Kalau pembaca menganggap
pengetahuan EOWI tentang Bible tidak banyak, karena EOWI (akan) mendaur ulang
ayat-ayat Bible, boleh-boleh saja. EOWI mengakui bahwa bukan karena pengetahuan
EOWI tentang Bible cetek, melainkan
relevansinya ayat-ayat tersebut dengan topik yang dibahas dan ada persyaratan
lain, yaitu ada unsur-unsur sardonik yang bisa dimasukkan.
EOWI mau mendaur-ulang kutipan
Bible dari tulisan yang sebelumnya. Tuhannya orang Yahudi dan Kristen mengatakan:
“…....dengan
berkeringat engkau akan mencari makananmu
....”
(Kejadian/Genesis 3:19).
Dia serius mengatakan hal ini.
Oleh sebab itu mungkin Dia marah ketika dalam prakteknya mengganti ucapanNya
menjadi:
“....dengan
berhutang engkau akan mencari makananmu...,
bayarnya nanti.”
Sepertinya manusia telah
mengolok-olok Nya. Memutar-balikkan aturan:
“…
dengan berhutang engkau akan mencari makananmu, mobil SUV,
rumah, TV, liburan keluar negri, ....
untuk buyback saham, leverage investasi, untuk carry trade dan ....... banyak
lagi ..... bayarnya nanti.”
Walaupun demikian, Tuhannya
orang Yahudi masih kasihan kepada orang Yahudi. Kepada orang Kristen, kita
tidak tahu, karena ayatnya spesifik untuk orang Yahudi.
Diperintahkan setiap 7 tahun
agar ada penghapusan hutang-hutang.
1.Pada akhir tujuh tahun
engkau harus mengadakan penghapusan hutang.
2.Inilah cara penghapusan itu:
setiap orang yang berpiutang harus menghapuskan apa yang dipinjamkannya kepada
sesamanya; janganlah ia menagih dari sesamanya atau saudaranya, karena telah
dimaklumkan penghapusan hutang demi Tuhan.
3.Dari seorang asing boleh
kau tagih, tetapi piutangmu kepada saudaramu haruslah
kauhapuskan. (Deuteronomy
15: 1 -3)
Mungkin banyak yang berpikir
bahwa penghapusan hutang berlaku untuk mereka juga, maka jangan heran kalau
mereka berhutang banyak, untuk beli mobil SUV, beli rumah, TV, liburan keluar
negri, .... untuk buyback saham, untuk leverage
investasi, untuk carry trade. Harapannya
hutangnya akan dihapuskan setelah 7 tahun....., atau mundur sedikit.
Persoalannya adalah di ayat ke
3, dinyatakan bahwa penghapusan hutang hanya berlaku kepada sesama orang
Yahudi. Kepada orang-orang Kristen penghapusan hutang itu tidak berlaku. Hutang
orang-orang Kristen tidak perlu dihapuskan.
Walaupun orang-orang berdoa
kepada Tuhan seperti berikut ini:
12. .........
dan hapuskanlah hutang kami, seperti kami juga menghapuskan hutang orang kepada
kami. (Matius 6:12)
........tetapi belum tentu
para kreditur mau menghapuskan hutang-hutang mereka. Buktinya setelah 7 tahun
atau 84 bulan, bukannya hutang-hutang dihapuskan, tetapi suku bunganya malah
dinaikkan oleh Jenet Yellen, the Fed.
Ya...setelah selama 7 tahun
suku bunga the Fed nyaris nol. Sekarang dinaikkan 0.25%. Angka 0.25%
kelihatannya kecil. Tetapi dibandingkan dengan nyaris nol, angka 0.25% itu
besar.
Dan selanjutnya seperti kata
Bible:
Orang
kaya menjadi tuan bagi orang miskin, yang berhutang menjadi budak bagii yang
menghutangi. (Proverb
22:7)
Begitulah ceritanya. Mungkin
suku bunga yang nyari nol selama 7 tahun adalah pancingan. Mungkin just plain stupid. Entah lah.
Mungkin Tuhannya orang Kristen
dan Yahudi akan marah diperolok-olokan seperti itu. Konsumsi dengan berhutang.
Spekulasi dengan berhutang...... Ditambah lagi kemudian perintah untuk
memutihkan/menghapusan/pengampunan hutang bukannya dilaksanakan, malah bunganya
dinaikkan. Pasti Tuhannya orang Kristen akan ngamuk, marah sekali.
