Teroris Indonesia nampaknya
mengalami penurunan mutu. Itu yang saya amati di TV yang menyiarkan saat-saat
terjadinya pemboman di sekitar Sarinah, jalan Thamrin, Jakarta tanggal 14
Januari 2016.
Inilah poin-poin yang menjadi
dasar bahwa saya mengatakan bahwa teroris Indonesia mengalami penurunan mutu.
1. Dari 7 orang yang mati, 5 diantaranya
adalah teroris itu sendiri. Artinya tidak effektif. Dibandingkan dengan aksi
teror di Islambul di hari Selasa 13 Januari 2016, 1 teroris mati dengan membawa
10 lainnya ke alam baka.
2. Mungkin bukan mutunya yang turun, tetapi
sudah kehilangan objektif. Atau objektifnya berubah. Ini bisa dilihat
strateginya. Mereka berada di tengah-tengah kerumunan orang, tetapi bukannya
meledakkan bomnya, tetapi hanya menembaki polisi dengan pistol.
Hallooooo....., satu peluru cuma bisa mematikan 1 orang, tetapi
itupun belum tentu mati. Cuma kena diperutnya dan masih bisa lari.
3. Bahkan kemudian lari ke arah tempat parkir
gedung Cakrawala, mondar-mandir seperti tidak tahu apa yang harus dilakukan, padahal
mereka bisa masuk ke gedung untuk mencari obyek sasaran. Tetapi apa yang
dipilih? Pohon!!! Apa mau kencing?? Kemudian apa yang terjadi?.....mereka (2
orang) meledakkan diri.
Halloooooo, apa sudah tidak ada sasaran lain kecuali
pohon?
4. Bom yang digunakan adalah type low explosive kelas bawah alias mercon,
petasan. Itu bisa dilihat dari banyaknya asap ketika meledak. Saya katakan low explosive kelas bawah karena ada
type low explosive yang lebih baik
dari itu. Yang digunakan oleh teroris Sarinah ini adalah garam alkali nitrat
atau alkali khlorat sebagai campurannya. Bukan (pupuk) ammonium nitrat yang
daya ledaknya lebih tinggi dan juga mudah didapat (karena pupuk).
5. Waktu serangan yang tidak tepat. Kalau
mereka memilih jam 12 siang pada saat istirahat makan siang,
restaurant-restaurant akan penuh dan para teroris akan bisa memperoleh banyak
korban.
Kalau dibandingkan dengan
kejadian bom Bali (2002 dan 2005) yang memakan korban ratusan orang, maka kualitas
kerja pembom Sarinah seperti anak-anak, amatir.
Bom Bali 2002 dengan korban
mati lebih dari 200 orang, dilakukan dengan penuh perencanaan seorang teroris
professional. Besarnya bom sampai memerlukan mobil. Racikan bom, yang merupakan
kombinasi high explosive, low explosive dan
minyak. High explosive seperti TNT,
RDX, HMX sulit diperoleh kecuali oleh pencuri yang ulung yang bisa
menggerayangi penyimpanan bahan peledak militer (entah dimana) atau penyimpanan
milik sipil di Momoi, Batam, atau gudang-gudang pembuat bahan peledak seperti
PT Dahana. Kemudian, low explosive yang
bahan dasarnya bisa diperoleh dengan cara yang lebih mudah, tetapi daya
ledaknya jauh lebih rendah. Seperti campuran natriun nitrat (bahan membuat
sosis dan corned beef) dengan gula
bisa menjadi low explosive, keduanya
bisa diperoleh dengan mudah. Atau campuran kalium khlorat dengan arang, juga
keduanya adalah barang yang mudah didapat. Perbedaan antara bom Bali-1 dengan
bom Sarinah, adalah jumlahnya dan taktiknya. Pada bom Bali-1 (2002), teroris
meledakkan bom kecil di dalam cafe, untuk menggiring korbannya di luar cafe dan
mendekati bom mobil yang lebih besar. Setelah itu pembantaian yang sesungguhnya
baru dieksekusi.
