Gejolak 2014 – 2020: Kiat
Menghadapi Gejolak Moneter 2014 - 2020
Gejolak 2014 – 2020: Kiat Menghadapi Gejolak Moneter 2014 - 2020
Sebenarnya EOWI ingin melanjutkan cerita Ramalan Untuk
Tahun Kambing Kayu 4713 berikutnya, tetapi seorang pembaca menanyakan mengenai
reksadana investasi bond dollar dan hal-hal mengenai bond dollar. Ada baiknya
topik Ramalan Untuk Tahun Kambing Kayu 4713 ditunda dulu. Karena kerancuan
dalam menempatkan tabungan, bisa membuat nilai uang yang kita punyai turun.
Kita akan membahas uang dollar Amerika Serikat. Mata uang
ini punya tempat yang khusus di dalam sistem moneter (keuangan) dunia karena
posisinya sebagai reserves currency.
Perdagangan dan bisnis internasional menggunakan US dollar. Harga minyak,
tembaga, beras, jagung, mobil.......pada perdagangan dan bisnis internasional
dalam US dollar. Bisa dilihat bagaimana (dianggap) pentingnya peran US dollar. Walaupun ada usaha-usaha untuk menggantikan US dollar dalam perdagangan, tetapi belum bisa menggantikan perannya.
Karena demikian pentingnya, maka US dollar akan dibahas dalam artikel ini. Kalau tidak disebutkan secara khusus, maka yang disebut uang
di dalam artikel ini adalah mata uang US dollar.
Likwiditas, Likwiditas, Likwiditas, Likwiditas
Beberapa belas tahun lalu di tahun 1998, ketika saya dan
istri pergi haji, sebagai logistic keuangannya saya bawa kartu kredit corporate
American Express, kartu debit Switch dari bank Westminster, traveler check dari Citibank dan cash
real Saudi serta pound sterling (waktu itu saya tinggal di Scotland, UK). Saya
pikir 4 – 5 jenis uang (jenis alat
pembayaran) sudah cukup aman. Kami membawa alat pembayaran yang seakan
berlapis-lapis karena kami bersama rombongan haji Inggris yang pesertanya
beretnik Pakistan atau India atau Bangladesh. Hanya saya dan istri yang
beretnik Indonesia. Jadi tidak ada “teman” yang bisa menolong kalau ada kesulitan.
Setidaknya kami tidak berharap akan ada pertolongan kalau ada kesulitan.
Pada suatu hari di Mekkah (kalau tidak salah), istri
minta dibelikan ayam panggang. Maka saya pergi untuk membelikan. Ayam yang saya
beli ternyata tidak sama dengan ayam yang dimaksud oleh istri. Sehingga
sebagian besar jatah istri tidak dihabiskan alias terbuang. Melihat hal
tersebut, saya ingatkan kepada istri, agar berhati-hati dalam bertindak. Jangan
sampai diingatkan Tuhan dengan
sesuatu yang tidak nyaman.
Pada sore, sehari sesudah masalah ayam panggang yang
terbuang itu, saya kehabisan cash,
dan kemudian pergi untuk mengambil uang di ATM tempat yang biasanya saya
mengambil cash. Tetapi kartu debit
saya ditolak. Kemudian saya berjalan 1-2 km lagi ke tempat ATM berikutnya. Tetapi
disanapun kartu debit saya ditolak. Saya mencoba mencari ATM lainnya tetapi
gagal. Maka saya pulang dengan tangan hampa, tanpa cash.
Keesokan harinya saya mencoba menukarkan traveler check yang saya punyai di
penukaran uang, money changer. Tetapi
ditolak. Mereka hanya menerima traveler
check American Express. Semua jalan sudah buntu. Walaupun saya banyak uang,
tetapi saya tidak punya uang yang bisa dipakai untuk membeli makanan dan
minuman, membeli oleh-oleh, membeli kebutuhan sehari-hari atau untuk bertransaksi.
Saya mencoba mencari money
changer dan menjumpai setelah berjalan jauh dan lama. Mereka mau menerima
traveler check Citibank saya dengan discount
15%! Dan nilai tukar yang jelek sekali. Dengan kata lain traveler check Citibank saya dihargai murah sekali. Rugi banyak
saya!.
