___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Tuesday, December 14, 2010

Yang Tidak Puas

Eropa Yang Tidak Puas
Krisis Eropa berlanjut. Rakyat tidak puas. Pangeran Charles dari Inggris bersama istrinya Camilla sempat dilempari telur oleh para demonstrator anti kenaikan uang sekolah dan protester yang tidak puas atas kondisi ekonomi Inggris. Tentu bukan sang pangeran dan istrinya langsung yang dilempari dan kena. Hanya mobilnya saja yang kena. Mereka ada di dalamnya. Charles menurut ceritanyanya ketakutan dan berniat pindah ke Swedia. Ini ceritanya: Charles and Camilla's Car Pelted By Angry Students - Charles Remarks "That's Bloody It, Camilla and I Are Moving To Sweden"

LONDON - Prince Charles and his wife Camilla had gone out for the evening to attend a play at The Engelbert Humperdinck Theatre. After the play they decided to drive over to The Attila The Hun Restaurant to have some of London's best crumpets.

As their chauffeur-driven auto made its way down the street it was suddenly besieged by a group of very angry young individuals. The group was comprised of English college students who were protesting the fact that Parliament had voted to increase the prices of their campus cafeteria lunch items including fish and chips, bangers and mash, chicken tikka masala, and Yorkshire pudding.

The angry mob pelted the vehicle with yellow paint, strawberry Jell-O, empty Corona beer bottles, HP Sauce, half-eaten Big Macs, chicken eggs, cow milk, and horse sh*t....

SIDENOTE: As Prince Charles and a nervously shaking Camilla pulled into Buckingham Palace, Charles turned to Billingshurst and said, "Ya know Noel, I love the fact that me woman and I live near me mum and me dad, but regarding this uncontrolled student rioting that's bloody it, Camilla and I are moving to Sweden."


Keadaan pasti sudah sangat serius jika pangeran Charles sampai mau pindah ke Swedia. Ternyata memang serius, walaupun pemberitaan di Indonesia tidak ada. Protest di Inggris ini masih berlangsung, brutal, gedung parlemen diduduki. Videonya dapat anda lihat di Youtube.



Dengan pengangguran yang tinggi, harga-harga naik, biaya sekolah naik, pajak naik, tunjangan-tunjangan dari pemerintah dikurangi, membuat ketidakpuasan rakyat Inggris berubah menjadi protes brutal.

Nanti dulu...., apa katanya tadi? “......, harga-harga naik, biaya sekolah naik, pajak naik, tunjangan-tunjangan dari pemerintah dikurangi,.......” kok seperti Indonesia saja. Warteg dan kaki-lima mau dipajaki, bensin bersubsidi dibatasi dan hanya boleh untuk mobil-mobil tertentu. Mungkin ini adalah trend global. Protest di Inggris mendapat simpati di Yunani. Mereka juga ikut demostrasi. Dua minggu sebelumnya, di Dublin Irlandia, juga terjadi demostrasi protes yang besar.





Sementara itu, ditengah kemelut krisis keuangan, Jerman mengancam mau meninggalkan Uni Eropa. Alasannya bisa ditebak. Jerman tidak mau terseret ke dalam kemelut ekonomi akibat penyelamatan Yunani, Irlandia dan negara-negara Zona Eropa pinggiran.

Bombshell Revelation: Angela Merkel Threatened To Leave Eurozone


Angela Merkel warned that Germany could abandon the euro

The German chancellor, Angela Merkel, has warned for the first time that her country could abandon the euro if she fails in her contested campaign to establish a new regime for the single currency, the Guardian has learned.

At an EU summit in Brussels at the end of October that was dominated by the euro crisis and wrangling over whether to bail out Ireland, Merkel became embroiled in a row with the Greek prime minister, George Papandreou, according to participants at the event's Thursday dinner.

