___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Doa pagi dan sore

Ya Allah......, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari tekanan hutang, pajak, pembuat UU pajak dan kesewenang-wenangan manusia.

Ya Allah......ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim dan para penarik pajak serta pembuat UU pajak selain kebinasaan".

Amiiiiin
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________

Thursday, April 28, 2011

(No.22) - PENIPU, PENIPU ULUNG, POLITIKUS DAN CUT ZAHARA FONNA

Sejarah, dongeng satir, humor sardonik dan ulasan tentang konspirasi, uang, ekonomi, pasar, politik, serta kiat menyelamatkan diri dari depressi ekonomi global di awal abad 21




(Terbit, insya Allah setiap Minggu dan Kamis)




BAB V: POLITIK, PEMERINTAHAN DAN KEMAKMURAN

“Democracy is a government of the people, by the people, for the people”

“Demokrasi adalah pemerintahan rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”

(Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat)

kenyataannya

“Democracy is a government by the people, of the people, to fool the people”

“Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat untuk mengakali rakyat”

(Penulis)

“Power tends to corrupt. Absolut power is corrupt absolutly”

“Kekuasaan cenderung untuk korup, kekuasaan absolut pastilah korup”

(Lord Acton, sejarawan)

korelasi yang logis

“Power tends to corrupt. Hence, democracy where, more people with power leads to more corruption.”

“Kekuasaan cenderung untuk korup, maka dalam sistem demokrasi dimana makin banyak orang yang punya kekuasaan akan makin banyak korupsi”

(Penulis)

“Socialism is a fraud, a comedy, a phantom, a blackmail.”

“Sosialisme adalah penipuan, dagelan, hantu dan pemerasan

(Benito Mussolini, pemimpin fasis Italia)

---ooOoo---


Negara, sistem politik dan peraturan dipersepsikan sebagai sarana untuk mencapai kemakmuran. Sudah terpatri di benak masyarakat bahwa keberadaan penguasa yang menjalankan sistem politik adalah tidak bisa ditolak lagi dan merupakan suatu hal yang essensial. Kalau ada orang yang mempertanyakan pentingnya keberadaan penguasa dan pemerintah maka dia akan dicap sebagai murtad, makar dan heresy. Bahkan kata anarki yang artinya tanpa penguasa mempunyai konotasi yang negatif karena diidentikan dengan chaos dan kekacauan. Padahal, daerah tanpa penguasa/pemerintahan belum tentu kacau.

Pertanyaan mengenai perlunya institusi penguasa sebenarnya sahih. Keberadaan institusi penguasa perlu direnungkan kembali. Dan untuk merenungkan hal ini, sebuah pertanyaan yang pendek, lugas dan gamblang bisa dilontarkan: “perlukah anda membayar sekelompok orang untuk menyuruh-nyuruh, melarang-larang, menentukan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, ngebossi (Inggris: bossing around) anda?”

Ada segolongan orang yang menamakan kelompok anarkis dan menghendaki anarki, karena anarki lebih menjanjikan kemakmuran. Oleh sebab itu sangatlah mustahil jika seorang anarkis yang menginginkan kemakmuran akan melakukan tindakan yang menimbulkan kekacauan. Karena kekacauan akan melahirkan kesengsaraan, bukan kemakmuran. Menurut kelompok anarkis bahwa dengan konsep anarki, adalah identik dengan tidak ada orang yang sok kuasa, ngebossi orang lain di dalam hubungan sesama manusia. Dalam perkembangannya, muncul aliran-aliran anarkis yang identik dengan anarki-komunisme, yang menghalalkan perampokan dan penjarahan terhadap kaum kaya, yang kemudian pengertian anarki ini menjelma menjadi chaos alias kekacauan. Karena semua itu, selanjutnya kelompok anarkis yang cinta damai lebih suka disebut sebagai kelompok libertarian, kelompok yang tidak menyukai adanya segolongan orang yang main paksa, mengatur-atur, sok kuasa, ngebossi di dalam masyarakat dengan janji akan membuat masyarakat lebih harmonis dan lebih makmur.