Catatan dimasa itu, walaupun di Saudi Arabia (Mekkah dan
Madinah) sudah ada ATM, tetapi secara umum bisinis retail masih bisa dibilang
tradisionil. Tidak ada yang mau terima kartu kredit, tidak banyak yang tahu
tentang traveler check. Bahkan teman
saya yang bernama Priyo Hutomo, yang pergi haji 2 tahun kemudian, terpaksa
menginap di tahanan polisi Mina, karena dituduh mengedarkan funny money (uang mainan). Dia ditangkap
ketika ia mau menukarkan traveler check
Citibanknya. Pegawai-pegawai bank atau money
changer serta polisi Mina tidak tahu apa itu traveler check Citibank. Mereka pikir traveler check Citibank itu
seperti uang Mickey Mouse atau uang mainan. Dan Priyo, teman saya itu dituduh
mau menipu.
Hikmah cerita ini adalah, seseorang boleh punya uang dan
kredit banyak dengan berbagai media (check, kartu debit, kartu kredit, cash untuk berbagai mata uang) tetapi
untuk bertransaksi tidak semuanya bisa diterima oleh bisnis. Karena presepsi
dan ketidak tahuan pelaku bisnis, kredit/uang anda bisa turun nilainya. Dalam
kasus yang saya alami di masa perjalanan haji,
- Urutan tertinggi adalah cash dollar, selalu diterima di money changer dan bank serta ketika dilikwidasi (dengan real atau pakai bertransaksi) hanya terkena spread kurs jual dan beli di money changer yang biasanya cukup tipis.
- Berikutnya adalah ATM, yang kadang-kadang gagal (tidak bisa diterima) ketika ingin dilikwidasi ke real, dan disamping terkena spread kurs (yang kurang bagus) juga terkena biaya administrasi antar bank
- Kemudian yang paling jelek adalah traveler check. Potongan ketika menukarnya ke real, selain spread kurs, juga 10% - 15% sebagai premi atas keraguan money changer terhadap syah/tidaknya traveler check. Bahkan bagi teman saya yang bernama Priyo Hutomo itu, premi yang harus dibayarnya adalah bermalam di sel polisi. Mahal benar.
Cerita di atas tentu saja tidak berlaku universal. Itu
berlaku untuk Saudi dimasa itu di tempat itu (di tempat lain, bisa saja
kejadian seperti itu tidak terjadi). Tetapi inti ceritanya adalah, bahwa tidak
semua US dollar sama.
US Dollar Buatan the Fed
Saya mau mendongeng lagi suatu kisah yang temanya sama
dengan kisah traveler check saya di
Mekkah. Kalau kisah sebelumnya bercerita tentang uang yang bewujud cash, kartu ATM (kartu debit) dan traveler check, sekarang kita mau
bercerita tentang uang M1 dan M2. Tetapi...., mungkin anda awam terhadap sistem
moneter, jadi lupakan saja simbol-simbol M1 dan M2 atau apapun. Seperti
biasanya, EOWI akan menerangkan segamblang mungkin.
Kita akan memulainya dengan uang yang paling disukai oleh
segala lapisan masyarakat, yaitu uang berwujud kertas, yang ada gambar pahlawan
yang sudah mati atau gambar presiden yang narsis, serta ada tanda tangan
pejabat yang berwenang, apakah itu gubernur bank sentral atau/dan menteri
keuangan. Bisa juga berwujud koin. Uang seperti itu bisa dikantongi, kalau lupa
malah ikut tercuci. Uang semacam itu juga bisa disimpan di dalam dompet
kemudian kalau kita lengah bisa dicopet orang. Atau bisa juga dimasukkan ke
dalam celengan, terus kalau kita sedang perlu uang, celengannya dikorek-korek
untuk mengambil uangnya. Atau terlupakan sampai puluhan tahun dan akhirnya
ditemukan oleh cucu-cucu. Tentu saja pada saat ditemukan oleh cucu-cucu
nilainya sudah tidak ada artinya sama sekali. Nilainya sudah tergerus dalam
perjalanan masa.