Maka setelah banyak hutang,
Tuhan tidak memberinya pekerjaan, alias diPHK. Jadi mau apa sekarang? Terus
investasi, seperti emas, menurun. Junk bond juga jeblok. Properti beku, susah
dijual. Tinggal saham. Sorry....untuk saham-saham emerging market di beberapa bursa juga sudah jatuh 20%. Uuups.
Tinggal saham di US.
Hati-hati terhadap kemarahan
Tuhannya orang Yahudi dan Kristen.
Itu cuma imaginasi dan
penafsiran saya saja. Bagaimana yang sebenarnya......., mana ada yang tahu. EOWI
juga tidak tahu. Setidaknya pembaca sekalian sudah memperoleh edukasi mengenai
Bible. Iya toh....?
Yellen, Sang Pemecah Bubble Terakhir
Tindakan kontroversial yang
dilakukan oleh the Fed tidak mengherankan. The Fed mau manjaga imagenya dengan
memenuhi janjinya menaikkan suku bunga sebesar 0.25%. EOWI menyebutnya sebagai
tindakan yang kontroversial dalam pandangan orang waras karena saat ini semua
data mengarah kepada perlambatan ekonomi, eeeeh...... malah dibebani dengan
kenaikan suku bunga.
Rate effektif sebelumnya
adalah 0.12%. Dan kemudian naik menjadi 0.37% dengan kenaikan ini. Angka 0.25%
nampaknya memang kecil kalau dibandingkan dengan 100%. Tetapi dibandingkan
dengan 0.12%, maka 0.25% adalah 2 kali lipat. Bagi spekulan yang melakukan leverage 30 – 60 kali beban bunganya
akan naik berlipat. Yang awalnya per tahunnya 3.6% - 7.2% dari kapitalnya.
Sekarang dia harus membayar 11% - 22% dari kapitalnya.
Kenaikan kecil
yang tidak kecil
Itu baru dari suku bunga pinjaman. Belum lagi kerugian forex bagi yang main di luar US. Emerging market misalnya. Tidak hanya itu, mereka juga terkena kerugian forex yang terdevaluasi.
Janji the Fed adalah ingin
menormalkan suku bunga acuannya kembali. Katanya kenaikan suku bunga ancuan the
Fed masih akan berlanjut sampai beberapa
tahun ke depan hingga mencapai 2%.
Kata beberapa tahun ke depan,
sangat ambigu. Bisa 10 tahun, bisa 2 tahun, bisa 20 tahun. Tetapi menurut sejarah,
BoJ overnight call rate praktis nol
sejak tahun 1999 dan pernah dicoba dinaikkan tetapi jangankan 2%, sampai 1% pun
tidak pernah. Ekonomi kembali ke resessi.
Suku bunga BOJ tidak pernah lebih dari 1% selama
15 tahun
Bagi Yellen, mungkin masih perlu 10 tahun untuk mencapai 1%. Itu berdasarkan sejarah. Seandainya Yellen memaksa, maka ekonomi akan beresiko menjadi berantakan.
Tindakan Yellen cs. dilakukan pada pada saat
yang tidak tepat. Ekonomi global sedang mengalami perlambatan. Jatuhnya harga
bahan-bahan dasar – bahan komoditi – mencerminkan adanya penurunan permintaan.
Kalau maknanya ditelusuri lebih lanjut, ini berarti sektor manufakturing
mengalami perlambatan. Kalau ditelusuri lebih lanjut lagi artinya konsumsi
melambat.
Jangan heran kalau pengiriman
barang di perdagangan internasional lesu. Dan
lesunya..., mencapai rekord.
Baltic Dry Index adalah index
tarif pengapalan (kalau bingung dengan bahasa Indonesia: ongkos satuan
mengangkut dengan kapal). Saat ini mencapai titik terendah sepanjang sejarah. Dan
nampaknya masih akan turun lagi.
Woow......
Baltic Dry Index mencapai titik terendah dalam
sejarah
Chart di atas mungkin tidak terlalu jelas. Berikut ini dalam skala log. Dan nampak masih belum ada tanda-tanda naik.
