejarah, berkat adanya quantitave easing (QE)
yang luar biasa besarnya. Terlepas hasilnya di sektor riil memble. Tetapi untuk sektor investasi portfolio, 9 tahun terakhir
ini (2009 – 2018) adalah periode untung besar. Dengan QE, the Fed dan bank sentral
besar lainnya berhasil membuat illusi bahwa investasi tidak ada resikonya,
sehingga investor dengan sangat beraninya melakukan investasinya dengan
leverage yang besar. Itu mengakibatkan potensi koreksi besar semakin nyata.
Kedua, setelah sekian lama tidak ada resesi, the Fed akan
mengantisipasi adanya resesi dalam waktu dekat. Oleh sebab itu the Fed sudah harus
menghentikan quantitative easing dan berbalik arah menjadi quantitative
tighening: menaikkan suku bunga dan mengetatkan balance sheetnya, kata kerennya
untuk menarik uang dari peredaran. Karena biasanya the Fed menurunkan suku
bunga sampai 3%, maka setidaknya the Fed akan menaikkan suku bunganya sedikit di
atas 3%. Saat ini masih 1.5% artinya masih setengah jalan. EOWI percaya bahwa
the Fed tidak akan berhenti sebelum mencapai 3%. Jadi bukan mustahil the Fed
akan melakukannya lebih aggresif, karena mereka berpacu dengan waktu.
Tindakan the Fed ini diikuti oleh bank-bank sentral
besar lainnya. Itu akan membuat semakin parah.
Investor yang biasanya memperoleh bunga yang rendah
untuk leverage portfolionya, terpaksa harus membanyar lebih tinggi. Di pihak
lain, asset-asset yang dispekulasikan saat ini harganya sudah mem-bubble.
Kita lihat saja nanti. Tahun 2018 ini the Fed
dijadwalkan rapat 6 kali lagi, yaitu bulan Mei, Juni, Juli atau Augustus, September,
November dan Desember. Jika setiap kali pertemuan mereka menaikkan suku bunganya
0.25%, maka akhir tahun 2018 target 3% akan tercapai. Akan tetapi, pertemuan
the Fed yang diikuti dengan jumpa press dan prediksi keadaan ekonomi (serta langkah-langkah
the Fed), hanya ada tiga (3), yaitu bulan Juni, September dan Desember. Jadi kemungkinan
akan lebih aggresif lagi juga dikarenakan angka target 3% kemungkinan the Fed
masih merasa kurang.
Faktor ketiga, antisipasi karena munculnya persepsi akan
adanya inflasi yang membuat harga beberapa bahan komoditi naik. Ini akan
memukul sektor ekonomi riil.
Krisis kali ini akan berlangsung cepat dan agak tidak
terduga. Mungkin kwartal III 2018, mungkin juga tahun depan. Kami di EOWI tidak punya posisi kecuali cash fisik dan tabungan di
bank. Dengan adanya trading dengan algorithma dan leverage yang besar serta ETF,
sekali terpicu oleh stop loss, maka crash
akan mengalami percepatan. Pada saat itu, para investor tradisional tidak punya
waktu untuk melikwidasi posisinya.
Sekian dulu......., jaga kesehatan dan tabungan anda
baik-baik. Apalagi jika anda sudah berumur 50an taun ke atas. Sebab......., dengan
ukuran crash yang mungkin nantinya merupakan rekord dalam sejarah maka dengan umur
seperti itu, anda tidak punya peluang untuk memulihkan pensiun anda seperti
sedia kala selama hidup anda.
April 12, 2018.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.