Uang jenis ini kita sebagai orang awam, sebut saja uang asli dan resmi, uang orisinil. Kalau digunakan di dalam suatu
transaksi, uang semacam ini tidak pernah ada yang menolaknya. Tukang sayur,
tukang cabe, tukang rokok, penjual jajanan keliling atau di kakilima, pengemis mau
menerimanya sebagai alat transaksi. Bahkan perampok dan penodong memilih uang
seperti ini dari pada uang-uang jenis lain. Uang dollar seperti ini adalah uang
dollar yang dicetak dan dikeluarkan oleh the Fed, resmi ada tanda tangan
pejabat berwenangnya dari negara Amerika Serikat. Jumlah uang US dollar seperti
ini yang dicetak dan diedarkan jumlahnya hanya US$ 2.9 trilliun. Sekitar
separonya ada di negaranya sendiri (USA) dan sekitar separonya lagi ada di luar
negri, termasuk di Indonesia.
Uang orisinal ini benar-benar disukai, sehingga tidak perlu pemanis. Pemilik US dollar
kertas alias uang orisinal dan
menyimpannya di bawah bantal, tidak akan memperoleh bunga sebagai pemanis
(nanti akan kita bandingkan dengan uang-uang
yang lainnya).
Uang Buatan Bank (Komersial) Swasta
Pada jaman dahulu kala, karena satu dan lain hal, orang
tidak merasa nyaman menyimpan uangnya bawah bantal (atau di laci lemari
bajunya) di rumah. Sebagian memilih menitipkan uangnya ke suatu institusi yang
disebut bank. Dengan adanya uang yang menumpuk, bank punya ide untuk
menghasilkan uang dengan meminjamkan uang simpanan nasabahnya kepada orang yang
memerlukannya, tentu saja dengan bunga sebagai keuntungannya.
Perjalanan uang tidak berhenti sampai disitu, ketika
seseorang meminjam uang ke bank, ia juga menyimpan uang pinjamannya itu di bank
sampai diperlukan untuk transaksi.
Pada jaman modern ini, dalam suatu transaksi, uang tidak
perlu secara fisik berpindah tangan. Cukup dengan transfer elektronik saja.
Yang disebut dengan transfer elektronik adalah, pemindahan uang dilakukan
dengan mengubah catatan debit/kredit dari pihak-pihak yang melakukan transaksi.
Dalam catatan elektronik, uang si pembeli akan berkurang dan uang si penjual
akan bertambah sejumlah yang ditransaksikan. Jadi secara praktis secara fisik tidak
perpindahan kertas atau koin.
Dengan adanya deposit, pihak bank bisa menciptakan uang, dengan meminjamkan
uang nasabahnya berkali-kali. Jadi jangan heran jika uang kertas dan koin serta
uang simpanan di rekening tabungan dan giro dalam bentuk US dollar secara total
berjumlah US$ 11.7 trilliun. Ini disebut juga uang, karena anda bisa
menggunakannya untuk bertransaksi. Anda bisa belanja di supermarket dan membayarnya
dengan kartu debit (kartu ATM). Anda bisa menginap di hotel besar dan
membayarnya dengan kartu ATM yang ada tanda tangan pemiliknya di bagian
belakang.
Uang yang diwakili oleh kartu ATM atau buku tabungan/giro
kita sebut saja uang KW (istilah istri saya untuk barang imitasi, KW =
KWalitas), levelnya mungkin KW-1. Mungkin karena yang menandatangi (tanda
tangan di balik kartu ATM) adalah pemiliknya sendiri, bukan pejabat yang
berwenang. Sebagai gambaran bahwa nilai kartu ATM atau buku tabungan adalah uang
KW-1, misalnya walaupun uang type kartu ATM ini bisa dipakai untuk transaksi,
tetapi banyak yang tidak terlalu suka. Yang pasti semua perampok dan penodong
tidak menerima kartu debit. Kalau mereka menodong anda, maka mereka akan memaksa
anda untuk mengantarkannya ke ATM dan menguras rekening anda. Dan yang mereka
bawa kabur adalah uang kertas orisinil
yang dimuntahkan ATM yang ada tanda tangan pejabat yang berwenangnya. Mereka tidak
mau menerima transfer dari anda! Sama juga jika anda mau menyogok polisi dijalan,
karena anda melanggar aturan lalulintas, polisi tidak akan mau menerima uang KW-1 anda. Anda harus ke mesin ATM untuk
mengambil uang orisinil yang bisa
diterima oleh polisi nakal.