Terlepas dari waras atau tidak warasnya the Fed, atau kesahihan analogi suku bunga acuan Bank of Japan serta peluang terjadinya resesi global di tahun 2016, bagi EOWI yang lebih penting adalah mengevaluasi peluang terjadinya percepatan krisis di tahun 2016. Itu penting karena, kalau EOWI ingin melakukan shorting dengan leverage, percepatan datangnya krisis akan mengurangi biaya shorting. Harus diingat bahwa pasar bisa terus irrasional sampai kita bangkrut membayar biaya shorting. Ini yang tidak kita kehendaki.
Untuk itu ada pertanyaan yang
harus dijawab: “Berapa peluang the Fed
memenuhi janjinya untuk menormalkan
suku bunganya”.
Kata menormalkan harus
diartikan sebagai menaikkan. Oleh
sebab itu harus dilihat perbandingan antara doves
dan hawks yang duduk di kursi FOMC.
Tabel berikut menunjukkan
konstallasi hawks dan doves yang duduk di kursi FOMC.
Konstallasi FOMC - Doves vs Hawks
|
|||
2015
|
2016
|
||
Dewan Gubernur
|
|||
Janet Yellen
|
1
|
1
|
|
Stanley Fischer
|
0
|
0
|
|
Lael Brainard
|
1
|
1
|
|
Jay Powell
|
0
|
0
|
|
Dan Tarullo
|
2
|
2
|
|
Kosong
|
(Kathryn
Dominguez?)
|
0
|
|
Kosong
|
(Allan
Landon?)
|
-1
|
|
Presiden Bank Anggota Regional
|
|||
Bill Dudley (New York)
|
2
|
Bill Dudley (New York)
|
2
|
Charles Evans (Chicago)
|
3
|
Eric Rosengren (Boston)
|
2
|
Dennis Lockhart (Atlanta)
|
1
|
James Bullard (St. Louis)
|
-1
|
John Williams (San
Francisco)
|
0
|
Esther George (Kansas
City)
|
-2
|
Jeffrey Lacker (Richmond).
|
-2
|
Loretta Mester (Cleveland)
|
-1
|
Skor
|
8
|
3
|
Tahun 2016 tiga hawks yakni James Bullard (St. Louis), Esther
George (Kansas City), Loretta Mester (Cleveland) dan 1 dove Eric Rosengren (Boston) akan menggantikan 1 hawk Jeffrey Lacker (Richmond); 2 doves Charles Evans (Chicago) dan Dennis
Lockhart (Atlanta) serta 1 netral John Williams (San Francisco). Dengan kata
lain, tahun 2016 akan lebih banyak hawks
dari tahun 2015. Jadi.... peluang suku bunga the Fed naik lagi lebih besar
dibandingkan dengan tahun 2015.
(Catatan: hawk = anggota FOMC yang cenderung menaikkan suku bunga. Dove = anggota FOMC yang cenderung
menekan suku bunga)
Pasar Saham
Bagian ini agak membosankan
bagi saya, terutama untuk pasar saham Amerika dan negara maju, karena proses topping yang lama sekali. Mungkin puncak
harga saham sudah lewat di kwartal I dan II tahun 2015. Sekarang tinggal
menunggu terjun bebasnya saja. Dan itu sudah lama saya tunggu.
Suku bunga rendah membuat
orang meminjam uang dan melakukan apa saja. Pertama, adalah bermain di bursa,
bursa saham misalnya. Kredit margin naik seiring dengan naiknya indeks saham,
Dow Jones Industrial misalnya (Chart di bawah).
Margin Debt tertinggi dalam sejarah
Kemudian, hutang juga dipakai
untuk melakukan stock-buyback.
Stock buy back adalah
cara yang curang untuk menaikkan earning
per share (EPS, pendapatan per saham). Dikatakan curang karena, buy back tidak memperbaiki kinerja
perusahaan, melainkan mengurangi saham yang beredar, sehingga EPS nya naik. Itu
hanyalah kosmetik saja, bukan perbaikan kinerja dan peningkatan produktivitas.
Di bawah ini adalah chart dari
Societe Generale yang menggambarkan perjalanan hutang yang digunakan untuk buy back saham.
Saat ini, hutang untuk buy back sekitar 50% lebih tinggi dari
tahun 2008, pada saat krisis subprime
meletus. Artinya saat ini pasar saham pakai kosmetik 50% lebih banyak dari pada
saat krisis subprime merebak.
Hutang yang digunakan untuk membiayai buy back
saham.
Valuasi saham saat ini
tergolong mahal, mungkin mencapai rekor, jika difaktorkan dengan inflasi.
