Ini adalah catatan trading
saya, bukan anjuran untuk berinvestasi.
Trading adalah suatu aktifitas yang baru saya mulai lagi setelah lama tidak aktif. Dulu-dulu
saya tidak punya waktu banyak untuk melakukan trading. Dengan melambatnya
ekonomi, tidak berarti aktivitas sayapun harus juga melambat.
Kekosongan-kekosongan waktu akan saya isi dengan trading yang agak agressive,
yaitu dengan option.
Jalur ini termasuk jalur yang
mengandung resiko yang tinggi. Jadi kalau pembaca mau ikut, harus berhati-hati.
Lagi pula, peraturan-peraturan di Indonesia menghambat penduduk Indonesia untuk
membuka account untuk trading di
bursa US. Setidaknya Option Xpress, tidak lagi melayani klien yang berdomisili
di Indonesia.
Minggu ini saya melihat ada 2
peluang shorting. Pertama Petro Bras,
perusahaan minyak Brazil (PBR) dan perusahaan kayu yang namanya susah
disebutkan, Weyerhaeuser (WY).
Analisa Sektoral
Sektor energi dan komoditi
biasanya mempunyai cyclical bearish
antara bulan Mei sampai Oktober. Tahun ini nampaknya siklus bearish untuk minyak dan komoditi
datangnya agak terlambat, tetapi tidak berarti tidak ada. Hal ini akan kita
lihat nanti. Baik minyak atau bahan komoditi sudah menunjukkan down-trend sejak Juni lalu, walaupun
tidak terlalu kuat tingkat bearish
nya. Tetapi yang penting ada.
Tetapi indeks saham minyak dan
komoditi tidak/belum mengalami down-trend,
hanya flat saja. Adanya divergen ini
membuka peluang untuk melakukan shorting di kedua sektor ini.
Analisa untuk Short PBR
Chart di bawah menunjukkan
bahwa sejak minggu ke 2 bulan Juni lalu, harga minyak West Texas Intermediate
(WTIC) sudah turun dari level $52, puncak dari counter trend rally dari $26. Pada
saat tulisan ini dibuat, WTIC sudah jatuh 12%. Secara statistik, minyak akan
terus dalam bearish mode sampai bulan
Oktober, dimana refineries mulai membeli minyak lagi, mengisi stock bahan
bakunya untuk menyongsong musim dingin (membuat BBM yang cocok untuk musim
dingin).
Sejak bulan Juni lalu juga
saham-saham produsen minyak, yang diwakili oleh XLE relatif datar. Sedangkan untuk perusahaan eksplorasi yang
diwakili XOP, lebih sejalan dengan harga minyak WTIC.
XLE sudah membentur resistance nya. Kemungkinan akan jatuh
di hari-hari mendatang.
Petro Bras, PBR diperdagangkan
ADRnya di pasar modal NY. Kendati harga minyak mengalami penurunan sejak bulan
Juni 2016, tetapi PBR masih menunjukkan tren naik. Adanya divergen seperti ini
biasanya tidak bisa bertahan lama. Saham PBR punya peluang yang cukup besar
untuk tertarik oleh tren sektornya, yaitu XLE dan minyak.
Walaupun PBR bisa menembus resistance nya, kemungkinan rally ini
tidak bisa berlanjut, karena volume perdagangannya semakin mengecil yang
artinya menurunnya partisipasi pemain pasar yang bullish. Dengan demikian peluangnya cukup besar peran bulls akan digantikan dengan bears.
Pada penutupan hari Jumat
lalu, PBR berada pada level $8.13. Ada resistance
yang cukup kuat di $7 dan $6. Dan resistance
lemah di antaranya.
Saya mempertimbangkan untuk
mengambil PUT dengan strike price $8 dan expiry di bulan Oktober 2016. Pada
menutupan Jumat lalu harganya $0.92 (dengan bid
$0.91 dan offer $0.93). Sampai $0.95
- $1.00 saya masih berani ambil. Jika PBR bisa jatuh ke $6, maka nilai PUT itu
menjadi $2. artinya untung sekitar 100%. Dan jika harga PBR di level $8 atau
lebih tinggi, di saat jatuh temponya dan option itu belum terjual, maka
nilainya menjadi NOL. Itu resiko yang harus ditanggung.
Analisa untuk Short WY
Mirip dengan PBR, kasus WY
juga merupakan kasus yang sektornya mengalami siklus bearish tahunan. Pada
bulan Mei sampai Oktober, sektor komoditi dan material mengalami masa bearish.
Indeks komoditi CRB, juga sudah menunjukkan tren turun sejak minggu ke 2 Juni
2016 lalu. Fund saham sektor material, XLB, juga mengalami fase koreksi yang berpola
megaphone. Dan sudah membentur batas atasnya. Volume perdagangannya pun turun
menunjukkan berkurangnya bull dalam rally yang terjadi sejak paska Brexit.
Dengan demikian dalam waktu dekat ini diharapkan akan dimulai tren turun.
Saham WY yang mengalami rally
sebesar 19% dimulai sejak paska Brexit, nampak juga sudah membentur resistance nya di $32 yang cukup kuat.
Volume perdagangannya juga mengalami penurunan.
Rally WY yang 19% ini
dibandingkan dengan XLB yang hanya 10%, diharapkan WY akan terkoreksi lebih
tajam dari pada XLB.
Saya mempertimbangkan untuk
mengambil PUT dengan strike price $32 dan expiry di bulan Oktober 2016. Pada
menutupan Jumat lalu harganya $1.44 (bid/offernya
di $1.35/$1.50). Jika WY bisa jatuh ke $29, maka nilai interisik PUT itu
menjadi $3 artinya untung sekitar 100%. Ada kemungkinan WY jatuh ke level $27,
ini akan membuat nilai interisik PUT menjadi $5.
Tetapi jika harga PBR di level
$32 atau lebih tinggi, di saat jatuh temponya dan option itu belum terjual,
maka nilainya menjadi NOL. Itu resiko yang harus ditanggung.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
6 comments:
Saya masih bisa trade dengan OptionXpress, buka account nya sih sudah lama, tapi mereka masih melayani saya (customer indonesia) sampai sekarang.
Btw kalau PBR potensinya kecil ya secara menurut saya sudah oversold.
coba pertimbangkan shorting LNG (Cheniere)yg potensi gain ny lebih besar untuk shorting. kemudian saham2 pipelines seperti DPM(DCP midstream) jg bisa untuk
target shorting.
PBR oversold? Bukannya overbought? Rally selama 1 bulan, post brexit.
Saya lihat PBR rally dari bottomnya di $3, ke $8..., cukup jauh, dan sempat tersandung. Saya tidak yakin oktober ini akan ke $3 lagi. Tetapi peluang ke $6 cukup lumayan.
Apa lagi dgn dibarengi oleh volatilitas di BRL, brazil real.
Maaf, Mungkin horison saya jangka panjang (>2tahun).
Kalau Om IS horison nya segitu, berarti mungkin bisa dipertimbangkan
nge short offshore driller, spt Ensco, Atwood Oceanic.
Thanks
kalau di indonesia pasar option belum ramai ya ? apa belum ada ?
Jika pakai optiona xpress tidak bisa, terus brokernya pakai apa?
Efek Tax amnesty gmn om IS? Kelihatannya sedikit atau banyak, bakal berefek ke penguatan rupiah.
Mohon pencerahan nya
Post a Comment