Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
Fase Musim Dingin (K-Winter)
Pada masa K-Winter adalah
masa bersih-bersih dan hari-hari perhitungan. Semua kegilaan, mania,
hutang yang berlebihan, dosa yang dilakukan pada periode K-Autumn
akan dibersihkan, dibayar, diselesaikan. Dengan kata lain K-Winter
adalah masa koreksi. Ciri-cirinya adalah: pasar modal kolaps, gagal
bayar meningkat, kredit membeku, suku bunga obligasi pemerintah (yang
stabil) anjlok ke titik terendah dan depressi deflasi ekonomi.
Spekulasi- spekulasi yang terjadi pada periode sebelumnya akan memakan
korban.
Masyarakat mengurangi konsumsinya dan cenderung untuk
menabung serta berhemat. Atmosfir di masyarakan dipenuhi oleh rasa
ketidak puasan sosial. Dan biasanya perang besar juga terjadi sampai
akhir dari depresi ekonomi ini, tetapi tidak sebanyak pada masa
K-Winter. Pada masa K-Summer pemimpin yang populer untuk muncul
adalah yang berpandangan sosialis seperti Hitler, Lenin, Mao,
Sukarno.
Periode-periode yang bisa
dikategorikan ke K-Winter banyak analis adalah 1835-1844, 1875-1896,
1929-1949, 2000-?.
Bagi yang tertarik, saya
anjurkan untuk membaca lebih lanjut topik mengenai siklus
Kondratieff. Siklus ini banyak dibahas dan digunakan oleh pengamat,
penulis buku dan advisor finansial.
Seperti yang telah
dikatakan sebelumnya, bahwa siklus Kondratieff bisa diinterpretasikan
bermacam-macam. Sebagai alat untuk memprediksi masa depan secara
tepat agak sulit dipakai, terutama mengenai waktunya. Kalau siklus
Kondratieff adalah alat prediksi yang baik dan akurat maka akan
banyak orang yang mengetahui siklus ini menjadi kaya karena bisa
sukses berspekulasi secara aggressif baik selama masa pertumbuhan
(K-Spring dan K-Summer) atau selama masa perlambatan (K-Autumn dan
K-Winter).
Menentukan periode
apakah dekade 2010 ini, ada pada K-Winter atau K-Spring tidaklah
mudah. Karena banyak gejala yang tidak sinkron dengan panjang
gelombang siklus, kalau kita sangat kaku dalam menggunakan rentang
waktu untuk satu siklus. Pengguna siklus Kondratieff kebanyakan
setuju bahwa tahun 1787 sebagai awal dari K-Spring. Kalau demikian
maka K-Spring untuk harus dimulai tahun 2007 (1786 + 4 x 55) atau
paling lama tahun 2010 seperti terlihat pada Grafik VIII - .
Dengan
kata lain, dekade sebelumnya, 1997 – 2007, adalah K-Winter. Selama
K-Winter seharusnya kredit dan uang mengalami kontraksi; harga-harga
turun, harga emas juga turun. Yang terjadi malah sebaliknya. Pada
kenyataannya, selama tahun 1998 – 2008 harga minyak naik dari $10
per bbl di 1999 ke puncaknya $147 per bbl pada bulan Juli 2008. Harga
emas naik dari level $ 290 per oz tahun 1999 ke $ 1000 per oz tahun
2008 dan melewati $1.265 per oz di tahun 2010. Harga bahan komoditi
juga naik selama periode tahun 1999 – 2008. Demikian juga harga
rumah di hampir semua negara naik dengan pesat selama hampir satu
dekade, dari tahun 1999 – 2006. Hanya harga saham tidak beranjak
banyak dibandingkan dengan dari tahun 2000 di negara-negara maju
seperti Amerika, Eropa Barat dan Jepang. Tetapi saham di
negara-negara berkembang seperti India, Indonesia, Brazil, Cina,
Russia melesat sampai berkali-kali lipat. Periode 1999 – 2007 ini
tidak bisa disebut K-Winter.
Sejak tahun 2002,
Robert Prechter dengan pendekatan teori Elliot Wave meramalkan
terjadinya masa deflasi seperti K-Winter melalui bukunya “Conquer
the Crash” edisi pertamanya1.
Ramalannya meleset dalam hal waktu. Para investor yang mengikuti
bukunya Prechter ketinggalan kereta boom
di sektor emas, bahan komoditi dan saham emerging
market serta perumahan (di Eropa dan di
Amerika Serikat) yang terjadi antara tahun 2003-2007.
Mungkin karena
kemelesetan dalam menentukan K-Winter abad 21 ini, akhir-akhir ini
pengguna siklus Kondratieff merevisi hitungan siklusnya. Misalnya
Geir Solem dalam artikelnya Bonds & Interest Rates - The 54 year
cycle (4 Maret 2010)2
dan The Kondratieff Cycle (1 Desember 2009)3
di website
FinancialSense.Com, mengindikasikan bahwa tahun 2020 adalah akhir
dari K-Winter (lihat (Grafik VIII - ). Grafik ini mereka ambil dari
Longwave Group4
penyedia jasa analisa ekonomi dan investasi. Pendapatnya mengatakan
bahwa K-Winter sudah berlangsung dari sejak tahun 2000.