Ada lelucon mengenai perbedaan antara anarkis dan libertarian, yang diungkapkan dalam jawaban atas pertanyaan: “apa perbedaan antara libertarian dan anarkis?”

Jawaban tradisonil: Libertarian menginginkan pemerintahan yang terbatas sedang anarkis tidak mau ada pemerintah sama sekali.

Jawaban yang humanis: Libertarian cinta damai, anarkis suka kekacauan.

Jawaban yang lugas-humoris: kaum libertarian biasanya orang kaya yang menghargai hak kepemilikan orang lain dan hak dirinya sendiri; penganut pasar bebas dan kapitalisme; sedangkan kaum anarkis adalah orang miskin, yang ingin kaya dan tidak ingin adanya otoritas yang menghalanginya untuk merampok hak milik orang lain.

Kembali kepada topik semula, yaitu tentang keberadaan penguasa dan pemerintah. Kalau tujuannya mengharapkan mereka (politikus, birokrat dan penguasa) untuk berbuat sesuatu agar masyarakat menjadi makmur, maka harus ditanyakan: “Apakah anda mau bekerja setengah mati dan hasilnya diberikan semua untuk masyarakat? Berapa banyak orang yang seperti ini?”. Mungkin dalam beberapa hal pandangan paham anarkisme atau libertarian perlu dipertimbangkan. Pada dasarnya manusia bekerja untuk dirinya sendiri dan tidak usah saling mengganggu atau membebani. Bahkan bagi banyak orang yang taat beragama, perbuatan baik yang dilakukannya punya tujuan untuk memperoleh surga di hari akhir nanti. Pandangan ini pada dasarnya juga mementingkan diri sendiri.

Bahan diskusi dalam bab ini akan difokuskan pada masalah sistem politik pemerintahan, otoritas kekuasaan, polikus dalam kaitannya dengan kemakmuran dengan mengetengahkan data-data yang dipublikasikan oleh banyak badan-badan, baik yang non-pemerintah maupun badan pemerintah. Kalau anda terkejut karena menemukan kesimpulan yang berbeda dengan pandangan umum, tidaklah perlu heran. Joseph Goebbels, menteri propaganda Jerman Nazi, mempunyai dalil: buatlah kebohongan yang besar dan dengungkanlah terus menerus, maka lama-lama orang akan mempercayai hal itu sebagai kebenaran. Data yang sahihpun bisa diabaikan.

Dalam bab ini dan berikutnya kita akan menggunakan banyak angka-angka statistik yang kadang berasal dari sumber resmi. Mengenai data-data yang berasal dari sumber resmi, pembaca perlu diingatkan kembali kepada ungkapan perdana menteri Inggris Benjamin Disraeli yang dipopulerkan oleh Mark Twain:

“Lies, damn lies and statistics”, atau “Ada kebohongan, kebohongan besar dan statistik”

Artinya statistik adalah tipe kebohongan yang derajad kecanggihannya lebih besar dari kebohongan besar.

Walaupun angka-angka statistik mengandung banyak pengelabuhan, angka-angka statistik masih bisa digunakan dalam method komparatif atau kajian banding. Angka-angka absolut dari statistik yang dikeluarkan badan-badan resmi, tidak bisa dipercaya. Seperti angka GDP, gross domestic product, atau PPP, purchasing power parity (kemampuan daya beli), inflasi biasanya sangat hedonistik atau bias untuk memuji diri sendiri. Dengan kata lain, angka inflasi riil biasanya lebih tinggi dari pada yang dilaporkan biro statistik. Dan angka GDP/PPP yang dilaporkan akan lebih tinggi dari pada yang sesungguhnya. Ilmu statistik adalah ilmu yang mempelajari rekayasa untuk pelaporan yang hedonistik. Jadi selama data-data yang dilaporkan masih dalam kerangka statistik, maka data itu sahih untuk studi perbandingan. Jika hendak digunakan angka nominal absolutnya, maka perlu dikaji lebih dalam bagaimana angka itu diturunkan untuk mengerti makna yang sebenarnya.