Dengan kata lain, asset di bursa saham sudah membubble yang tinggal meletusnya saja.
52% dari saham S&P 500 sudah berada di bawah 200 day moving average nya.
Saat ini hanya 52% dari saham
S&P500 sudah berada dalam kategori bearish.
Posisinya ada di bawah 200 day moving average. Jadi saham-saham di bursa New
York tidak pada posisi yang baik. Lebih dari separuh mempunyai trend turun.
Konstallasi anggota the fed
yang lebih hawkish dibandingkan tahun
lalu patut dipertimbangkan sebagai faktor yang membuat bubble di bursa saham US pecah dan crash.
Bubble Pasar Saham Cina Kembali Bearish dan Devaluasi Yuan
Kalau kita berbicara mengenai
perdagangan internasional, kaitannya akan ke Cina. Model ekonomi Cina yang
bergantung pada ekspor barang manufakturing. Kalau perdagangan dunia melambat,
maka ekonomi duniapun akan melambat.
Dampak perlambatan ekonomi
Cina akan mengenai beberapa sektor. Pertama adalah sektor bahan dasar
manufakturing atau bahan komoditi keras.
Pada bagian pertama disebutkan
bahwa harga minyak jatuh ke level $30an per bbl. Demikian juga harga
bahan-bahan komoditi dan emas. Dan ini akan berlanjut, hanya skenarionya bisa
macam-macam.
Ada peluang 50-50 bahwa komoditi
dan emas akan rebound beberapa bulan ke depan. Tetapi rebound ini sifatnya
hanyalah teknikal. Karena kemudian disusul dengan kejatuhan lagi.
Akan tetapi bisa juga dengan
skenario ke II, yaitu kejatuhan bak air terjun. Emas masuk menembus level $600
- $700 per oz dan minyak sampai di bawah $30 per bbl.
Dampak ke dua adalah pelemahan
yuan. Cina akan mendevaluasi yuan supaya barang-barangnya laku di pasar
internasional. Dan devaluasi yuan ini akan memicu negara-negara emerging market
untuk melakukan hal yang sama. Di saat US dollar sedang rally, devaluasi yuan
akan mempercepat US dollar memasuki target EOWI Rp 17,000. Target ini
peluangnya cukup besar untuk terjadi di tahun 2016. Setidaknya ke kisaran Rp 15,000
– Rp 16,000. Masuknya yuan ke dalam SDR, tidak serta merta membuat yuan punya
garansi stabil. Berhati-hatilah.
Bubble berikutnya selain bahan
komoditi dan emas yang dalam proses pengempesan adalah saham-saham Cina. Bubble
pasar saham Cina yang sedang sekarang sedang rebound, akan kembali ke tren bearish
sebagai tren utamanya, yaitu turun.
Jika indekas saham Shanghai kembali ke trend
dasarnya, banyak yang akan terseret
Kembalinya busa saham Cina ke
trend utamanya, yaitu bearish, juga
bisa menjadi alasan pelemahan yuan. Kapital keluar dari Cina. Di tahun 2015,
Cina mengalami penyusutan cadangan devisanya kurang lebih sebanyak $ 400
milyar. Ekonomi Cina sedang melambat, bursanya juga sedang crash, jadi secara alami, yuan memperoleh tekanan. Sejak tahun
2014, dan cadangan devisanya terus turun sampai mencapai 15% selama 1½ tahun
belakangan ini.
Faktor yang membuat yuan
melemah dalam jangka panjang masih ada lagi. Masuknya yuan ke dalam SDR tidak
ada artinya jika tidak ada ekspansi peredaran yuan. Artinya, jumlah yuan yang
beredar harus ditambah. Tanpa penambahan ini, akan membuat yuan tidak likwid,
sehingga tidak bisa berfungsi sebagai mata uang internasional yang handal.
Artinya harus ada inflasi moneter. Dan kata inflasi, identik dengan penurunan
nilai mata uang – yuan akan melemah, bisa terhadap mata uang lain, bahan
komoditi, emas atau lainnya, dalam jangka waktu yang panjang. Seperti US
dollar. Yang awalnya harga emas $35 oz sebelum tahun 1970, dan sekarang di
level $1000an.
