Kita telah memasuki tahun 2015. Tidak terasa
jumlah pembaca EOWI meningkat menjadi antara 500 – 1000 pengunjung setiap
harinya. Banyak diantaranya adalah pembaca baru. Jumlah followers (entah apa itu artinya) sudah melewati 100 orang. Kami
tidak tahu apakah angka-angka ini menunjukkan bahwa EOWI relatif cukup populer.
Moga-moga demikian. Yang pasti kami melacak dan memonitor tempat asal pembaca
EOWI. Yang paling banyak berasal dari Indonesia, kemudian USA, Canada, Jepang,
beberapa negara di Eropa, Cina, bahkan dari sebuah pulau di Atlantik yang
secara rutin mengunjungi situs EOWI.
Banyak pembaca mengirimkan email kepada kami.
Bukannya kami tidak mau menjawab, tetapi komputer kami sering ngambek. Maklum sudah tua (10 tahun) dan
perlu diganti. Nampaknya komputer tua saya ini sering tidak mau terhubung
dengan modem internet Bolt. Posting
kamipun sering terlambat karena harus menunggu sampai saat si komputer
terhubung dengan internet. Memang kami punya Samsung Galaxy Tab, dan beberapa gadget lain tetapi gadget tersebut
lebih banyak digunakan untuk membaca dan melakukan editing ringan. Mungkin
sudah waktunya ganti komputer.
Kami berterima kasih atas perhatian dan kesetiaan pembaca
sekalian kepada EOWI. Serta referensi pembaca kepada teman-teman/saudara
sehingga komunitas pembaca EOWI menjadi semakin luas. Ini sejalan dengan misi
kami yaitu membuat EOWI sebagai sarana pendidikan dan sarana berbagi
pengetahuan dengan memberikan pandangan serta interpretasi alternatif. Yang kami maksud dengan alternatif, bisa merupakan koreksi terhadap pandangan yang salah
atau pandangan untuk menggoyahkan kemutlakan suatu norma yang mapan. Sehingga
kita sebagai pencinta kebenaran bisa menemukan kebenaran, setidaknya menemukan
jalan menuju kebenaran.
Beberapa waktu lalu EOWI sempat absen cukup lama.
Kemunculan kali ini, EOWI mempunyai misi khusus yaitu mengingatkan akan adanya
krisis baru. Sebenarnya krisis lama tetapi yang gelombang baru akan menerjang
ekonomi global. Kami menamainya Gejolak 2014 – 2020, karena kami memperkirakan
kejadiannya akan belangsung pada rentang waktu tersebut. Misi kami bukan untuk
mencegah krisis, karena krisis adalah hal yang alami, yaitu menyeimbangan
kembali hal-hal yang tidak seimbang akibat perbuatan manusia atau akibat
kejadian alam. Selain pengetahuan, pembaca juga bisa mengambil manfaat dari
pengetahuan yang diperoleh dari EOWI untuk menavigasi pelayaran mengarungi
badai Gejolak 2014 - 2020. Jatuhnya harga minyak ke level $53 per bbl, di akhir
tahun 2014, mungkin ini adalah bagian dari Prahara 2014 - 2020. Kemudian indeks
dollar yang menembus level 90, tepatnya 91, level yang tertinggi selama 10
tahun bahkan lebih tinggi dari pada ketika subprime
crisis. Dan rupiah menembus Rp12,500 per dollar. Apakah ini kebetulan? Kami
rasa tidak. Setidaknya arahnya sejalan dengan ramalan EOWI dalam laman Gejolak
2014 – 2020.
Selamat tahun baru, semoga anda tahun 2015 bisa
mengarungi dengan baik sebagian dari prahara 2014-2020. Referensikan EOWI
kepada teman-teman dan orang-orang yang anda kasihi. Mungkin informasi EOWI
berguna bagi mereka. Mari kita buat EOWI makin rame......(ramai...maksudnya dalam bahasa Indonesia yang baik).
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
3 comments:
Dear Mas Imam Semar,
Saya senang sekali membaca tulisan2 anda dan saya sudah ikuti sejak tahun 2012...awal membaca tulisan anda saya sempat merasa kaget melihat perspektif anda tapi setelah diendapkan di dalam kepala dan melihat berita2 banyak kebenaran yang anda sampaikan:). Saya saat ini berdomisili di Jerman dan ingin suatu hari nanti kembali ke tanah air. Karena mas Imam Semar bercerita bahwa tahun 2015-2025 mungkin adalah masa krisis yang cuma terjadi sekali seumur hidup, saya sangat ingin sekali mendapat masukan/nasihat/tips apa saja yang bisa dilakukan agar kita bisa bertahan atau bahkan berjaya di masa krisis ini (baik dari segi saham, tanah, rumah, usaha yang dimasa sulit bisa tetap jalan, dll). Saya berfikir jika kita bisa mempersiapkan diri dengan baik maka diakhir krisis kita mungkin bisa menjadi Bakrie atau Chairul Tanjung yang baru hehehe...demikian mas Imam saya tunggu balasan anda..wassalam
semoga membawa perubahan lebih baik bagi dunia usaha
Bang semar, minta pendapat tentang redominasi rupiah. Akhir-akhir ini saya kurang percaya informasi dari pemerintah.
Terima kasih
Post a Comment