Alternatif untuk tolok ukur kemakmuran adalah emas. Emas lebih bisa mencerminkan tingkat kemakmuran dibandingkan dengan GDP-nominal, GDP/PPP, indeks harga konsumen (Inggris: CPI, consumer price index). Sejarah membuktikan bahwa nilai tukar emas terhadap barang komoditi hanya berfluktuasi mengikuti hukum pasar, yaitu hukum permintaan dan pasokan (demand and supply). Harga seekor kambing, dari jaman Romawi, jaman nabi Muhammad sampai sekarang sekitar 3,89 gram emas murni atau 1 dinar mata uang yang beredar jaman nabi Muhammad. Emas adalah tolok ukur kemakmuran yang adil dan objektif. Oleh sebab itu, bilamana memungkinkan, tolok ukur ini (emas atau perak) akan digunakan juga sebagai pembanding tolok ukur resmi, yaitu GDP-nominal dan GDP/PPP.



Negara, Kebebasan dan Kemakmuran

Pernahkah anda merenungkan, apa sebenarnya tujuan negara? Untuk apa negara dibentuk?

Salah satu dari bapak pendiri negara Amerika Serikat mempunyai opini yang sangat menarik mengenai negara dan pemerintahan.

"Society in every state is a blessing but....., Government, even in its best state, is but a necessary evil; in its worst state, an intolerable one." (Thomas Paine, salah satu dari 9 founding father Amerika Serikat)


“............., Pemerintah, sekalipun yang terbaik, tidak lain adalah pembawa kesengsaraan tetapi dibutuhkan; dan pemerintah yang buruk adalah pembawa kesengsaraan yang tidak bisa ditolerir.”

Thomas Paine kemungkinan melihat sejarah dan kemudian menarik kesimpulannya dari sana. Poin pertama dari opininya yaitu bahwa negara dan pemerintahan hanyalah pembawa kesengsaraan, boleh dikatakan secara umum benar. Secara statistik itulah kenyataannya. Akan tetapi poin kedua yaitu a necessary evil, bahwa pembawa kesengsaraan itu merupakan suatu kebutuhan. Pandangan itu tidak benar. Manusia selalu mempunyai pilihan. Pilihannya bukan hanya pembawa kesengsaraan yang bisa ditolerir dan pembawa kesengsaraan yang tidak bisa ditolerir tetapi juga “tanpa pembawa kesengsaraan”.

Kenapa kita harus memilih sumber kesengsaraan? Kenapa pembawa kesengsaraan bisa menjadi kebutuhan? Apakah anda membutuhkan pembawa kesengsaraan? Apakah anda suka kesengsaraan?

Walaupun demikian, saya yakin anda, pembaca, tidak pernah bisa membayangkan suatu daerah tanpa pemerintahan. Ini karena politikus telah mencekoki masyarakat dengan dogma-dogma mengenai negara dan pemerintahan sebagai suatu entiti yang harus ada. Politikus akan selalu mencari dalih untuk pembenaran keberadaannya. James Madison, salah satu founding father Amerika Serikat menyatakan:

"It has been said that all Government is an evil. It would be more proper to say that the necessity of any Government is a misfortune. This necessity however exists; and the problem to be solved is, not what form of Government is perfect, but which of the forms is least imperfect." - James Madison (founding father Amerika Serikat)


“Telah dikatakan bahwa semua pemerintahan adalah pembawa kesengsaraan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kebutuhan yang tak terelakkan akan pemerintah sebagai nasib suratan sial. Yang menjadi tantangan bukan mencari pemerintahan yang sempurna, melainkan mencari pemerintahan yang paling tidak menyengsarakan.”

Lagi-lagi masyarakat dihadapkan kepada pilihan buruk, agak buruk, lebih buruk, sangat buruk dan paling buruk. Seakan tidak ada pilihan tanpa kata buruk. Kalau dilihat lagi, posisi rakyat ditempatkan sebagai penerima, bukan sebagai arsitek perancang struktur negara. Arsiteknya adalah para politikus. Dan mereka merancang untuk kenyamanan mereka, bukan untuk kenyamanan bersama.