Saya tidak yakin pemerintah
Cina akan memaksakan percepatan yuan menjadi mata uang internasional dalam
kurun waktu 5 tahun mendatang. Menghadapi keluarnya dana dari Cina yang akan
berlanjut saja sudah merepotkan. Alih-alih menginternasionalkan yuan. Nilai
yuan akan melorot tajam dan kredibilitas yuan akan memudar.
Sekian dulu...., sampai pada
bagian ke III.
Jakarta 24 Desember 2015.
Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.
11 comments:
Sudah menunggu jatuhnya pasar saham sejak Robert Kiyosaki beberapa taun lalu mengatakan pasar akan crash di tahun 2016.. sayang kapan tepatnya itu terjadi? apakah di awal tahun, pertengahan, atau akhir tahun? Ini penting untuk diketahui.
Baapaaaaakkk,
USDIDR balek ke 13500an dan turun terus nih kenapa niiiih?
Faktor politik juga sangat berpengaruh terhadap nilai tukar idr.
Byk jg yg berlibur yah.. artinya pukulan ekonomi belumlah benar2 terasa, angin masih sepoi2.. blm hujan apatah lagi badai.. aman.. :)
Defisit APBN mestinya di atas 2,8 dari PDB. amunisi baru bagi oposisi untuk menghantam pemerintah.
Berita hasil polesan seperti biasanya.. (tapi ga sanggup untuk berbohong terlalu banyak..)
Bambang menjelaskan, dengan waktu tersisa tinggal lima hari kerja tahun 2015, realisasi pendapatan negara baru Rp 1.338,8 triliun, sekitar 76% dari target APBNP Rp 1.761,6 triliun. Sedangkan realisasi belanja mencapai Rp 1.666,6 triliun, sekitar 84% dari target Rp 1.984,1 triliun.
Sedangkan defisit anggaran saat ini mencapai Rp 327,8 triliun atau setara 2,8% produk domestik bruto (PDB). Defisit anggaran kemungkinan masih berubah dan Kementerian Keuangan tetap mengupayakan agar berada di level 2,7% PDB tahun ini.
Ia memaparkan, dalam beleid terbaru (PMK Nomor 222 Tahun 2015) ditetapkan defisit anggaran sekitar 2,9% PDB. Sementara itu, defisit anggaran APBNP 2015 sebelumnya ditetapkan maksimal 3% PDB, yakni dari akumulatif pemerintah pusat 2,7% dan pemerintah daerah 0,3%.
"Pokoknya, kami akan kejar penerimaan rutin dan sisanya pajak dari upaya lain termasuk revaluasi aset, agar syukur-syukur shortfall pajak bisa lebih rendah dari Rp 195 triliun. Untuk defisit anggaran masih bergerak dan kami imbangi di belanja. Kami masih punya jurus-jurus terakhir di belanja supaya target defisit 2,7% PDB aman," tambah Bambang.
http://ekbis.sindonews.com/read/1067334/39/miliuner-di-indonesia-diramal-naik-54-dalam-lima-tahun-1449463413
92% dari populasi di Indonesia masih memiliki kekayaan kurang dari USD10.000, lebih tinggi dari rata-rata dunia, yaitu 71%. Hal ini menunjukkan, tingkat rata-rata kekayaan penduduk Indonesia masih terbilang rendah dibanding standar internasional.
Karena distribusi kekayaan yang begitu lebar, 136.000 penduduk Indonesia masuk ke dalam 1% penduduk terkaya di dunia, dengan 98.000 di antaranya memiliki aset jutaan USD.
source of income masih banyak buat pajak.. aman.. :)
Permainan Ekonomi & Politik The Fed & Banksters Tidak Sepolos Kebanyakan Orang
Mereka Bermain Politik "Maling Teriak Maling"
Artinya Mereka Yang Bikin Bangkrut Ekonomi Dunia Sekaligus Menjadi Pahlawan
Tidak Langsung Seruduk Sana, Seruduk Sini ......