Bom Bali-1 2002 yang
menggunakan minyak (bensin?), juga salah satu bentuk tingkat professionalismenya
yang tinggi. Mekanisme mematikan korbannya bukan dengan serpihan logam (shrapnels) tetapi menggunakan shock wave dan oxygen deprivation. Mekanismenya adalah ketika high dan low explosives meledak uap minyak akan menyebar ke area yang
luas. Kemudian meledak ketika terbakar dengan oksigen di udara menimbulkan shock wave (gelombang kejut) panas tanpa
oksigen menghantam dada korbannya.
Bom Bali-2 (2005) terjadi di 3
tempat, masing-masing dilakukan oleh 1 orang. Korbannya 23 orang tewas. Artinya
aksi teror ini cukup effektif, seorang teroris membawa mati 7 orang lainnya ke
alam baka. Bom yang digunakan sama dengan bom Sarinah, yaitu low explosive, yang dibuat seperti
petasan yang dililiti mur, baut dan logam-logam kecil lainnya sebagai shrapnels, serpihan yang mematikan
(kalau kena dengan tepat). Bahwa dengan peralatan yang sama dengan bom Bali-2,
tetapi korban yang dibawanya jauh lebih sedikit artinya bom bunuh diri Sarinah
tidak effektif.
Peristiwa pemboman bunuh diri
di hotel Mariott Kuningan tahun 2003, menewaskan 12 orang dengan 2 teroris. Dan
masih ada 150 orang luka-luka. Pada masa ini bom mobil masih menjadi andalan
teroris. Wajar kalau effektif. Tetapi harus dibandingkan dengan bom Bali-1 yang
sama menggunakan mobil (lebih banyak bahan peledaknya).
Bom hotel Mariott ke II 2009,
sudah menurun kwalitasnya. Ada 9 orang korban tewas bersama pelaku 2 orang yang
ikut mati. Bom yang digunakan adalah type low
explosive alias mercon.
Bom Marriott-2,
Asap putih menunjukkan penggunaan low
explosive
Bom BEJ tahun 2000, korbannya
adalah 15 orang mati menggunakan bom mobil low explosive dan bensin yang
diletakkan di area parkir bawah tanah. Apakah pelaku pemboman ini secara
sengaja menggunakan bensin atau minyak, tidak bisa EOWI dipastikan. Tetapi dari
asap yang ditimbulkannya yaitu awalnya berwarna putih dan disusul dengan asap
berwarna hitam menunjukkan bahwa adanya minyak yang terbakar.
Bom BEJ dan asap
hitam menyusul asap putih
Menurunnya effektivitas
teroris bisa dilihat pada tabel di bawah ini. Terlihat bahwa rasio korban yang
mati dibanding dengan teroris yang mati semakin menurun. Bahkan yang terakhir,
lebih banyak terorisnya yang mati dari pada sasarannya.
Peristiwa
|
Tahun
|
Korban Tewas
|
Teroris Tewas
|
Korban/Teroris
|
Bom BEJ
|
2000
|
15
|
||
Bom Bali-1
|
2002
|
> 200
|
||
Hotel Mariott-1
|
2003
|
12
|
2
|
6
|
Bom Bali-2
|
2005
|
23
|
3
|
7.7
|
Hotel Mariott-2
|
2009
|
9
|
2
|
4.5
|
Bom Sarinah
|
2016
|
3
|
5
|
0.6
|
Peristiwa teror Jakarta tahun
ini, saya pandang sebagai lelucon (mungkin tidak bagi keluarga korbannya,
bahkan bisa disebut tragedi bagi keluarga korban). Tindak-tanduk para teroris
selama menjalankan aksi terornya seakan tidak professional sama sekali.
Perencanaan yang buruk seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Lucunya selama
aksi teror berjalan, banyak orang yang mengabadikannya dengan video dan kamera
HP di dekat para pelaku dan juga disiarkan di TV selama berlangsungnya kejadian
itu.
Saya pikir, gerombolan monyet
yang mengamuk, akan lebih ditakuti dari pada teroris seperti yang di jln.
Thamrin tanggal 14 Januari lalu. Kalau para teroris itu pandai, mereka akan
mengevaluasi kembali mutu anggota-anggotanya. Bukan tidak mungkin di masa yang
akan datang, serangan teror hanya menewaskan para pelakunya tanpa ada korban
sama sekali.
Moga-moga demikian yang
terjadi dimasa datang. Para teroris cuma mau mati syahid, masuk syorga dan
memperoleh bidadari yang banyak, tanpa harus membawa orang lain yang tidak
sepaham dengan mereka.