Negara, kebanyakan tidak pernah dibentuk dari awal yang nol, melainkan berdiri di atas reruntuhan yang lain. Republik Indonesia berdiri di atas Hindia Belanda; India berdiri di atas Imperium Inggris Raya. Singosari berdiri di atas Kediri. Majapahit berdiri di atas reruntuhan Kediri, berkembang di atas reruntuhan Pajajaran, Melayu, dan lainnya. Kekhalifahan Bani Umayyah di atas kerajaan Persia dan Romawi. Dan Dinasti Abbasiah di atas reruntuhan Dinasti Umayyah. Demikian adanya.

Pada jaman dulu, pada setiap jaman, urusan sangat sederhana. Ada kepala negara alias raja, yang berkuasa dan ada perangkat kerajaan menariki pajak atas nama raja. Tentu ada saja orang yang berusaha menghindari pajak. Siapa sih yang suka dipajaki? Tetapi negara, raja dan perangkatnya tidak akan tinggal diam. Siapa yang membangkang akan dihukum. Raja tidak perlu menjanjikan apa-apa untuk pajak yang dibayarkan kepadanya. Persoalan bagi raja akan timbul jika sudah terlalu banyak orang sebal dan benci dan kekuatan mereka lebih besar dari tentara kerajaan yang tugasnya menekan semua gejolak masyarakat. Keadaan bertambah buruk kalau kemudian mulai banyak tentara kerajaan yang membelot karena tidak puas gajinya kurang. Masyarakat memberontak, sebagian tentara juga bergabung untuk menggulingkan raja. Sistem lama punya penyelesaian yang sederhana, yaitu: penggal kepala seperti yang terjadi pada raja Inggris Charles I; raja dan ratu Prancis Louis XVI, dan Maria Antoinette; atau ditembak seperti Czar Russia terakhir. Dalam situasi seperti ini, biasanya ada politikus ikut bermain, seakan berpihak kepada rakyat, sehingga mereka dikemudian hari berkuasa. Dengan kata lain, kekuasaan berpindah dari politikus ke politikus lain. Jadi praktis tidak ada perubahan.

Pada peradaban modern, kasusnya lebih kompleks. Pada awalnya, para politikus memperoleh dukungan dari rakyat, merasa memerlukan membuat janji; janji yang sesuai dengan masa itu. Untuk negara baru, janji-janji itu tertuang pada konstitusi yang dibuat oleh para founding fathers, para pendiri negara tersebut, yang biasanya digambarkan oleh sejarah sebagai orang yang harus dihormati dan orang yang sangat mengenal kemauan negara itu. Jangan heran kalau pada suatu perdebatan politik, rujukan pada founding fathers, sangat disukai dan bisa menjadi argumen yang ampuh. Walaupun gagasan para founding fathers itu ada yang konyol.

Ken Kesey pengarang buku One Flew Over the Cuckoo's Nest mempunyai resep bagi penipu:

"The secret of being a top-notch con-man is being able to know what the mark wants, and how to make him think he's getting it."


“Rahasia untuk bisa menjadi penipu ulung adalah mengetahui apa yang diinginkan calon korbannya dan mengetahui bagaimana caranya meyakinkan calon korbannya bahwa mereka akan memperoleh yang diinginkannya.”

Resep itu banyak dipakai oleh para politikus.

Rakyat Uni Soviet, oleh founding fathers nya diiming-imingi janji yang indah didengar tetapi absurd kalau dipikirkan secara mendalam, yaitu persamaan derajad ekonomi. Tetapi bagi kebanyakan orang, ide ini mudah diterima dan memperoleh dukungan. Orang awam mudah terpengaruh dan mudah menerima konsep yang sederhana, seperti halnya dengan konstitusi Federasi Russia Soviet tahun 1918.

Artikel 3. Dengan tujuan utama penghapusan semua eksploitasi manusia atas manusia, penghapusan secara menyeluruh dan selama-lamanya semua kasta sosial/ekonomi dan pengkelompokan dalam masyarakat, penekanan-penekanan terhadap pekerja yang tidak berprikemanusiaan oleh majikan, menciptakan masyarakan sosialis dan memenangkan sosialisme di semua negara, dengan ini perwakilan Kongres-Russia III yang terdiri dari Pekerja, Tentara dan Petani menyatakan:


  1. Dalam rangka menuju sosialisme pertanahan, kepemilikan tanah pribadi dihapuskan dan semua tanah dinyatakan milik semua orang dan diserahkan kepada kelas pekerja tanpa ada ganti rugi, dengan prinsip persamaan dalam penggunaan tanah.