Hanya Perlu Kambing Hitam Yaitu China
Seperti Krisis 1998, Antara George Soros - Thailand - Ekonomi Asia Tenggara
George Soros Salah Satu Pelaku Utama, Thailand Kambing Hitam Dan Korban
Tapi George Soros Dipuja Dimana Mana
Seperti Comment Saya Di November :
- China Sebagai Pemicu Utama Krisis
- China Sebagai Kambing Hitam
- The Fed Mengubur Dengan Menaikkan Suku Bunga
Bisa Diamati Pasar Uang Dunia Mengikuti Ritme Pasar Uang China
Bahkan Dollar Index Mengikuti Ritme Yuan
Terlihat Jelas Sejak Juni 2015
China Masuk IMF's SDR Tanggal 30 November Cukup Efektif Merontokkan Yuan
- USD - CNH (Chinese Yuan/Offshore/Hongkong)
Posisi Selama Oktober - November Di Range 1 USD = 6,3400an CNH
Posisi Mulai 30 November Mulai Rontok Bahkan Tembus 1 USD = 6,5689 CNH
- USD - CNY (Yuan Renminbi/Onshore/Mainland)
Posisi Selama Oktober - November Di Range 1 USD = 6,3200an CNY
Posisi Mulai 30 November Mulai Rontok Bahkan Tembus 1 USD = 6,4811 CNY
USD = CNH/CNY Menurun Setelah The Fed Naikkan Suku Bunga 17 Desember
Tanda China Bubble Akan Meletus Tampak Jelas :
- 43 Perusahaan Gagal Bayar
- 2500an Kasus Buruh Demo Karena Tidak Dibayar Gajinya
- Utang Meningkat Pesat
- Harga Komoditas Anjlok
DLL
Artinya Tinggal Menunggu China Bubble Meletus .......
Nah..nubuat EOWI kang Semar sudah mulai terlihat lagi..ini beritanya:
•Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengumumkan rencananya untuk mengurangi subsidi energi untuk lima tahun kedepan untuk menghindari guncangan sosial ekonomi di negara kerajaan tersebut. Subsidi energi selama ini dinikmati oleh penduduk negara tersebut hingga saat ini dimana hal tersebut tidak diimbangi oleh pendapatan kerajaan yang turun secara drastis akibat turunnya harga minyak dunia dalam beberapa bulan terakhir yang menyebabkan penurunan pendapatan nasional kerajaan tersebut. Pada tahun 2015 pemerintah kerajaan mencatat defisit anggaran sebesar USD 98 miliar dan terus berlanjut pada tahun depan dengan proyeksi defisit anggaran sebesar USD 87 miliar. Pendapatan negara kerajaan tersebut pada tahun 2015 diperkirakan akan mencapai USD 162.4 miliar dimana 73% dari total pendapatan tersebut ditopang oleh hasil penjualan minyak dan sebagian besar pengalihan subsidi pada tahun depan akan dipergunakan untuk belanja keamanan dan militer yang mencapai sekitar USD 56.9 miliar.
Siap siap..
Nah.. nubuat EOWI mulai nampak,.... beritanya sudah mulai fakta seperti ini:
•Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengumumkan rencananya untuk mengurangi subsidi energi untuk lima tahun kedepan untuk menghindari guncangan sosial ekonomi di negara kerajaan tersebut. Subsidi energi selama ini dinikmati oleh penduduk negara tersebut hingga saat ini dimana hal tersebut tidak diimbangi oleh pendapatan kerajaan yang turun secara drastis akibat turunnya harga minyak dunia dalam beberapa bulan terakhir yang menyebabkan penurunan pendapatan nasional kerajaan tersebut. Pada tahun 2015 pemerintah kerajaan mencatat defisit anggaran sebesar USD 98 miliar dan terus berlanjut pada tahun depan dengan proyeksi defisit anggaran sebesar USD 87 miliar. Pendapatan negara kerajaan tersebut pada tahun 2015 diperkirakan akan mencapai USD 162.4 miliar dimana 73% dari total pendapatan tersebut ditopang oleh hasil penjualan minyak dan sebagian besar pengalihan subsidi pada tahun depan akan dipergunakan untuk belanja keamanan dan militer yang mencapai sekitar USD 56.9 miliar.
siap siap guys...
Pak Is, tolong dibahas mengenai mundurnya Jim bob dari freeport dan defisit neraca perdagangan saudi yg semakin melebar..
Budget tahunan Saudi ntuk tahun 2016 ..... memproyeksikan harga minyak mentah pada kisaran
US$ 29 / bbl
https://www.rt.com/business/327324-saudi-arabia-budget-oil/
Pa_D IS,
..... makanlah dengan lahap ..... nanti kamu akan mandi keringat ...
kayaknya klo yg ini Indonesia banget, ...knapa ya Pak
jjust kidding spy ngak terlalu suntuk
Salam, .... era minyak murah Pa_D
Post a Comment