Walaupun berita ancaman keluarnya Jerman dari Zona Europa ini kemudian dibantah, tetapi ini merupakan tanda-tanda yang bisa menuju perpecahan Zone Eropa dan Euro. Kalau Euro bubar, bagaimana jadinya? Kemungkinan ini tidak bisa dikesampingkan, apalagi jika Spanyol dan Portugal mengalami krisis moneter. Pada saat itu Jerman dan Prancis hanya punya pilihan, keluar dari Euro atau ikut terseret ke dalam krisis kalau mereka mau menyelamatkan Spanyol dan Portugal. Kalau Euro bubar...., apa yang akan terjadi selanjutnya? Saya tidak mau membayangkannya.

Kemungkinan ini tidak bisa dikesampingkan karena hal ini merupakan satu-satunya solusi yang singkat dan mudah untuk krisis Euro adalah membubarkan Euro dan kembali pada Mark, Lira, Peseta, Escudo, Frank, Pound, Gulden. Kalau negara-negara ini mengalami krisis, mereka tinggal menlakukan devaluasi mata uangnya sehingga produk mereka kembali kompetitif. Tenaga kerja mereka kembali kompetitif. Sederhana bukan.


Cina, Hati-Hati Kalau Tidak Puas
Kalau selama ini dunia disuguhi cerita tentang hebatnya pertumbuhan ekonomi Cina, ternyata berita dari Wikileaks bahwa data pertumbuhan ekonomi yang hebat ini menurut Wikileaks adalah tidak reliable: Wikileaks China's GDP is "man-made," unreliable: top leader

(Reuters) - China's GDP figures are "man-made" and therefore unreliable, the man who is expected to be the country's next head of government said in 2007, according to U.S. diplomatic cables released by WikiLeaks.

Li Keqiang, head of the Communist Party in northeastern Liaoning province at the time, was unusually candid in his assessment of local economic data at a dinner with then-U.S. Ambassador to China Clark Randt, according to a confidential memo sent after the meeting and published on the WikiLeaks website.

The U.S. cable reported that Li, who is now a vice premier, focused on just three data points to evaluate Liaoning's economy: electricity consumption, rail cargo volume and bank lending.

"By looking at these three figures, Li said he can measure with relative accuracy the speed of economic growth. All other figures, especially GDP statistics, are 'for reference only,' he said smiling," the cable added...........

He was reported as saying that the most effective way to combat corruption was to create transparent rules and to ensure adequate supervision, while also educating officials.

"Part of this education involves prison tours that force bureaucrats to visit incarcerated officials convicted of graft in order to witness first-hand the consequences of malfeasance," the cable said.

Lain di US lain pula di Cina. Kalau di US harga-harga turun walaupun sudah ada Quantitative Easing (QE), di Cina harga-harga naik walaupun ada stimulus yang besarnya ekivalen dengan $ 500 milyar semenjak adanya krisis ekonomi. Dilaporkan minggu lalu bahwa inflasi harga barang konsumsi di Cina mencapai 5,1% dan untuk harga barang produsen 6,1%. Kalau harga makanan dan bahan pokok naik, politikus akan takut. Cina tidak ada sistem sosial security, tidak ada jaring pengaman, tunjangan pengangguran di pemerintahannya. Kalau mereka di PHK, maka tidak akan memperoleh tunjangan pengangguran, tunjangan kesehatan atau sejenisnya. Orang seperti ini akan kalau menganggur tidak mengeluh, tetapi memberontak. Kalau di Inggris bisa terjadi huru-hara, di Cina tidak akan menjadi kekecualian. Ingat tahun 2007 – 2008 ketika harga minyak dan bahan komoditi melonjak. Huru-hara terjadi di provinsi Xinjiang dan juga di beberapa tempat di selatan. Oleh sebab itu, langkah pertama yang dilakukan Cina adalah pengontrolan harga.Pemerintahnya menerapkan kontrol harga. Walmart dan Carrefour di Cina ikut terkena batunya.