  1. Demi kepentingan nasional, semua hutan, kekayaan mineral dan air serta ternak-ternak dan segala perangkat perternakan, tanah pertanian dan semua pengusahaan pertanian adalah milik negara.

  1. Sebagai langkah pertama menuju pemindahan kepemilikan sepenuhnya pabrik-pabrik, usaha-usaha industri, toko, tambang, jalan kereta api, dan semua sistem produksi and transportasi lainnya kepada pekerja dan petani Republik Soviet dan dalam rangka menegakkan supermasi pekerja atas majikan, maka Kongres meratifikasi undang-undang penguasaan industri oleh pekerja.

  1. Dalam kaitannya dengan masalah perbankan dan finansial internasional, Kongres Soviet III akan membahas undang-undang mengenai pemutihan (penghapusan) semua pinjaman-pinjaman yang dibuat oleh pemerintahan rejim Czar, oleh tuan-tuan tanah, kaum borjuis sebagai langkah pertama dan pemerintah Soviet akan secara konsisten berjuang sampai tercapainya kemenangan kaum pekerja internasional yang abadi oleh atas penindasan kaum kapitalis.

  1. Pengambil-alihan kepemilikan semua bank menjadi milik Pemerintahan kaum Pekerja dan Petani sebagai salah satu persyaratan untuk memastikan pembebasan masyarakat dari keterikatan modal/kapital.

  1. Untuk menghilangkan kelompok parasit di dalam masyarakat maka diberlakukan kebijakan wajib-kerja bagi setiap orang.

  1. Untuk memastikan bahwa golongan pekerja memiliki kekuasaan dan untuk melenyapkan semua kemungkinan kembalinya kekuasaan kaum majikan, maka diundangkan bahwa semua pekerja akan dipersenjatai dan dibentuk Tentara Merah, serta pelucutan kaum majikan/pemilik kapital. (Konstitusi tahun 1918 negara Federasi Soviet Russia, embrio Uni Soviet yang sekarang sudah bubar)

Indah bukan? Penghapusan eksploitasi manusia atas manusia. Semua dikuasai oleh pekerja, petani dan tentara, yang merupakan pemerintah. Semua akan diurus oleh pemerintah. Dan pemerintah dikuasai oleh pekerja, petani dan tentara. Tidak ada lagi parasit, majikan dan pemilik modal. Ekonomi rakyat.

Kalau dibandingkan dengan UUD 45nya Indonesia, banyak persamaannya mengenai campur-tangan pemerintah dalam kemakmuran bangsa. Negara sebagai pelindung warga negaranya dan negara sebagai pengelola kekayaan bumi dan semua sektor penting demi kemakmuran bersama.

Pembukaan UUD 45:

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,.........

Pasal 33 UUD 45:

  1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
  2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
  3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Kedua konstitusi di atas berbeda sekali jika dibandingkan dengan konstitusi Amerika Serikat. Konstitusi Uni Soviet tahun 1918 menempatkan perekonomian di bagian depan – pasal III. Sedang konstitusi Indonesia menempatkannya pada pasal 33, sudah agak di belakang. Dan pada konstitusi Amerika Serikat tidak ada pasal yang secara khusus mengatur masalah ekonomi.

Kemerdekaan Amerika Serikat bermula dari pelepasan diri 13 koloni Imperium Inggris Raya di benua Amerika menjadi Serikat Negara-Negara di Amerika atau yang dikenal sebagai Amerika Serikat atau United States. Hal yang memicunya adalah penolakan otoritas parlemen Inggris Raya sebagai badan yang mengatur perpajakan atas daerah-daerah koloni, karena tidak adanya perwakilan dari daerah koloni. Ungkapan “No Taxation Without Representation!” menjadi sangat populer. Latar belakang kemerdekaan di Amerika Serikat, Soviet dan Indonesia berbeda. Subjek yang mengatur masalah ekonomi di konstitusi Amerika Serikat hanya tercantum dalam Pembukaannya, itupun sifatnya umum mengenai kesejahteraan umum.

