DUNIA DI TAHUN 2016 (Bagian III)

EOWI mengatakan sesuatu apa adanya dan seobjektif mungkin. Untuk ucapan tahun baru 2016, EOWI memilih kalimat ucapan yang jujur, tidak munafik dan mengena: “Semoga Anda Berbahagia di Tahun 2016 yang Kurang Makmur”. Ini adalah sejalan dengan pandangan EOWI dan tidak munafik.

Pada bagian pertama dari seri pertama, dinyatakan beginilah dunia di tahun 2016 menurut EOWI:

1.      Harga minyak menjelang tahun 2016 besar kemungkinan sudah memasuki area target ramalan EOWI, yaitu di bawah $30 per bbl (tepatnya dibawah $30.28). Tahun 2016, harga minyak akan mengukuhkan lagi ramalan EOWI mengenai di sekitar angka $30an per bbl.

2.      Dan ini akan berdampak pada bangkrutnya perusahaan energi non-konvensional dan perusahaan minyak non-konvensional, yang selanjutnya menjalar ke pasar hutang mereka. Credit line untuk sektor ini akan putus dan junk bondnya akan terpuruk.

3.      Harga emas akan di bawah $1000 per oz dan menuju target EOWI $ 600 - $700

4.      Bubble pasar saham Cina yang sedang rebound, akan kembali ke tren bearish sebagai tren utamanya, yaitu turun.

5.      Dan turunnya (crash) pasar saham Cina ini akan memaksa bank sentral Cina untuk mendevaluasi yuan. Masuknya yuan ke dalam SDR, tidak serta merta membuat yuan punya garansi stabil.

6.      Dan devaluasi yuan ini akan memicu negara-negara emerging market untuk melakukan hal yang sama. Di saat US dollar sedang rally, devaluasi yuan akan mempercepat US dollar memasuki target EOWI Rp 17,000. Target ini peluangnya cukup besar untuk terjadi di tahun 2016.

7.      Krisis di Timur Tengah akan menjalar ke Timur Dekat dan Eropa. Kekacauan politik dunia secara umum akan meningkat. Serangan teror, kekerasan yang berbalasan semakin meningkat. Apakah ini akan memicu tumbangnya beberapa pemerintahan seperti yang terjadi pada periode 2009 – 2011 dimana Kaddafy ditumbangkan, dan kali ini menimpa Saudi Arabia, Kuwait, atau negara-negara Timur Tengahnya? Mungkin tidak pada tahun 2016.

Tahun 2016 ini perang masih tidak/belum terpolarisasi menjadi 2 kutub. Group Russia, group barat (USA), Iran, ISIS, saling baku hantam.

Tahun 2016, tekanan deflasi akan semakin kuat dan penurunan harga-harga bahan komoditi akan mengalami akselerasi. Appresiasi US dollar juga akan mengalami percepatan. Dan ketegangan geopolitik akan meningkat.

Bagian terakhir yaitu krisis Timur Tengah adalah bagian yang belum dibahas dan itu akan dibahas pada bagian terakhir ini.

Sebenarnya saya akan membuat koreksi sedikit, bahwa yang saya maksud dengan krisis Timur Tengah adalah krisis geopolitik dunia secara umum. Ini lebih sejalan dengan topik yang dijelaskan di Gejolak 2014 – 2020 mengenai trough war di masa Kondratieff winter.

Dalam Gejolak 2014 – 2020, disinggung mengenai beberapa potensi skenario trough war. Antara lain USA atau negara barat melawan “terorist” yang meliputi al Qaeda, ISIS yang keduanya pada awalnya adalah bentukan US yang kemudian membelot, malah melawan US.

Skenario lainnya adalah US dan sekutunya melawan Cina dan/atau Korea Utara. Dan skenario lainnya adalah US melawan Russia.

Yang sudah nampak jelas, tetapi EOWI luput mencantumkan dalam Gejolak 2014 – 2020 adalah Arab melawan Persia.

Dan satu lagi yang EOWI lupa, yaitu kembalinya Ursa Major (beruang besar) dan ini seharusnya menjadi point ke 8.

8.      Kembalinya Ursa Major – Beruang Besar ke pasar modal yang akan membawa indeks Dow ke level 5000 atau lebih rendah lagi dan IHSG ke level 1000, mungkin tidak di tahun 2016, tetapi bisa di tahun 2018.