Jadi likwiditas uang orisinil
yang secara fisik berbentuk kertas tidak sama dengan uang elektronik.
Penggemarnya lebih banyak uang yang secara fisik bisa disentuh, dipegang,
dilipat-lipat, dimasukkan ke dompet. Karena penggemar uang KW-1 ini kurang
dibandingkan dengan uang orisinil, maka bank memberikan hadiah bagi yang pengguna
uang KW-1, yang disebut bunga. Ketika anda mendepositkan uang orisinil anda ke bank, maka hal tersebut
sama saja artinya dengan menukarkan uang orisinil
anda dengan uang KW-1. Harus diingat bahwa bank menciptakan uang KW-1 dengan
uang orisinil yang didepositkan oleh
nasabahnya.
Dollar KW-1 ini diciptakan bukan hanya oleh bank-bank
komersial US, tetapi juga oleh semua bank komersial di dunia. Bank Mandiri di
Indonesia, bank Niaga, bank BCA, bank Permata, bank UOB,........mereka semua
menciptakan US dollar KW-1. Itu sebabnya uang jenis ini disebut uang KW. Karena
mirip dengan barang-barang KW.
Dimasa krisis, penggemar uang KW akan berkurang karena
pindah ke uang dollar orisinil. Fans
(penggemar) uang kertas dan koin orisinil
yang tangible (yang bisa disentuh,
dilipat, disimpan di dalam dompet, di kasihkan pengemis) semakin banyak.
Sebabnya.....adalah:
Ingat bahwa bank menciptakan dari deposit nasabahnya
dengan meminjamkannya berkali-kali. Sudah tentu ada perbedaan jumlah antara
uang kertas + koin yang beredar (US$ 2.7 trilliun) dengan uang ciptaan bank
komersial (catatan rekening nasabah di bank) yang US$ 11.7 trilliun. Jadi kalau
seandainya, semua pemilik rekening pergi ke ATM dan mengambil uangnya, maka
banyak yang tidak kebagian. Banyak sekali yang tidak kebagian. Itu
persoalannya.
US Dollar Bikinan Pemerintah Pusat USA
Ada lagi media yang dianggap sebagai uang. Dianggap
sebagai uang karena digunakan sebagai cadangan atau agunan. Namanya bond
pemerintah atau surat hutang pemerintah. Untuk bond yang dikeluarkan oleh
pemerintah pusat USA dianggap punya resiko yang rendah dan nilainya terjamin. The
Fed menggunakannya sebagai agunan (dasar) untuk mencetak uang kertas dan koin. Investor-investor
kaya yang tidak mungkin menyimpan dollar kertas karena jumlahnya akan
menggunung, akan menyimpan bond pemerintah USA. Contohnya saja. Kalau orang
mempunyai kekayaan senilai 1 milyar dollar dan mau menyimpannya dalam bentuk
lembaran $1 (ukurannya per lembarnya 155.956 mm x 66.294 mm x 0.109 mm dengan
berat 1 gr.) semua, maka diperlukan gudang seluas 400 meter persegi. Kalau dia mau
menghemat tempat, maka yang disimpannya bisa lembaran $ 100, maka diperlukan
kamar yang berukuran 2 m x 2 m dengan tinggi 3 m. Tetapi mencari lembaran $ 100
sebanyak $ 1 milyar tidak lah mudah, karena yang beredar hanya $ 2.7 trilliun
saja. Mau-tidak-mau harus ada uang kecilnya.
Dia tidak bisa lagi menyimpannya dengan lemari, tetapi dengan gudang. Oleh
sebab itu mereka lebih suka menyimpan bond.
Kalau ada ibaratnya, maka bond pemerintah US ini bisa
dianggap sebagai US dollar franchise. Rasanya
sama dengan yang orisinil. Setidaknya begitulah pendapat orang.
US Dollar Bikinan NKRI dan Swasta
Jangan dibilang NKRI tidak bisa membikin US dollar. Pemerintah
RI, seperti halnya pemerintah negara-negara lain, juga mengeluarkan bond
berdenominasi US dollar. Tidak hanya pemerintah non-USA saja, tetapi negara
bagian, perusahaan-perusahaan juga mengeluarkan bond berdenominasi US dollar.