We the people of the United States, in order to form a more perfect union, establish justice, insure domestic tranquility, provide for the common defence, promote the general welfare, and secure the blessings of liberty to ourselves and our posterity, do ordain and establish this constitution for the United States of America. (Pembukaan Konstitusi Amerika Serikat)

Kami, bangsa Amerika Serikat, demi membentuk sebuah persatuan yang lebih sempurna, menegakkan keadilan, memastikan ketentraman dalam negri, menyediakan sarana pertahanan bersama, memajukan kemakmuran umum, dan menjamin diperolehnya berkah kemerdekaan bagi kami dan anak-cucu kami, maka dengan ini dibentuklah undang-undang dasar bagi negara Amerika Serikat.

Konstitusi Amerika lebih banyak mengatur masalah keperwakilan dan tata-caranya. Ada satu ayat mengenai ekonomi, yaitu pada pasal 8 yang mengatur wewenang Kongress atas perdagangan luar negri dan perdagangan dengan suku Indian. Jadi tidak banyak. Pemikiran-pemikiran tentang campur-tangan pemerintah yang minimum semacam ini, nampak pada ucapan-ucapan presiden-presiden Amerika Serikat di masa lalu, misalnya Thomas Jefferson:

“I predict future happiness for Americans if they can prevent the government from wasting the labors of the people under the pretense of taking care of them.”

Yang terjemahan bebasnya:

“Saya meramalkan bahwa kebahagiaan rakyat Amerika bisa tercapai jika mekreka bisa mencagah pemerintah menghambur-hamburkan hasil jerih payah rakyat dengan dalih untuk memelihara mereka.”

Dari tiga (3) tipe negara di atas, coba terka tipe negara mana yang bisa lebih makmur dan apa sebabnya? Apakah karena demokrasinya, atau karena regulasinya atau karena sumber daya alamnya?



(Bersambung)


Disclaimer:
Dongeng ini tidak dimaksudkan sebagai anjuran untuk berinvestasi. Dan nada cerita dongeng ini cenderung mengarah kepada inflasi, tetapi dalam periode penerbitan dongeng ini, kami percaya yang sedang terjadi adalah yang sebaliknya.

Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

Sunday, April 24, 2011

Bubble Yang Masih Bertahan (I) – Hutang & Cadangan Devisa

Dalam menyelesaikan krisis kredit subprime 2007-2009 di Amerika Serikat, ketua bank sentral Amerika Serikat Ben Bernanke mengeluarkan jurus-jurus penggelontoran liquiditas yang dikenal sebagai Quantitaive Easing (QE) untuk menstimulir kembali konsumsi yang selanjutnya akan menjalar ke ekonomi. Jurus ini ditiru oleh bank-bank sentral lainnya. EOWI percaya bahwa jurus (QE) tidak akan berhasil. Sekarang beginilah posisi Bernanke Score Card:

  1. Konsumsi US: - megap-megap.

  2. Ekspansi kredit US: - payah

  3. Pengangguran: tidak beranjak, masih di sekitar 10% (versi resmi) atau 22% versi Johh Williams.

  4. Harga pangan dan energi: Doh!! – kata Homer Simpson.

Bernanke 0; Krisis 4.


- -oOo- -




Bagaimana kelanjutan permainan ini? Kata shahibul cerita, (kata yang punya cerita) yang suka mendongeng ngalor-ngidul ....... dijaman modern ini ada beberapa tipe konsumen.

  1. Orang yang normal, yaitu orang yang mengkonsumsi sebagian penghasilannya dan menabungnya sebagian lagi untuk persiapan pensiun atau untuk masa sulit.

  2. Orang yang nekad, yaitu orang yang mengkonsumsi semua penghasilannya tanpa mengingat masa depan atau masa sulit yang bisa terjadi dikemudian hari.