Dampak stimulus di US dan Jepang berbeda dengan di Cina. Selama 20 tahun Jepang melakukan stimulus, tetapi harga-harga tetap turun. Dan deflasi tetap mendominasi ekonomi. Ini tidak dijumpai di Cina. Karena Cina memang masih dalam fase bubble (properti dan konstruksi). Setelah Stephan Roach, sekarang Jim Chanos meramalkan bubble di Cina akan kolaps.

China Overbuilding to 'Hit a Wall': Chanos

The overdependence on new real estate in China, when the demand isn't there, will cause the nation to eventually "hit a wall," hedge fund manager James Chanos told CNBC Friday.

“Construction is 60-plus percent of GDP, compared to exports of 5,” said Chanos, ho is the founder and president of Kynikos Associates.

“The problem is that consumption as a percentage of Chinese economy has eclined in the last 10 years, from 40 to 35 percent. It’s all real estate,” he said. After the US, China has the world's second largest economy.

China has built new cities that are now essentially empty, he added. Despite the overbuilding, said Chanos, construction continues at a good clip, with 12 million to 15 million residential units this year. The units, priced similar to those for US residents, are intended for Chinese who earn about $3,500 annually and are in the bottom 20 percent of wage earners. Ironically, many of the Chinese who've moved to cities from the country are construction workers, he noted.

“When construction is 60 percent of your economy, and you are building lots of things that people don’t need, the state may let this get out of control,” he said. “It’s hard to manage this type of bubble.”

Chanos predicted that America would fare better, should the China bubble burst, because the US doesn’t export as heavily to China as do Europe, other countries in Asia and Latin America.


Bubble ini masih menggembung, membesar. Oleh sebab itu setiap ada guyuran liquiditi akan berdampak pada pembengkakan bubble. Tetapi kata Chanos, harga property di Cina sudah seperti di Amerika Serikat, dengan pendapatan rata-ratanya $ 3,500 dibandingkan dengan Amerika yang $14,000 itu, artinya bubble di Cina sangatlah besar. Bubble yang besar dan angka GDP yang tidak reliable..... mmmmmm..... bikin nervous? Mungkin untuk Chanos, tetapi tidak untuk Stephan Roach.

Bubble di Cina bisa jadi adalah bubble berikutnya yang akan meletus. Pada saat bubble ini meletus, Australia, Canada, New Zealand, Indonesia dan penghasil komoditi lainnya akan terseret. Bagi yang penasaran ingin tahu kapan bubble di Cina meletus....., mungkin harus tetap penasaran. Tidak ada yang tahu kapan. Stephan Roach, dari Morgan Stanley, sejak 10 tahun lalu meramalkan crash di Cina, akhirnya menyerah. Dia sekarang malah menjadi optimis terhadap Cina. Apakah Chanos akan mengikuti Roach yang gagal itu? Entahlah. Mungkin ramalan Chanos datangnya tepat pada waktunya. Kalau ramalan Chanor terwujud, pemerintah Cina harus berhati-hati terhadap rakyat yang tidak puas.


Australia Kurang Memuaskan, Tetapi Masih Okey
Ekonomi Australia mengalami perlambatan. Pertumbuhan GDP kwartal 3 2010 hanya 0.2%. Katanya kurang memuaskan. Pertumbuhan melambat ini karena jatuhnya eksport. Mungkin Cina tidak memerlukan besi, batu bara serta bahan-bahan tambang sebanyak kwartal sebelumnya.

Australia: GDP grows 0.2% in Q3 missing expectations

"The growth was driven by a 0.6% increase in household expenditure and a 0.9% increase in gross fixed capital expenditure. This growth was partially offset by a strong fall in net exports, the fall in net exports was due to a 2.4% fall in exports and a 0.5% fall in imports",


Hanya itu berita dari Australia yang mau dilaporkan.