Sekedar Pengetahuan
Berikut ini adalah topik lain
yang hanya sedikit kaitannya dengan uraian di atas. Yaitu sedikit pengetahuan
mengenai bahan peledak. Anggap saya sebagai glossary
tentang bahan peledak.
Disamping itu, dengan
pengetahuan ini, akan bisa membantu anda menaksir resiko, jika ada aksi teror
bom disekitar anda. Dengan melihat type explosive
yang digunakan apakah aman untuk tetap berada lokasi kejadian untuk
mendokumentasikan jalannya peristiwa tersebut atau untuk menonton reality show jenis horor. Atau anda
harus menyingkir jauh-jauh sebelum bom lanjutan yang besar meledak.
Bahan peledak dapat dikategorikan
menjadi 2 golongan, yaitu high explosive dan
low explosive. Low explosive adalah campuran bahan-bahan kimia yang masing-masing
bahan tidak memiliki sifat sebagai bahan peledak. Sifat sebagai bahan peledak
tercipta ketika bahan-bahan ini dicampurkan. Contohnya, kalium khlorat (KClO3)
dan gula (C12H22O11) tidak mempunyai sifat
sebagai bahan peledak. Tetapi jika keduanya dicampur, maka akan mempunyai sifat
sebagai bahan peledak.
8 KClO3
+ C12H22O11 (gula) ---> 4 KCl (padat) + 12 CO2 (gas) + 11 H2O
(gas/uap)
Persyaratan campuran agar bisa
menjadi low explosive adalah:
- Ada bahan yang sifatnya oksidator, pemasok oksigen, seperti misalnya Kalium Khlorat (KClO3), Kalium Nitrat (KNO3) dan Amonium Nitrat (NH4NO3).
- Ada bahan bakarnya yang jika terbakar akan menghasilkan gas dan panas dalam jumlah yang besar. Contohnya gula, arang, belerang. Reaksi antara oksidator dan bahan bakarnya harus cepat. Jadi bisa saja kita memilih salami atau sosis yang reaksi pembakarannya lambat sebagai bahan bakar, seperti yang pernah dicontohkan di program TV Mythbuster. Tetapi penggunaanya bukan sebagai bahan peledak tetapi sebagai pendorong roket, atau propelan.
Daya ledak low explosive sangat bergantung pada
kecepatan reaksi, yang dipengaruhi oleh halusnya butiran masing-masing komponen
campuran dan homogenitas campuran. Dengan demikian, pencampuran yang buruk,
akan menghasilkan low explosive yang
rendah mutunya.
Low explosive sangat
mudah dibuat karena bahan-bahannya bisa diperoleh dengan mudah. Amonium Nitrat
dan Kalium Nitrat atau Natrium Nitrat adalah pupuk. Bahkan Kalium Nitrat atau
Natrium Nitrat digunakan juga untuk membuat daging sosis dan corned-beef (kornet) berwarna merah.
Arang, gula dan sejenisnya juga mudah diperoleh.
Low explosive yang
klasik adalah campuran gula (20%) dengan Kalium Khlorat (80%) atau yang lebih
klasik dari itu dikenal dengan nama black powder adalah campuran Kalium Nitrat
75%, arang 15% dan belerang 10%.
Ledakan low explosive selalu menghasilkan asap putih. Asap ini adalah
padatan halus yang berterbangan, yang merupakan hasil reaksi peledakan.
Contohnya reaksi antara gula dan Kalium Khlorat menghasilkan Kalium Khlorida
(KCl) yang padat. Demikian juga black powder yang klasik menghasilkan Kalium
Sulfida (K2S).
2 KNO3
+ 3 C + S ---> K2S (padat) + N2 (gas) + 3
CO2 (gas)
Low explosive
sebenarnya masih satu keluarga dengan petasan. Kita lihat juga bahwa jika
petasan meledak, akan mengeluarkan asap putih.
Ada juga low explosive yang tidak mengeluarkan asap putih, yaitu jika
oksidator yang digunakan adalah Amonium Nitrat (NH4NO3).
PT Dahana menjual (untuk pertambangan) low
explosive berbasis Amonium Nitrat dengan nama dagang Dayagel.