  3. Orang edan adalah orang yang menghabiskan semua penghasilannya saat ini dan penghasilannya dimasa datang. Dengan kata lain dia menggunakan kredit untuk konsumsi.

  4. Orang yang sontoloyo yaitu orang menghabiskan penghasilannya dan menggunakan kredit yang tidak mungkin bisa dibayarnya untuk konsumsi.
Tipe ke 4 ini disebut sontoloyo karena mereka ini parasit. Mereka harus ngemplang hutang atau orang lain harus membayarnya. Orang seperti ini layak dihukum. Seperti Irzen Octa, sekretaris umum Partai Pemersatu Bangsa (PPB) yang baru-baru ini kematiannya dikaitkan dengan hutang kartu kreditnya, sudah sepatutnya dia layak mendapatkan hukumannya. Penyebab kematiannya belum terungkap. Entah karena dipengaruhi oleh stressnya ketika berhadapan dengan debt-collector di kantor Citibank, atau karena dianiaya debt-collector, masih belum diketahui.

Tahun 2003, tepatnya tanggal 4 Agustus 2003, juga ada seorang penghutang BLBI yang stress dan bunuh diri. Namanya Marimutu Marimanen. Dia meloncat dari lantai 56 hotel Aston di jalan Sudirman, Jakarta. Dia jatuh dan kepala seperti terbelah dua, terkoyak, dan bagian dari otak kepala menyembur keluar.

Penghutang Sontoloyo yang hutang diluar kemampuan membayarnya adalah orang terkutuk. Perjanjian Lama mengatakan bahwa dia wajib menjadi budak krediturnya:

Proverb 22:7 Orang kaya menjadi majikan orang miskin, penghutang menjadi budak dari orang yang menghutangi.


Nabi Muhammad juga enggan mensholati orang yang meninggal sebelum hutangnya dilunasi. Diriwayatkan di dalam hadith Bukhari (juga Muslim) Volume 3, Buku 37, No. 488r sebagai berikut:

Diriwayatkan oleh Salama bin Al-Akwa:


Suatu hari ketika kami sedang duduk-duduk bersama dengan sahabat-sahabat nabi, datanglah beberapa orang membawa jenazah. Nabi diminta untuk menjadi imam sholat jenazah.


Nabi bertanya: “ Apakah orang ini punya hutang?”. Orang-orang menjawab “tidak”.


Kemudian nabi bertanya lagi: “Apakah ia meninggalkan harta”. Orang-orang menjawabnya dengan kata “tidak”. Nabi lalu memimpin sholat jenazahnya.


Seorang jenazah yang lain dibawa kepada nabi, dan para pembawanya meminta nabi untuk menjadi imam sholat jenazah. Nabi bertanya: “Apakah orang ini punya hutang?”. Dan dijawab para pembawanya “Ya”. Nabi bertanya lagi: “Apakah orang ini meninggalkan harta?”. Orang-orang menjawab: “Tiga dinar”. Nabi lalu memimpin sholat jenazah.


Dan kemudian ada jenazah ketiga yang dibawa untuk disholatkan. Nabi bertanya: “Meninggalkan harta?”. Orang-orang menyahut: “Tidak”. Lalu nabi bertanya lagi: “Apakah ia punya hutang?”. Orang-orang menjawab: “Ya, dia berhutang 3 dinar”. Nabi kemudian menolak dan berkata: “Kalau begitu silahkan saja kalian mensholati teman (jenazah) kalian ini.” Kemudian Abu Qatada berkata: “Ya Rasullulah, silahkan menjadi imam sholat jenazah ini. Saya akan membayar hutangnya.” Kemudian nabi memimpin sholat jenazah.


Nabi enggan melakukan sholat jenazah bagi penghutang sontoloyo, orang yang mengkonsumsi semua penghasilannya, penghasilannya di masa datang, dan penghasilan orang lain yang diperolehnya dengan jalan kredit. Orang seperti Irzen Octa, tidak akan disholati oleh nabi sebelum hutangnya ke Citibank lunas!.