Tetapi uang-uang ini adalah aspal, asli tapi palsu dalam arti hanya dianggap
sebagai US dollar tetapi tidak memiliki semua sifat-sifat US dollar.
Keberlakuannya bisa dianalogikan dengan traveler
check pada kasus yang diceritakan di bagian awal tulisan ini. Traveler
check bisa dianggap sebagai uang cash,
tetapi bukan uang cash. Syah tetapi
terkadang orang enggan menerimanya. Mungkin karena yang
mengeluarkannya/menerbitkannya tidak dianggap bonafide. Oleh sebab itu, uang aspal ini ada pemanisnya yaitu
kupon alias bunga, yaitu sejumlah uang yang dibayarkan setiap tahun dari penerbit
bond kepada pemegang bond. Tanpa pemanis ini, bond alias uang aspal tidak ada peminatnya.
Suatu hal yang menarik adalah, di dalam krisis 2008 lalu,
(bond berdominasi) US dollar bikinan NKRI nilainya jatuh sebesar 56%. Waktu itu $
1 hanya dihargai 50 - 60 sen saja. Mirip dengan traveler check pada kasus yang diceritakan di awal tulisan ini,
bukan? Hanya saja dalam kasus traveler
check di awal cerita, saya hanya kena kerugian 15%.
Ketika Krisis (Ketika Mesin ATM Kosong)
Apa sebenarnya yang menyebabkan krisis moneter.
Pertanyaan itu seharusnya dimunculkan sebelum bercerita tentang krisis. Yang
dimaksud krisis pada saat ini adalah krisis hutang yang sifatnya deflationary, bukan krisis yang bersifat
inflationary. Bank komersial
menciptakan uang (yang berupa catatan saldo rekening) dengan jalan memberikan
hutang. Pemerintah selain USA menciptakan uang dollar dengan hutang. Perusahaan
juga menciptakan uang dollar dengan hutang. Semuanya berbasis hutang. Tentu
saja uang-uang ini tidak disertai tanda tangan pejabat yang berwenang, seperti
uang-uang dollar orisinil yang
dikeluarkan the Fed. Jumlah hutang dunia sudah mem-bubble. Saat ini total hutang yang tercatat di dunia ini besarnya
setara dengan US$ 199 trilliun. Sedangkan GDP dunia adalah US$ 70 trilliun.
Tentu saja hal ini akan menyebabkan ketidak stabilan. GDP sebesar itu sulit
untuk menanggung beban hutang sebesar US$ 199 trilliun. EOWI mengatakan hal ini
sebagai bubble hutang, karena kenaikkannya cepat sekali. Di akhir tahun 2000
hanya ada $ 87 trilliun, akhir tahun 2007 meningkat menjadi $ 142 trilliun dan
tahun 2014 menjadi $ 199 trilliun. Selama 14 tahun hutang tumbuh sebesar 6.1%,
padahal GDP dunia hanya tumbuh sebesar 1.1% Secara alamiah bubble akan selalu pecah, tinggal tunggu pencetusnya. Jika hal itu
terjadi maka krisis tersebut bersifat deflationary
atau penyusutan jumlah uang (hutang) yang beredar.
Semua hutang yang disebutkan di atas dasarnya adalah
kepercayaan. Keadaan akan aman-aman saja walaupun besarnya hutang (uang) sudah membubble, selama tidak selama tidak ada krisis kepercayaan. Tetapi,
ketika ketidak-percayaan itu muncul, semua pihak mulai tengok kanan-tengok
kiri. Bank-bank sebagai kreditur mulai mengejar para debiturnya. Investor mulai
melihat jenis uang apa yang dipegangnya, dan bertanya-tanya, apakah uang yang
dipegangnya adalah orisinil atau
bukan. Uang orisinil jumlahnya tidak
banyak.
Orang berbondong-bondong pergi ke bank dan mulai menariki
uangnya. Kemudian pemerintah memberlakukan peraturan bahwa penarikan uang dari
bank hanya batas untuk jumlah tertentu dalam seharinya. Sekarang pun sudah
terjadi. Anda hanya boleh menukarkan US dollar sebesar US$100 ribu per
bulannya. Bank enggan meminjamkan uangnya kepada bank lain, kepada calon
debitur. ATM mulai kehabisan cash,
kosong. Bahkan kartu ATM tidak berlaku lagi. Uang dollar orisinal, cash US dollar dicari orang dan uang-uang jenis lain
ditinggalkan. Obligasi INDON yang keluaran NKRI dan berdenominasi US dollar
misalnya, pada tahun 2008 harganya jatuh sampai 56% (Chart dibawah).