Menggunakan low explosive dalam jumlah besar,
tidaklah mudah. Karena reaksi ledakan low
explosive lambat dibandingkan dengan high
explosive. Dan daya ledaknya lebih rendah. Banyak faktor yang harus
diperhatikan dalam mendesign low
explosive besar agar effektif. Membuat campuran yang homogen dalam jumlah
besar, itu kendala utama. Kemudian design posisi detonator, supaya ledakannya serentak. Kemudian meletakkan shrapnels. Persyaratan ini semua karena adanya
keterbatasan daya ledak low explosive.
High explosive adalah
senyawa (bukan campuran) yang memiliki sifat sebagai bahan peledak, dalam arti
bisa terdekomposisi dengan cepat menghasilkan gas dalam volume yang besar dan
juga panas. Biasanya high explosive
lebih dikenal dengan nama yang tidak ada kaitannya dengan nama ilmiahnya.
Seperti RDX (singkatan Research & Development X) mempunyai nama kimia 1,3,5-Trinitroperhydro-1,3,5-triazine
dan rumus kimia C3H6N6O6. Masih ada
lagi HMX (Octahydro-1,3,5,7-tetranitro-1,3,5,7-tetrazocine, C4H8N8O8),
TNT (2,4,6-Trinitrotoluene, C7H5N3O6).
Berbeda dengan low explosive, sensitivitas high explosive sangat rendah. Pernah ada
program TV Mythbuster yang mendemonstrasikan
sensitivitas RDX, dengan memukul-mukul RDX, atau memanaskannya (memanggangnya)
bahkan membakarnya, dan RDX itu tidak meledak. Ledakan terjadi ketika bahan RDX
ditembak dengan senjata kaliber 50 (senjata besar sekali) atau dengan detonator. Intinya, untuk memicu RDX
diperlukan shock wave. Dan reaksi
seperti di bawah ini terjadi.
C3H6N6O6 ---> 3 N2 (gas) + 3 CO
(gas) + 3 H2O (gas/uap)
Sebagai persyaratan utama,
bahan peledak tidak boleh terlalu sensitif dan mudah terpicu untuk meledak. Itu
adalah persyaratan keselamatan dalam penanganan bahan peledak. Kalau terlalu
sensitif maka resiko untuk mengenai diri sendiri sangat lah besar. Itu tidak
diinginkan. Oleh sebab itu ada yang disebut detonator
yang gunanya untik memicu reaksi ledakan bahan peledak.
Detonator adalah
bahan kimia yang sangat sensitif dan mudah meledak. Akan tetapi daya ledaknya
tidak besar. Oleh sebab itu detonator
hanya digunakan untuk memicu bahan peledak utama.
Bahan yang paling umum
digunakan sebagai detonator adalah
Lead Azide, Pb(N3)2. Masih ada lagi yang lain yang tidak
lazim digunakan seperti Silver Fulminate, AgCNO
dan Mercury Fulminate, Hg(CNO)2. Silver
Fulminate bisa dibuat dengan mereaksikan perak nitrat dengan asam nitrat dan
alkohol, sedang Mercury Fulminate bisa dibuat dengan mereaksikan air raksa,
asam nitrat dan alkohol. Reaksi antara alkohol dan asam nitrat adalah reaksi
yang autocatalytic, sehingga jika konsentrasi asam nitrat dan alkoholnya tidak
tepat maka reaksinya sangat violent
dan cairannya bisa berhamburan kemana-mana.
Saya tidak akan mengajari
anda, tetapi kalau mau belajar......, bisa dimulai dengan google search.
Jadi....., jika lain kali di
sekitar anda terjadi aksi teror dan anda mau menonton reality show atau mau merekam reality
show, sebaiknya anda evaluasi dulu situasi. Bahan peledak apa yang
digunakan para pelaku teror. Kemungkinan para pelaku dan peracik bom yang ulung
sudah habis stoknya. Jadi......, mungkin untuk merekam reality show aksi teror cukup aman bagi mereka yang cukup gila.
Setidaknya lebih tidak beresiko dibandingkan memanjat tebing atau terjun bebas,
terjun bungee dan aktivitas yang seperti itu.
