Beberapa minggu lalu seorang ibu menulis email kepada Ekonomi Orang Waras dan Investasi (EOWI), menanyakan dimana tempat beli emas. Kemudian oleh EOWI, email ibu MH ini diterbitkan dan memperoleh banyak respons. Patut dibanggakan bahwa pembaca EOWI sangat kompak untuk saling tolong menolong. Memang salah satu misi EOWI adalah menolong pembacanya dan membantu pembacanya saling menolong. Walaupun EOWI secara berkelakar mengatakan bahwa suka sekali kalau ada yang mentraktir makan-makan, sebenarnya itu hanya kelakar. Kami juga berterima kasih kepada pembaca yang mengirim email untuk mentraktir makan Foo Tiao Xiang. Kami memdedikasikan blog ini untuk membantu sesama manusia, tanpa keinginan memperoleh balasan dari pembacanya dan kami juga menganjurkan hal serupa, agar pembaca saling menolong sesamanya, karena memberi informasi tidak ada ruginya. Balasan yang kami harapkan hanya dari Tuhan saja. Dalam agama Islam disebut illahi taala. Tabungan kami untuk hari akhir nanti.
Walaupun ibu MH hanya sekedar meminta alamat penjual emas, EOWI juga memperingatkan secara halus bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk membeli emas. Kami harap ibu MH membaca pesan kami dan bisa bersabar dan menahan diri untuk tidak tergesa-gesa membeli emas. Karena ternyata tidak sampai sebulan (tepatnya 2 minggu) kemudian harga emas anjlok drastis. Kejatuhan ini EOWI perkirakan akan berlanjut. Jadi sabar saja. Harga emas menurut perkiraan kami bisa rebound sedikit mungkin sampai $1160 – $1180 per oz, setelah itu kemudian penurunannya akan berlanjut. Bisa saja kami salah dan emas terus melemah dan dollar terus menguat. Yang pasti trend jangka menengah (turun) sudah terbentuk.
INVESTOR LARI KE CASH
Berita di TV dan koran selama beberapa minggu terakhir ini ramai dan sangat gencar mengatakan bahwa US dollar dibuangi oleh investor. Dengan kata lain investor lari dari dollar dan membeli emas atau saham. Bahkan menteri keuangan Indonesia minggu lalu mengatakan bahwa pada tahun 2010 akan banjir US dollar. Pada kenyataannya, yang sejatinya adalah kebalikannya. Di EOWI, kami tidak hanya mendengar apa yang diucapkan, tetapi lebih penting lagi melihat perbuatannya. Seperti pada artikel sebelumnya mengenai hadiah Nobel Perdamaian, EOWI tidak terpukau dengan kata Perdamaian, tetapi lebih tertarik untuk melihat siapa yang memperolehnya dan reputasi mereka. Ternyata banyak (tidak semua) dari mereka ini lebih cocok untuk memperoleh hadiah Nobel untuk pengobaran permusuhan dan kebencian serta perang.
Demikian juga dengan banjir US dollar dan investor lari dari dollar atau membuangi US dollarnya, IOWI melakukan pengecekan lebih dulu dan memonitornya. Pada artikel MENKEU SRI MULYANI VS IMAM SEMAR - PIBU 2010 DI DUNIA RAMAL MERAMAL EKONOMI, TENGGELAMNYA DOLLAR? ditunjukkan bahwa US dollar mengalami kontraksi dan pada artikel UANG KERTAS, UANG SEJATI, UANG ELEKTRONIK & KREDIT (HUTANG) diceritakan alasannya. Walaupun the Fed mencetak US dollar dengan aggressive, tetapi uang ini tidak keluar dan kredit terus mengalami kontraksi. Sekarang kita akan melihat bahwa investor juga lari ke cash equivalent.
Gejala-gejala awalnya sudah EOWI perhatikan sejak permulaan Oktober, dan semakin lama semakin banyak. Gejala awal ini belum membuat dollar melejit. Hanya mengalami “bottoming” alias membentuk fondasi untuk peluncurannya. Dan nanti akan kita lihat secara teknikal bahwa dollar rally sudah mulai dan startnya terjadi pada tanggal 2 Desember 2009. Bersamaan dengan itu, tanggal 3 Desember, emas dan logam mulia memulai terjun payungnya. Sekarang akan kita lihat dulu data lain yang menunjukkan bahwa investor lari ke cash atau cash equivalent.
Cash bisa dianggap adalah zero maturity debt, dan instrument yang dekat dengan cash adalah 3- month US bond. Fokus kita hanya ke US dollar, karena kredit terbesar ada dalam bentuk US dollar yang sekarang mengalami kontraksi.