Amerika Ben Barnanke Dikecewakan, Investor Bond Tidak Puas
Pengangguran masih 9.8%. Itu yang resmi, kalau yang tidak resmi mencapai 17%. QE I tidak ada pengaruhnya. Apa yang mau diharapkan dari QE II? Dalam QE II rencananya the Fed akan membeli treasury bond agar supaya yield dari treasury bond bisa ditekan dan selanjutnya suku bunga pinjaman kredit perumahan bisa ditekan. Apa yang terjadi? Investor bond langsung melawannya. Sejak pengumuman the Fed tentang rencananya untuk membeli treasury bond dengan dana $ 600 milyar, bukannya yieldnya turun sesuai dengan kehendak the Fed, tetapi malah naik. Itulah Ekonomi. Ekonomi bukan science, tidak semua tindakan bisa diramalkan hasilnya. Investor bond tidak puas dan menjuali bondnya sehingga yieldnya naik? Mungkin saja.





Kalau di Eropa, masyarakat yang tidak puas, lain halnya di Amerika. Ben Bernanke yang tidak puas....., kecewa. Dan kekecewaannya bertambah karena dia harus menarik uang kertas pecahan $ 100. Alasannya karena pecahan $100 banyal kerut-kerutnya. $100 bill's new facelift goes awry—CNBC

A significant production problem with new high-tech $100 bills has caused government printers to shut down production of the new notes and to quarantine more than one billion of the bills in huge vaults in Fort Worth, Texas and Washington, CNBC has learned.

Initially scheduled for release in February of 2011, the new bills were announced with great fanfare by officials at the Treasury Department and the Federal Reserve in April.

At the time, officials announced the new bills would incorporate sophisticated high-tech security features, including a 3-D security strip and a color-shifting image of a bell designed to foil counterfeiters.

But the production process is so complex, it has instead foiled the government printers tasked with producing billions of the new notes.

An official familiar with the situation told CNBC that 1.1 billion of the new bills have been printed, but they are unusable because of a creasing problem in which paper folds over during production, revealing a blank unlinked portion of the bill face.

A second person familiar with the situation said that at the height of the problem, as many as 30 percent of the bills rolling off the printing press included the flaw, leading to the production shut down.

The total face value of the unusable bills, $110 billion, represents more than ten percent of the entire supply of U.S. currency on the planet, which a government source said is $930 billion in banknotes. For now, the unusable bills are stored in the vaults in "cash packs" of four bundles of 4,000 each, with each pack containing
16,000 bills.

Beritanya juga ada di link ini

Pecahan $ 100 sedianya akan dicetak dengan sistem pengaman high-tech sehingga sulit dipalsukan. Tetapi karena terlalu tingginya dan rumitnya high-tech itu, sampai-sampai membuatnya saja sulit. Atau sekedar incompetent?


Indonesia Yogya dan Lurah Tidak Puas
Lurah, camat di Yogya tidak puas terhadap demokrasi. Mereka tidak mau gubernur dan wakil gubernur Yogya didemokrsikan, dipilih dengan pemilihan umum dan diikuti oleh calon-calon dari kalangan “rakyat” (partai politik). Alasannya entahlah. Mungkin para politikus (yang kotor dan culas) tidak layak disandingkan dengan Sri Sultan.

Cerita ketidak puasan lainnya. Kalau ini adalah lurah yang ingin punya status pegawai tetap, tidak bisa diPHK dan dapat pensiun, walaupun kerja seenaknya. Mereka tidak mau demokrasi, karena kalau pada pemilihan berikutnya mereka gagal, artinya mereka kena PHK. Para demonstran yang lurah ini mendatangi kementerian dalam negri di Jakarta, dan membakar baju dinas mereka.

Demo Berlanjut, Depan Istana Ditutup

Jakarta - Aksi unjukrasa oleh sekitar 10 ribu perangkat desa yang menamakan diri Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), yang dimulai pukul 10.00, hingga pukul 15.00 ini masih berlanjut. Para pendemo memenuhi Jalan Medan Merdeka Utara, tepatnya di depan Gedung Kementerian Dalam Negeri (Mendagri).