Sebelum kita membahas kelanjutan Dunia di Tahun 2016, kita melihat perkembangan selama 3 minggu setelah EOWI mengangkat topik ini:

EOWI mengatakan:

Tahun 2016, tekanan deflasi akan semakin kuat dan penurunan harga-harga bahan komoditi akan mengalami akselerasi. Appresiasi US dollar juga akan mengalami percepatan. Dan ketegangan geopolitik akan meningkat.

Kita melihat di media massa:

1. Harga minyak terus turun, WTI mencapai $30.5/bbl.
2. Bursa saham Cina mengalami 2 kali (2 hari perdagangan) anjlok demikian parahnya sehingga perdagangan saham harus dihentikan dan pemerintah Cina berusaha menyuntikkan dana untuk mendongkrak kembali bursa Shanghai.
3. Sejalan dengan anjloknya bursa Cina, yuan mengalami devaluasi.

Ketiga point di atas selaras dengan prediksi EOWI menjelang tahun baru. Seharusnya kejadian-kejadian seperti itu tidak membuat pembaca EOWI heran.

Dan berikutnya juga mencerminkan peningkatan ketegangan geopolitik.

4. Saudi Arabia memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
5. Cina mencoba landasan pesawat terbang di pulau hasil reklamasinya di laut Cina Selatan yang dipersengketakan antara Filipina, Vietnam, Cina, dan entah berapa negara lagi.
6. Kamboja dan Vietnam memutuskan hubungan diplomatik
7. Korea Utara melakukan percobaan bom hidrogen, dan menantang-nantang Amerika Serikat dan Korea Selatan.
8. Dan yang baru saja terjadi adalah bom bunuh diri di Istambul yang mematikan 10 turis Jerman dan Jakarta mendapat serangan bom bunuh diri (pelakunya melakukan bunuh diri di bawah pohon di tempat parkir yang tidak ada orang, bukan di kerumunan massa)

Ketegangan politik dunia tahun 2016 ini akan meningkat secara signifikan. Perang dan permusuhan adalah prilaku yang irrasionil, oleh sebab itu perkembangan ke depannya sulit diprediksi secara detail.

Kami katakan irrasionil karena, misalnya satu orang bom bunuh diri di Istambul mampu membunuh 10 orang karena meledakkan dirinya di kerumunan orang, sedangkan di Jakarta pelaku bom bunuh dirinya meledakkan diri di bawah pohon (mau bunuh pohon?). Tidak rasionil bukan?

Di medan Suriah, jumlah kubu yang berperang bukan terpolarisasi menjadi dua, melainkan banyak. Hafez Assad awalnya dapat dukungan sedikit dari Russia. Lawannya ISIS dan kaum pemberontak Suriah. Setelah ISIS atau al Qaeda membom pesawat komersial Russia, maka Rusia menjadi lebih giat lagi membantu Hafez Assad. Di samping Russia, Iran juga berada di belakang Assad.

Lawannya, para pemberontak yang didukung dan danai Amerika Serikat, juga didanai Saudi Arabia. Di samping itu ada juga ISIS, yang ikut memusuhi Assad. Tetapi ISIS juga membuka front dengan Iraq yang didukung US.

Di sudut lain, ada Saudi Arabia yang berada di belakang al Qaeda dan ISIS dalam pendanaan dan juga pasokan para fanatik. Padahal Saudi adalah konconya US yang berseteru dengan ISIS dan al Qaeda.

Pada kemelut Timur Tengah itu juga melibatkan Turki yang notabene anggota NATO. Selama ini Turki main mata dengan ISIS. Tidak hanya itu, Turki juga menempur milisi-milisi Kurdi yang ada di Iraq padahal milisi-milisi ini didukung oleh Amerika Serikat.  

Bingung ‘kan?

Perang trough pada K-Winter sebelumnya, juga tidak jelas siapa lawan dan siapa kawan. Russia bukan kawan Jerman, tetapi membuat perjanjian damai sebelum Jerman menyerang Russia. Amerika entah kenapa memihak Inggris. Jerman yang membanggakan suku Aria, ternyata bersekutu dengan bangsa yang pendek, bermata sipit dan berkulit coklat, dan sama sekali bukan type yang diagung-agungkan bangsa Jerman.

Tahun 2016, menurut pandangan EOWI ketegangan geopolitik akan meningkat. Itu saja dan sampai disini ramalan EOWI mengenai tahun 2016.

Jaga kesehatan dan tabungan hasil jerih payah anda baik-baik. Semoga anda tidak termasuk orang yang bernasib sial di tahun 2016.

Sekian dulu,

Jakarta 15 Januari 2016

Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.