Selama beberapa bulan ini 3-month T-Bill yieldnya (discount ratenya) mengalami penurunan. Saat ini hanya 0.2% saja (Chart-1). Bahkan pernah 0.05%. Bayangkan, bagaimana putus asanya investor untuk memperoleh 3-month T-Bill ini. Hanya memperoleh bunga 0.2% atau hanya 0.05%, itupun harus dikurangi oleh biaya broker dan administrasi. Aneh bukan? Kok mau-maunya menyimpan uang tanpa bunga? – kita coba untuk menyelami cara berpikir para pemilik uang yang tidak punya moral Islam yang anti riba. Tetapi itulah realitanya. Pemilik uang merasa tidak aman untuk menempatkan modalnya kecuali di cash atau yang paling dekat dengan cash. Emas kemungkinan tidak termasuk kategori ini, menurut persepsi kebanyakan pemilik uang. Lain kali (minggu depan – insya Allah) akan kita bahas.
Walaupun ibu MH hanya sekedar meminta alamat penjual emas, EOWI juga memperingatkan secara halus bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk membeli emas. Kami harap ibu MH membaca pesan kami dan bisa bersabar dan menahan diri untuk tidak tergesa-gesa membeli emas. Karena ternyata tidak sampai sebulan (tepatnya 2 minggu) kemudian harga emas anjlok drastis. Kejatuhan ini EOWI perkirakan akan berlanjut. Jadi sabar saja. Harga emas menurut perkiraan kami bisa rebound sedikit mungkin sampai $1160 – $1180 per oz, setelah itu kemudian penurunannya akan berlanjut. Bisa saja kami salah dan emas terus melemah dan dollar terus menguat. Yang pasti trend jangka menengah (turun) sudah terbentuk.
INVESTOR LARI KE CASH
Berita di TV dan koran selama beberapa minggu terakhir ini ramai dan sangat gencar mengatakan bahwa US dollar dibuangi oleh investor. Dengan kata lain investor lari dari dollar dan membeli emas atau saham. Bahkan menteri keuangan Indonesia minggu lalu mengatakan bahwa pada tahun 2010 akan banjir US dollar. Pada kenyataannya, yang sejatinya adalah kebalikannya. Di EOWI, kami tidak hanya mendengar apa yang diucapkan, tetapi lebih penting lagi melihat perbuatannya. Seperti pada artikel sebelumnya mengenai hadiah Nobel Perdamaian, EOWI tidak terpukau dengan kata Perdamaian, tetapi lebih tertarik untuk melihat siapa yang memperolehnya dan reputasi mereka. Ternyata banyak (tidak semua) dari mereka ini lebih cocok untuk memperoleh hadiah Nobel untuk pengobaran permusuhan dan kebencian serta perang.
Demikian juga dengan banjir US dollar dan investor lari dari dollar atau membuangi US dollarnya, IOWI melakukan pengecekan lebih dulu dan memonitornya. Pada artikel MENKEU SRI MULYANI VS IMAM SEMAR - PIBU 2010 DI DUNIA RAMAL MERAMAL EKONOMI, TENGGELAMNYA DOLLAR? ditunjukkan bahwa US dollar mengalami kontraksi dan pada artikel UANG KERTAS, UANG SEJATI, UANG ELEKTRONIK & KREDIT (HUTANG) diceritakan alasannya. Walaupun the Fed mencetak US dollar dengan aggressive, tetapi uang ini tidak keluar dan kredit terus mengalami kontraksi. Sekarang kita akan melihat bahwa investor juga lari ke cash equivalent.
Gejala-gejala awalnya sudah EOWI perhatikan sejak permulaan Oktober, dan semakin lama semakin banyak. Gejala awal ini belum membuat dollar melejit. Hanya mengalami “bottoming” alias membentuk fondasi untuk peluncurannya. Dan nanti akan kita lihat secara teknikal bahwa dollar rally sudah mulai dan startnya terjadi pada tanggal 2 Desember 2009. Bersamaan dengan itu, tanggal 3 Desember, emas dan logam mulia memulai terjun payungnya. Sekarang akan kita lihat dulu data lain yang menunjukkan bahwa investor lari ke cash atau cash equivalent.
Cash bisa dianggap adalah zero maturity debt, dan instrument yang dekat dengan cash adalah 3- month US bond. Fokus kita hanya ke US dollar, karena kredit terbesar ada dalam bentuk US dollar yang sekarang mengalami kontraksi.
Selama beberapa bulan ini 3-month T-Bill yieldnya (discount ratenya) mengalami penurunan. Saat ini hanya 0.2% saja (Chart-1). Bahkan pernah 0.05%. Bayangkan, bagaimana putus asanya investor untuk memperoleh 3-month T-Bill ini. Hanya memperoleh bunga 0.2% atau hanya 0.05%, itupun harus dikurangi oleh biaya broker dan administrasi. Aneh bukan? Kok mau-maunya menyimpan uang tanpa bunga? – kita coba untuk menyelami cara berpikir para pemilik uang yang tidak punya moral Islam yang anti riba. Tetapi itulah realitanya. Pemilik uang merasa tidak aman untuk menempatkan modalnya kecuali di cash atau yang paling dekat dengan cash. Emas kemungkinan tidak termasuk kategori ini, menurut persepsi kebanyakan pemilik uang. Lain kali (minggu depan – insya Allah) akan kita bahas.