Akibat ulah pendemo, Jalan Medan Merdeka Utara, mulai depan Gedung MA dari arah Istana menuju Gambir, masih ditutup. Demikian pula jalan dari Gambir menuju Istana. Kendaraan dari Istana menuju Gambir diminta memutar melalui Jalan Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Selatan lalu lewat Medan Merdeka Timur. Sedangkan kendaraan dari Gambir menuju Istana dialihkan melalui Jalan Pasar Baru dan Jalan Veteran III. Sementara untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa, sekitar 600 aparat kepolisian dikerahkan dari Polres Jakarta Pusat.

Sebagian massa ada yang berdiri sambil berorasi. Sebagian lainnya ada yang duduk-duduk di taman dan di tengah Jalan. Setelah melakukan orasi yang cukup lama, akhirnya pihak Kemendagri menerima 5 perwakilan pengunjuk rasa. Namun, ribuan pengunjuk rasa yang sudah mulai emosi melakukan protes dengan mencopot baju dinas dan menumpuknya di tengah jalah. Bahkan, sebagian yang lain tampak mengikat baju dinas mereka antara yang satu dengan yang lain membentuk seperti jemuran yang menutup ruas jalan. "Perjuangan kita tidak cukup sampai di sini. Harus terus dikawal hingga tuntutan kita menjadi UU," kata Hubaydi Rosyidi, Kepala PPDI, saat ditemui di lokasi, Senin (13/12).

Kalau Cuma lurah...., biarkan saja. Tidak membahayakan.


Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Sunday, December 5, 2010

Dosa, Penyelamat dan Tumbal Kurbannya

Dosa
Banker memberikan uang simpanan nasabah sebagai kredit kepada konsumen yang tidak mempunyai kemampuan untuk membayar. Siapa yang bersalah? Siapa yang menjadi pendosa? Banker yang sembrono atau debitur yang tahu bahwa dia tidak mampu bayar tetapi masih minta kredit?

Ketika Euro dibentuk oleh para politikus, yang kemudian disusul dengan bergabungnya Spanyol, Itali, Portugal, Yunani, mempunyai kelanjutan cerita yang panjang. Deutsch Mark yang kuat karena didukung oleh bangsa Jerman yang effektif, produktif dan rajin harus digabung dengan Drachma, Lira, Escudo dan Piseta menjadi Euro. Suku bunga kredit dengan denominasi Deutsch Mark yang biasanya rendah karena kepercayaan terhadap Mark tinggi. Tetapi kemudian Mark harus bergabung dengan Drachma, Lira, Escudo dan Piseta yang kurang meyakinkan. Di area Drachma, Lira, Escudo dan Piseta suku bunga kredit biasanya tinggi untuk mengkompensasi resiko. Suku bunga kredit Euro rendah. Sejak bergabungnya Spanyol, Itali, Portugal, Yunani, rakyat di negri-negri ini bisa menikmati kredit berbunga 3%. Bukan lagi 10%, seperti di jaman mata uang nasional mereka. Bisa ditebak, apa yang terjadi kemudian. Bubble di sektor property. Seperti biasanya, boom yang dimotori oleh kredit akan berakhir dengan bust.

Siapa yang salah? Bank pemberi kredit yang memberi kredit secara sembrono? Politikus yang berambisi menciptakan teritori yang luar lewat penyatuan Euro? Atau debitur? Atau semua?


Penyelamat
Politikus tidak suka terlihat “dorky”. Bank Sentral Eropa tertekan untuk melakukan penyelamatan. Tetapi orang Jerman merasa keberatan untuk menolong Irlandia atau Yunani. Toh mereka ini bukan bangsanya, buat apa harus ikut menolong. Krisis ini adalah karena salah mereka sendiri. Angela Merkel menuntut agar kreditur juga ikut menanggung kerugian ini. Kalau saat ini ada istilah PIGS, mungkin nanti ada GIFS (Germany, Italy, France, Spain). Itu mungkin sebabnya Jerman mau lepas tangan. Tetapi, Angela Merkel nampaknya ditekan terus oleh Jean-Claude Trichet, presiden bank sentral Eropa, yang berjanji melakukan QE versi Euro sebesar 200 milyar Euro ($260 milyar). Rupanya drama tidak berhenti sampai disitu, the Fed juga bersedia untuk menolong jika diperlukan.