Nasib surat obligasi INDON di masa krisis
Saham juga akan jatuh, reksadana juga jatuh, termasuk
reksadana berbasis surat obligasi US dollar. Kenapa reksadana berbasis dollar
juga jatuh? Karena investor menghendaki dollar
orisinil, bukan US dollar KW, atau dollar aspal, apa lagi yang palsu. Mereka juga tidak tahu apa isi reksadana yang berbasis dollar itu, dollar orisinil kah, dollar KW kah, atau dollar aspal.
Itulah klimaks dari dongeng minggu ini. Tentunya pembaca
masih bertanya-tanya, bagaimana cara menyimpan uang kertas dollar yang
dimiliki. Ayolah...., kreatif sedikit. Beli brankas, simpan disitu dan beli
doberman, biarkan dia yang menjaganya. Atau....., simpan saja di dalam safe
deposit box yang ada di bank-bank.
Sekian dulu......, jaga hasil jerih payah anda baik-baik.
Beli doberman. Dan....., kalau anda suka EOWI dan jangan lupa merekomendasikan
kepada orang-orang yang anda cintai serta rekan-rekan anda.
Tambahan sedikit. Bila anda selesai membaca dongeng ini...., bisakah anda menandai, "like" , "so-so" atau "no-good", di bawah ini.
Tambahan sedikit. Bila anda selesai membaca dongeng ini...., bisakah anda menandai, "like" , "so-so" atau "no-good", di bawah ini.
Sampai nanti........., Jakarta, 8 Maret 2015.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
13 comments:
sangat mencerahkan !!! Terima Kasih.
Terima kasih artikelnya Om. Dalam tulisan di atas disebut adanya krisis 2008, apakah ini indikasi bahwa Om EOWI setuju dengan pendapat Budiono bahwa pada tahun 2008 Indonesia terkena krisis sehingga untuk mencegah dampak sistemik dari Bank Century perlu di bail out?
Salam
Mas Azis,
Kasus bank Century baunya tidak enak. Banyak ketidak-transparan-an. Oleh sebab itu banyak kabar burung, entah itu burung beo, burung perkutut atau burung si Doel.
Politikus terkenal dengan nepotismenya. Apakah bail-out Century yang pilih-pilih itu untuk mem-bail-out konco-konconya yang terkena dollar KW-3 atau KW-5, entah lah. EOWI enggan membahas yang sifatnya spekulatif tanpa manfaat. EOWI membahas hal-hal yang sifatnya spekulatif dan kita bisa mengambil keuntungan, bukan sekedar enak digosipin.
Bank Century terlalu kecil untuk punya dampak sistemik. Lain halnya dengan bank Mandiri atau BCA atau BNI.
Terima kasih,
Sangat mencerahkan,
Sepertinya saat ini banyak sekali hal-hal yang semua,
Nilai aktual di lapangan sangat jauh dengan nilai aktual bendanya.
Seperti dollar diatas dan properti.
Perlu ada sesuatu, sebagai sarana kalibrasi, untuk menyamakan atau paling tidak mempersempit nilai bubble tersebut :)
Mencoba positif thinking,
Demam itu hal yang "Biasa" dan atau "Kecil"
Tapi bukan berarti demam tidak bisa mengakibatkan kematian.
Dokter harus menyembuhkan demam meskipun dianggap "Biasa" dan atau "Kecil"
Bro,emas belakangan sudah turun terus,kira2 posisi bottomnya berapa ya?
Dari FB , gimana tanggapan Pak Imam ? :
--------------------
Anda tahukan Amerika? ketika terjadi krisis tahun 2008, apa yang dilakukan oleh Amerika? Amerika mem-bailout perbankan dengan menerbitkan surat utang ( seperti dulu kita era 1998 , KLBI dan BLBI).Namun surat utang ini tidak diberikan kepada bank yang terkena dampak tapi kepada bank yang sehat. Bank yang sehat itu mendapat assignment dari pemerintah amerika membantu bank yang sakit.. Oleh bank yang sehat itu ,surat utang dicairkan melalui bank central Amerika dengan kondisi buy back. Karena skema surat utang ini adalah titipan pemerintah maka bank yang sehat itu harus bertanggung jawab mengembalikan surat utang itu sebelum jatuh tempo.Jadi memang surat utang itu berfungsi hanya sebagai credit enhancement.