Kalau dilihat dari masih
melesatnya harga bahan komoditi sampai tahun 2008, harga rumah di
Amerika, Eropa dan banyak belahan dunia lainnya, akan lebih cocok
jika K-Winter dimulai tahun 2008. Apapun opininya nampaknya banyak
yang sepakat bahwa tahun 2010 sudah memasuki K-Winter apakah itu
dimulai dari tahun 2000 atau 2007. Dari situ bisa disimpulkan bahwa
siklus Kondratieff tidak mempunyai rentang waktu yang sama.
Pendapat saya,
kalau memang bersikeras untuk menggunakan siklus Kondratieff dan
menganggapnya sebagai teknik empiris yang sahih, maka K-Winter
dimulai dari tahun 2007, dimana harga saham dunia ambruk, menyusul
bahan komoditi dan emas (2008), dan sebelumnya harga
rumah/real-estate di Amerika Serikat, Eropa dan di banyak belahan
dunia mulai turun. Dan yang paling penting adalah terjadinya kebekuan
kredit yang menudian disusul dengan kontraksi kredit. Saya pikir
kontraksi kredit dan pasokan uang M3 yang beredar, jauh lebih penting
dari harga barang yang lainnya, karena kredit dan uang adalah sumber
terjadinya deflasi, sedang harga adalah akibatnya atau gejalanya.
Kita harus bisa membedakan antara penyebab dan akibat. Kontraksi M3
yang parah juga terjadi pada saat dimulainya K-Winter di tahun 1930
(lihat Grafik VIII - ).
Apa yang terjadi
selama depresi deflasi, sudah banyak penulis buku yang membahasnya.
Diantaranya adalah Gary Shilling dengan bukunya yang berjudul
“Deflation” yang terbit tahun 1999, juga Harry Dent Jr5.
Walaupun pendekatan Dent bukan dengan siklus Kondratieff, tetapi pada
dasarnya Dent berpendapat dalam dekade 2010an, terjadi depressi
besar.
Grafik VIII -
Supply
uang M3 Amerika Serikat. M3 mengalami kontraksi lebih parah dari -10%
pada saat dimulainya depresi deflasi 1930 dan 2008-201?.
Sampai jumpa di Bagian 3: Apa yang terjadi di Geger 2007-2009 relasinya dengan Siklus Kondratieff?
1
Conquer the Crash, Robert Prechter Jr, John
Wiley & Sons, edisi 1, 2002
2
Bonds & Interest Rates - The 54 year cycle, Geir Solem, 4 Maret
2010, http://www.financialsense.com/fsu/editorials/2010/0304.html
3
The Kondratieff Cycle, Geir Solem, 1 Desember 2009,
http://www.financialsense.com/fsu/editorials/2009/1201.html
4
LongWave Group, Website display, http://thelongwaveanalyst.ca/
16 comments:
Maaf..artikel ini yg tulis bukan bung IS ya?
Krn bagian 1 yg susun bung IS
Tatanan bahasa nya agak kurang greget. 1 paragraf terlalu panjang.
Baca nya jadi ngantuk dan ingin segera skip.
Bagian k3 boleh dibuat spt bagian 1?
Makasih
Salam super
Pertamax Gan!
Pak IS, apa yang dapat menjadi indikator kalau suatu resesi ekonomi sudah hampir selesai?
Kemudian komen iseng aja untuk quote "Moderator punya absolut power!!!"
di sini apakah bisa diartikan absolute power = absolute corrupt?
kan katanya power tends to corrupt, absolute power = absolute corrupt??
tampaknya kurang menarik ini gan, tidak seperti bahasa bro i-semar. :D
Semua artikel EOWI sangat menarik, mencerahkan dan membuat pintar pembacanya.
TERIMA KASIH, MAS IS.
bagus koq artikelnya
tetap semangat, eowi
http://m.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis-global/15/12/20/nznu27383-pertama-dalam-40-tahun-as-akan-ekspor-minyak-mentah
nahlo...pemandu sorak Dollar pada keringat dingin
Hamba-Nya.
Keadaan dunia ini akan digoncangkan karena DIA yang akan datang akan datang segera.
Pesan utamanya adalah BERTOBATLAH . . . !
Messias akan datang... dunia ini akan digoncangkan dari segala ketamakan, kemunafikan manusia.
Ekonomi akan bergoncang hebat dan gempa bumi dan bencana alam akan terjadi tidak lama lagi, kuasa langit akan digoncangkan dan kedatangan Planet-7X (nibiru, planet X) sebagaimana perkiraan ahli-ahli astronomi dan ditinjau dari catatan Alkitab sebagai Firman Tuhan untuk penggenapan nubuatan pada kitab Wahyu pembukaan materai#5&6.
B E R T O B A T L A H . . . !
Carilah Tuhan dengan segenap hati.