Chart 1
Kami menterjemahkan Chart-1 ini sebagai ketakutan atas komitmen terhadap investasi yang lebih dari setahun. Hal ini lebih jelas jika 3-month T-Bill dibandingkan dengan bond-bond pemerintah (US) jangka yang lebih panjang, misalnya 5, 10 dan 30 tahun. Yield US 30-yr T-Bond saat ini sekitar 4.5% dan sedang naik dan mengarah ke 5%. Apapun alasannya investor menuntut bunga yang lebih tinggi bagi US 30-yr T-Bond. Apakah mereka mengantisipasi pemerintah US akan mengeluarkan banyak 30-yr T-Bond dalam waktu dekat ini untuk menambal defisitnya akibat pemurunan pemasukkan pajak dimasa resesi mendatang? Artinya investor sedang mengantisipasi resesi. Disamping US diharapkan banyak negara-negara lain juga mengikuti jejak US dan akan ada banyak negara yang mengeluarkan bond. Harga bond jangka panjang akan turun (yieldnya akan naik).
Chart 2
Jelas sudah, walaupun media mengatakan bahwa investor, Cina, India membuang US dollar nya, tetapi pada kenyataannya instrumen investasi yang terdekat dengan US dollar justru diburu. Ucapan media dan perbuatan investor tidak cocok.
BABAK PENGUATAN DOLLAR SUDAH DIMULAI
Kalau US 3-mo T-Bill sebagai instrument terdekat dengan cash mengalami penguatan (bunganya turun) sejak Agustus 2009 lalu, bagaimana dengan US dollar cash.
Indeks US dollar baru saja mengalami penguatan dan sudah agak jauh bertengger di atas 50DMA. Bottomnya terbentuk pada tanggal 1 Desember 2009 di level 74.27 untuk indeks USD. Kalau ada yang mau mendebat bahwa bottomnya di 74.23 pada tanggal 25 Nov 2009, saya juga tidak mau membantah. Terserah lah. Kemungkinan besar, 99%, USD sudah bangkit dari keterpurukannya di dasar jurang dan akan maju merangsak naik. Rangsekan sudah dimulai tanggal 2 Desember 2009 lalu. Lucunya pada hari yang sama, menteri keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa untuk tahun 2010 akan ada banjir dollar (lihat Chart-3). Maksud dia bahwa dollar akan tertekan turun dan rupiah akan menguat. Begitu maksudnya. Dan dia bilang (KOMPAS.com Kamis, 3 Desember 2009):
”Itu akan seperti air bah karena berbeda dengan tahun 2008 yang justru terjadi kekeringan likuiditas, tahun depan justru akan terjadi kelebihan. Suku bunga akan rendah, investasi akan mudah, tetapi saya ingatkan ini tidak akan selamanya. Investor perlu menyiapkan berbagai skenario investasi yang memungkinkan adanya berbagai pilihan,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (2/12), saat berbicara dalam Pembukaan Investor Summit and Capital Market Expo 2009 yang dihadiri sekitar 2.000 investor.
Menurut Menkeu, investor perlu mempersiapkan diri dengan melihat kembali kondisi neracanya. Bagian-bagian yang rapuh dalam neraca perusahaan sebaiknya segera diperbaiki sehingga fundamental keuangan investor menjadi kuat.
”Jangan menjadi investor yang ’telat mikir’ agar tidak merugi. Jika ada peluang, sebaiknya segera posisikan diri di depan,” ungkapnya.
Chart 3
Kami yakin rally dollar sudah dimulai tanggal 2 Desember 09, ketika ibu Sri Mulyani dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri (PD) mengatakan akan ada banjir dollar dan investor jangan ‘telat mikir’. EOWI juga tidak mau kalah PD mengatakan bahwa: “Kasihan deh kalian, 2000 investor yang ‘bloon’, kok percaya sama ibu Sri Mulyani. Bayar pula untuk datang ke seminarnya. Terus, tahun depan rugi pula. Dollar mau naik oom, bukan mau turun. Oom-oom dan tante-tanta, EOWI adalah sumber yang lebih akurat.”