Sekian dulu......, saya tidak menganjurkan
anda untuk mempunyai ide gila. Tetapi saya juga tidak bisa melarang. Memang
peracik bom low explosive yang ulung
seperti Nurdin Top dan Azahari sudah tidak ada lagi untuk membuat bom-bom yang
effektif, tetapi bagi EOWI...., keselamatan adalah lebih utama daripada hobby-hobby berbahaya semacam itu.
Jakarta 18 Januari 2016.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
14 comments:
https://indocropcircles.wordpress.com/skenario-dunia/
Maksud artikel ini dibuat apaan ya?mereview terorisme sarinah supaya mutunya ditingkatkan lagi?
Ada edukasi dan panduam ttg peracikan bom segala,mantabs!
Masalahnya pak IS, kalau dilihat latar belakang teroris juga orang susah ( sopir angkot katanya) . Ya udah bikin bom seadanya saja . Jika ad duit pun, pasti diambil buat biaya hidup.
Mengetahui cara membuat bom TIDAK LANGSUNG menjadikan kita sebagai pembunuh.
Akan tetapi MENGGUNAKAN BOM dengan niat utk membunuh sesama manusia ITULaH yg menjadikan seorang PEMbUNuh.
Tidak cukup hanya BERANI utk menjadi seorang pembunuh manusia
Tidak cukup hanya TEKAD BULAT utk menjadi seorang pembunuh manusia
Tidak cukup hanya GILa utk menjadi seorang pembunuh manusia
Yang dibutuhkan adalah Kesadaran.
Pada hakikatnya setiap orang akan mati, termasuk kita. Yang terpenting adalah perbuatan kita selama masih hidup. Itu yang akan menuntun kita baik selama masih hidup hingga akhir nanti.
Semoga para calon teroris diberi kesadaran.
mungkin cuma kerjaan pengalihan isu.
teroris apaan itu?? benar2 mencurigakan!
Maaf pak IS, kali ini sy mempertanyakan motif penulisan artikel bpk.
Jangan sampai org awam seperti sy malah beranggapan maksud penulisan artikel ini justru mengharapkan peningkatkan mutu teroris shg efek lebih dahsyat dr y kemarin dan berpengaruh ke rupiah yg nantinya menguntungkan Pak IS dkk yg short rupiah. Sy membaca kesan yg ditimbulkan sprti itu. Thx.
Saya cuma mau bilang, pelaku2 teror sekarang ini nggak mutu!! Jangan heran kalau saya bilang......siapa takuuut??
Tega jg pohon jd korban
Aow aow
Fokus ekonomi aja pak IS...teroris bejat ga usah di evaluasi..buang buang energi pak is
Iya pak is... esp mengenai USD, biar kt jd bisa mengira2 seberani apa nge short USD nya
Salam kenal pak IS
Apa tidak ada rencana membahas soal tangan robot dari bali pak?
Saya pembaca baru di blog bapak sih, tapi artikel2 yang bapak tulis asik untuk dibaca
Penasaran pengen baca artikel si tangan robot dari sudut pandang bapak. :)
Salam
dlm kasus ini sopir metromini lebih berbahaya daripada teroris. 1 sopir bisa membunuh 30 nyawa
Saya Widya Okta, saya ingin bersaksi pekerjaan Allah yang baik dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di asia karena buruk ekonomi di beberapa bagian, seperti Indonesia, Malaysia dan lain-lain. Apakah mereka orang yang mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman penipuan di sini di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban dari suatu penipuan pemberi pinjaman 6-kredit, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Aku hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari utang saya sendiri, sebelum aku rilis dari penjara dan seorang teman yang saya saya menjelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya ke perusahaan pinjaman reliabl yang SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya Rp900,000,000 dari SANDRAOVIALOANFIRM sangat mudah dalam 24 jam yang saya diterapkan, Jadi saya memutuskan untuk berbagi pekerjaan yang baik dari Allah melalui SANDRAOVIALOANFIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya meminta saran Anda jika Anda membutuhkan pinjaman Anda SANDRAOVIALOANFIRM kontak yang lebih baik. menghubungi mereka melalui email:. (sandraovialoanfirm@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (widyaokta750@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau ingin prosedur untuk memperoleh pinjaman.
Thank you very useful information admin, and pardon me permission to share articles here may help :
obat jantung bengkak tradisional
cara menyembuhkan eksim
cara menyembuhkan bell's palsy
Post a Comment