Agama tidak menyalamatkan.
Agama tidak ubahnya sebuah "politik" untuk kepentingan sekelompok orang.
Agama tidak menjamin Sdr/i mendapatkan kehidupan kekal, hanya ketika Sdr/i menemukan Tuhan yang sebenarnya.
Salam,
Saya mantap kok., invest mata uang US dollar... Disiapkan ,didiamkan dan menunggu saat "panen" Setiap hari hidup normal menggunakan rupiah untuk kebutuhan sehari-hari..... Nggak keringatan apalagi dingin..... Whatever will be will be.... Yang jelas Pegang dollar nggak pernah rugi .
Mau nya kita2 itu apa saja pun harus seperti gigit cabe. Situ gigit situ pedas he he he.....
“I think we will have one disaster after another, first in the junk bond market, then in emerging markets and, after that, the subprime markets. Subprime car loans and student loans I see as another massive problem area. It is going to be one thing after another that will unravel. Since 2008, when the world almost went under, we have printed or increased credit by 50% or by $70 trillion, and the world economy is still struggling to survive. I think the real change in confidence will come down when markets come down. . . . I think things will come down very quickly.”
"Kisah anda saya ibaratnya demgan sebuah analogi singkat, anda naik di sebuah kapal besar, ketika ada badai, anda berusha menyelamatkan diri sendiri dengan membuat kapal kecil mengorbankankan kayu dari kapal yang anda naiki, anda justru melubangi kapal besar anda, pada akhirnya anda sendiri yang merasakan badai itu.
Makin banyak orang seperti anda yang menukarkan rupiah dengan dollar, makin rendah daya beli masyarakat karena dampak penurunan rupiah mempengaruhi segala aspek, termasuk bisnis retail anda. Anda menuai apa yang anda tabur."
Tu bro dari tred sebelumnya, boleh la dolarnya naik 10% pertahun, untung besar ta,tp liat juga yg sehari2nya itu low rupiah jeblok bisnis jebloknya 40-50%. Nukar rupiah ke dolar mempercepat penurunan rupiah, rupiah turun penghasilan aktif sehari2 terancam.
Baru turun 10% rupiahnya, bisnisnya anjlok 40-50%, bayangin kalo 20%, wasalam da tu bisnis2 di indoneaia.
Bukan keringat dingin lagi, step kejang2 makan dolar. Salam waras!
Currency Update: Why is Indonesia's Rupiah Rallying?
The Indonesian rupiah continued its remarkable rally on Tuesday (22/12). The currency had appreciated 0.98 percent to IDR 13,672 per US dollar by 11:10 am local Jakarta time (Bloomberg Dollar Index). The rupiah has recovered from a recent low of IDR 14,123 on Monday 14 December to IDR 13,672 per US dollar, a 3.2 percentage point advance in about one week. There are several matters that explain this remarkable performance.
Firstly, it is assumed that Indonesia's central bank is intervening to prop up the rupiah in order to push the rupiah toward Bank Indonesia's target range of IDR 13,000 - IDR 13,200 per US dollar for 2015. Meanwhile, a rupiah trader stated that Indonesia's state-owned oil firms (the largest domestic US dollar buyers "have pulled out their bids over the last few days", implying that the rupiah has room to strengthen.
Secondly, the government of Indonesia unveiled its eight economic stimulus package on Monday (21/12). In this latest package it allows the private sector to establish oil refineries, provided that the end products are sold to state-owned energy company Pertamina. Moreover, Indonesia will scrap the import tax for aviation spare parts in an effort to support the domestic aviation industry. Lastly, the government will streamline land-acquisition for infrastructure development across the country through a "one-map policy".
Thirdly, oil prices halted its slide while China's authorities are expected to provide more stimulus to support its sluggish economy (which is growing at a 25-year low pace). A stop to sliding oil prices is important to Indonesia as low oil prices trigger low prices of other commodities (Indonesia being a major commodity exporter). Meanwhile, China is the key trading partner of Indonesia and, as such, improving economic conditions in the world's second-largest economy will boost demand for Indonesian exports. China said its monetary policy should be more flexible and its fiscal policy should be more forceful to combat the sluggish economy.
Despite this recent rupiah rally, most - if not all - global financial institutions expect heavy depreciating pressures on the rupiah in 2016 amid more US interest rate hikes.
Bank Indonesia's benchmark rupiah rate (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, abbreviated JISDOR) appreciated 1.85 percent to IDR 13,615 per US dollar on Tuesday (22/12).
lebih baik bisnis jeblok tapi kejang2 makan dolar....
daripada....
udah bisnis jeblok, ayan pula sambil ngunyah rupiah....
Hiperinflasi, Yuan resmi jadi mata uang ZImbabwe
Orang susah, dalam hidupnya selalu hanya punya pilihan serba susah memang, mengambil pilihan jalan kesusahan berakhir serba susah selamanya.semoga diberi ketabahan aja
Dollar mulai digeser kegunaanya oleh yuan cepat atau lambat hanya masalah waktu
Post a Comment