Apakah bank yang sehat itu melaksanakan misinya sesuai assignment dari pemerintah Amerika? Tidak seratus persen dilaksanakan.Mengapa?karena penugasan itu beresiko kalau gagal.Makanya Bank yang sehat itu menggunakan sophisticated scheme melempar uang itu ke pasar uang khususnya emerging market seperti Brazil, India, Indonesia , Turki dan lain lain. Selisih atau spread bunga yang harus dibayar dengan penerimaan bunga sebesar 4-5%.Maklum suku bunga amerika mendekati nol, sementara suku bunga di negara Emerging market rata rata diatas 6% pertahun. Sejak tahun 2008 sampai dengan 2014, penerimaan bunga atau yield dari skema surat utang dalam rangka restore perbankan di Amerika, sudah bisa menutup semua kerugian Amerika akibat dari crisis supreme tahun 2008. Siapa yang bayar? ya negara emerging market.
Sejak tahun 2014 ekonomi amerika kembali bergairah dan lambat lambat suku bunga the fed kembali terkerek keatas.Arus uang yang tadinya parkir diluar negri kembali masuk ke Amerika,untuk membangun Amerika.Kesimpulannya : Amerika mampu keluar dari crisis akibat system capitalism dan keluar dengan selamat berkat system capitalism,khususnya yang berkaitan dengan mata uang. Apakah negara lain tidak tahu? tahu pasti.Sebagian tunduk dengan loby Amerika dan sebagian nolak. Itu sebabnya ketika tahun 2009, pemerintah china melarang arus modal jangka pendek dari Amerika masuk ke bursa Hongkong...Dan salah satu penyebab SMI keluar adalah perbedaan pendapat soal kebijakan suku bunga yang tinggi.SMI tahu bahwa itu jebakan yang diciptakan Amerika agar negara lain yang membayar kerugian akibat krisis supreme.
Kini negara emerging market sepeti India,India,Brazil,Turki mengalami ancaman krisis likuiditas karena dollar pulang kampung akibat suku bunga the fed meningkat,dan Amerika siap melaju dengan kekuatan penuh untuk tetap menjadi negara super power...pepatah minang "urang pandia dimakan urang cadiak "( orang bodoh dimakan orang pintar). dan Jokowi tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Itu sebabnya suku bunga diturunkan..ini beresiko terhadap stabilitas rupiah tapi hidup memang harus mengambil resiko ..pecundang selalu menghindari resiko dan pemenang selalu menghadang resiko..
Bottom emas, kira-kira di bawah $600/oz.
Kalo dlm Rp sekitar 500 ribu gitu...
Bottom emas, kira-kira di bawah $600/oz.
Kalo dlm Rp sekitar 500 ribu gitu...
Pak Imam, anda sebaiknya membuat page di FB seperti orang berikut :
https://www.facebook.com/erizeli.bandaro/posts/10206563615915128
Biar banyak yang bisa berdiskusi tentang prediksi Ekonomi anda. Dan semakin banyak pula yang tercerahkan.
hanya mengingatkan, maka ijin share analisa terbaru di 2015, tentang utang yang akan meledak, jika keseimbangan uang kertas runtuh. moga kita bisa terhindar dari krisis moneter.
http://investasiemas-id.com/analisa-emas/prediksi-analis-bom-utang-akan-meledak-di-september-2015/
Bagaimana Imam Semar menanggapi fenomena pemerintah indonesia yang mengkampanyekan penggunaan uang digital (transaksi non tunai)?
http://www.koran-sindo.com/read/982407/150/bi-kediri-dorong-transaksi-nontunai-1427516513
bila dikaitkan dengan program-program asing (barat) yang akan mendigitalisasi uang (uang KW2)
https://www.youtube.com/watch?v=zav6qKleVe8
keren banget,,dan ditunggu untuk analisis berikutnya..
keep healthy
Ternyata selama ini kita di dunia hanya bermain peran sebagai orang waras.
Post a Comment