Dengan keluarnya indeks USD dari bullish trading wedge (Chart-4) dan merangsek menembus 50 DMA secara menyakinkan, EOWI yakin bahwa primary wave-2 (biru) korektif dan wave-C (biru) korektif sudah selesai dan akan dilanjutkan dengan wave-3 rally. Penguatan dollar ini (primary wave 3) akan terdiri dari 5 wave kecil. Chart-4 menunjukkan salah satu kemungkinan skenario wave-3 primer (biru). Wave-3 (biru) ini harus berakhir di atas wave-1 (biru; di level 89 pada indeks dollar). Target wave-3 (biru) kami level antara 90 – 120. Untuk mencapai wave-3 primer (biru), akan ada 5 subwave (ungu) yang lebih kecil. Untuk ini, harus diantisipasi wave koreksi 2 ungu, yang mungkin bisa ke level 75.5an.
Chart 4
Kalau ramalan EOWI benar, entah siapa yang ‘telat mikir’. Hanya waktu yang akan membuktikannya. Walaupun demikian, EOWI lebih suka PD daripada dianggap ‘telat mikir’ dan ‘bloon’.
SEMUA DI PASAR YANG SAMA
Emas, perak, bahan komoditi, saham, dollar, rupiah dan bond berada di dalam pasar yang sama. Kalau terjadi kekeringan liquiditas US dollar, maka investor/spekulator akan meliquidasi portfolionya, apakah itu saham, emas, perak, minyak atau bahan komoditi untuk memenuhi kewajibannya. Kita sudah melihat investor lari ke US dollar cash atau yang paling dekat dengan US dollar cash yaitu US bond jangka pendek (3-mo US T-Bill). Artinya, tidak ada tempat yang aman kecuali US dollar cash atau 3-mo US T-Bill. Harga emas dan perak sudah membentuk puncak dan mulai menurun, dan secara drastis pula. Demikian juga minyak mentah mungkin sudah melewati titik puncaknya. Saham, masih bertahan. Mungkin masih akan mengikuti acara tahunannya, yaitu rally akhir tahun. Mungkin juga tidak. EOWI akan mengabarkannya kalau puncak sudah terlampaui.
Jadi issuenya adalah krisis liquiditas lagi. Kontraksi kredit lagi. Kita akan melihat koreksi di berbagai pasar yang lebih brutal dari pada yang terjadi tahun 2007 sampai Maret 2009. Tidak hanya di bursa saham, tetapi juga di sektor emas dan logam mulia dan komoditi. Taksiran kami di EOWI harga minyak mentah akan tembus di bawah $32 per barrel. Angka $20 - $30 lebih mungkin. Emas akan ke $600 - $700. Saham S&P 500 ke bawah 600. Cash adalah yang terbaik. Kalau anda cukup terampil, maka shorting adalah cara untuk menaikkan keuntungan.
Dalam tulisan mendatang EOWI akan mencoba mengangkat topik “Menyongsong Krisis Kredit 2010 – 2011”. Diantaranya kami akan mengangkat issue yang mungkin bermanfaat bagi pembaca yang awam, yaitu “amankah uang anda di bank?”. Jangan sampai, anda sudah capek-capek menjual emas anda dan uang nya di simpan di bank sekedar untuk diuapkan oleh pemilik bank, seperti kejadian di bank IFI. Jangan sampai uang anda tertahan di bank seperti halnya mereka yang menyimpan di bank Century.
Sekian dulu. Jaga tabungan dan hasil jerih payah anda baik-baik.
Jakarta 13 Desember 2009
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
6 comments:
bung IS, arah SPX 10 hAri ini berlawanan dengan gerakan gold dan usd. apakah ini menandakan kalau market tidak ditentukan oleh value usd tetapi ditentukan oleh likuiditas? dengan kata lain value usd bukan merupakan indikator likuiditas?
akhir2 ini dan kedepannya akan banyak perusahaan us /(dubai) yg dilikuidasi oleh pemerintah. apakah ini bisa menyebabkan likuiditas naik, usd melemah dan dow menguat?
terima kasih
mike
disimpan dimana donk pak cashnya klo g di bank?
menurut sy yg masih awam, simpan uang di beberapa bank bumn. terutama di bank yang sistem nya syariah.
tetep simpan emas juga boleh. tapi emas batangan, bukan emas perhiasan
Lebih bagus lagi diputar dalam bisnis yang sesuai selera anda. yang penting halal.
Wow,....
indeks dollar penguatannya tajam juga pagi ini.
Kelihatannya ibu Sri Mulyani salah tolat tentang banjir liquiditas (dollar).......
Mike,
Menurut scenario "semua ada di pasar yang sama", secara umum, saham akan berlawanan arah dengan US$. Tetapi ini tidak berlaku untuk hari ke hari. Kalau USD menguat terus seperti yang diramalkan, maka dalam 4-8 minggu lagi saham akan terikut dengan emas dan perak.
Likuwidasi paksa asset adalah deflasi. Maka liquiditas seret. Bank enggan/takut menyalurkan kredit. Mereka curiga bahwa semua asset/instrument investasi adalah bubble.
wow,,
Post a Comment