Jadi kejadiannya demikian. Bank-bank Eropa mengalami kerugian dan nyaris bangkrut karena kelalaiannya memberikan kredit yang sembrono. Bank-bank ini diselamatkan oleh bank sentral Eropa. Kemudian nanti bank sentral Eropa akan diselamatkan oleh the Fed. Lalu siapa yang akan menyelamatkan the Fed?

Kalau ada pendosa, kemudian ada penyelamat, tentunya ada yang dikurbankan. Dosa tidak hilang begitu saja, kecuali kalau dimaafkan. Yang artinya pihak yang didosai menelan kerugiannya dengan suka rela dan ikhlas. Sang penyelamat, bank sentral Eropa dan the Fed tidak akan pernah jadi tumbal kurban. Paling tidak untuk saat ini. Lalu siapa yang akan dijadikan tumbal kurbannya?

Lupakan masalah hutang-piutang, mendosai dan didosai. Saya ingat sebuah rock opera yang filmnya diputar di Indonesia tahun 1976an, Jesus Christ Superstar. Peran Jesus dipegang oleh Ted Neeley. Salah satu lagunya yang cukup menyentuh yang dinyanyikan Ted Neeley berjudul Gethsemane. Anda bisa nikmati videonya berikut ini.

Gethsemane


Lagu ini dinyanyika juga oleh Steve Balsamo, dan Ian Gillan. Tetapi saya suka versi filmnya.

Pada episode ini Jesus mempertanyakan, mengenai pengorbanan yang harus dijalaninya. Apakah ada gunanya. Kenapa dirinya harus dikurbankan. Tetapi akhirnya, dirinya pasrah.

Saya tidak bermaksud menyamakan kisah Jesus dan krisis keuangan global. Keduanya lain sekali. Video di atas hanya untuk selingan saja. Lagunya cantik sekali dan menyentuh.


Tumbal Kurban
Di dalam drama krisis keuangan Amerika yang kemudian disusul dengan Eropa, sentral bank adalah para penyelamatnya. Tentu saja mereka bukan yang akan dikurbankan. Mereka tidak jadi miskin, atau mati atau mengeluarkan darah. Siapa yang akan menjadi kurbannya di altar?

Biasanya sih pembayar pajak. Amerika Serikat sudah memulai rencananya sebagai kelanjutan dari QE I dan QE II. Eropa akan mengikuti jejaknya.





Melihat rekan-rekannya mengejar pajak, Indonesia juga tidak mau ketinggalan. Tanpa pajak, ekonomi sektor warteg sebagai sektor penyedia makanan murah lebih dinamik. Nampaknya harus mengucapkan selamat tinggal. Juga sektor rokok, ada wacana untuk menaikkan cukainya.

Cerita kali ini akan diakhiri dengan video berikut, yang mengetengahkan tentang penyelamatan.




Krisis Eropa terus berlangsung. Pertanyaannya masih sama. Siapa yang mau dikurbankan? Yang menarik adalah berita hari ini dari Bloomberg: EU's Bailout Fund May Be Increased, Reynders Says in a Break With Merkel. Belgia yang tadinya bergabung dengan Jerman dan Prancis untuk membatasi jumlah dana penyelamatan sampai yang disetujui saat ini. Padahal perkiraannya bisa mencapai 750 milyar Euro ($ 1 trilliun). Sekarang Didier Reynders (menteri keuangan Belgia) memisahkan diri dari kanselor Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy melawan bank sentral Eropa Trichet. Posisi Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy tidak enak, karena merekalah tukang jagalnya (penarik pajak). Salah-salah kerbaunya mengamuk ketika akan dikurbankan. Mungkin Belgia perlu diselamatkan juga, sehingga mereka memisahkan diri dari Merkel dan Sarkozy. Yang pasti politik dalam negrinya selama beberapa bulan ini mengalami krisis.




Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.