Hutang, apalagi dilakukan sampai diluar kemampuan untuk membayarnya, adalah masalah serius bagi yang menganggap Quran atau Perjanjian Lama sebagai buku pegangan hidupnya. Bagi umat Islam, nabi Muhammad telah mengajarkan doa yang ada kaitannya dengan hutang, dalam sebuah hadith Bukhari yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik. Bunyinya:

Rasullulah sering berkata: “Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari kecemasan dan kesedihan, dari ketidak-mampuan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kikir, dari beban hutang yang berat, dari kesewenang-wenangan orang lain.”


Dalam lingkup negara, hutang dan politikus sontoloyo saling terkait. Ada politikus/pemerintah yang wajar, yaitu jika membuat anggaran negara yang berimbang antara pengeluaran dan pemasukkannya dari pajak. Dan tentu saja pajaknya tidak lebih dari 10% (flat). Ada politikus korup, yaitu yang nambal defisitnya dengan hutang. Mereka ini artinya membebani anak-anak, generasi masa datang yang saat ini tidak terwakili dalam parlemen.

Menambal defisit dengan hutang adalah cara yang paling mudah dan enak. Karena yang harus membayarnya adalah mereka yang tidak terwakili dalam parlemen. Yaitu generasi mendatang. Wakil mereka tidak bisa mengatakan “tidak”. Yang lebih parah lagi, ialah politikus yang membuat hutang sehingga generasi mendatang hanya menjadi budak hutang. Politikus sontoloyo seperti ini layak mendapat kiriman bom buku. Karena mereka tidak mungkin bunuh diri seperti Marimutu Marimanen atau mati stress seperti Irzen Octa. Orang seperti mereka tidak akan pernah merasa dosa. Karena dosa bagi mereka tidak berasa asin, pahit, manis atau pedas. Mereka merekruit pegawai-pegawai negri semakin banyak. Mereka membangun gedung DPR baru. Mereka jalan-jalan keluar negri, katanya studi banding. Mereka membuat ini dan itu. Tetapi....., jalan di Cinere tetap rusak. Itu kata penduduk Cinere Jakarta.

Memang enak berbelanja kalau yang bayar orang lain. Pemerintah Amerika Serikat sudah demikian kecanduannya, sehingga prilakunya sudah sampai ke level sontoloyo yang layak menerima bom buku. Kita lihat cerita dari video ini. Pembuatnya adalah Government has Gone Wild. Secara harfiah artinya Pemerintah yang Kalap:


Saya harap anda menikmatinya.

Seorang keponakan ketika mau masuk ITB jurusan SBM (School of Business Management) datang kepada saya untuk meminta pendapat saya. Sebenarnya yang dia inginkan adalah opini saya yang mendukung opini dia. Uang pangkalnya Rp 130 juta dan biaya sekolahnya sampai selesai bisa mencapai Rp 500 juta. Yang saya katakan, dari pada uang itu kamu pakai untuk sekolah, lebih baik dipakai untuk beli rumah di dekat kampus dan bikin bisnis kos-kosan mahasiswa. Untuk memperoleh return 12% per tahun mudah sekali. Kamu bisa dapat penghasilan Rp 5 juta (uang waktu itu) setiap bulan, dan setiap tahun naik sesuai dengan inflasi. Persoalannya adalah gelar sarjana itu megah dan dianggap jaminan untuk memperoleh pekerjaan yang layak.

Asal tahu saja....., di kantor saya banyak sarjana lulusan UI (universitas utama di Indonesia) hanya mengerjakan pekerjaan administrasi dengan level skill yang diperlukan tidak lebih dari D3 atau SMA. Dan...., menurut saya lulusan SBM akan menjadi pekerja administrasi, karena tidak ada perusahaan yang mau merekruit manager-baru-lulus.

Beberapa waktu lalu, teman-teman saya merayakan keberhasilan anak-anaknya memperoleh gelar PhD. Saya juga ikut mengirimkan email ucapan selamat. Bunyinya: “Turut mengucapakan selamat atas keberhasilan anda/anak anda mencapai sebuah milestone. Semoga PhD itu tidak menghambat kesempatan memperoleh pekerjaan.

Tidak banyak orang mau mengkritisi masalah gelar akademik ini. Termasuk tabu. Oleh sebab itu dunia sudah mengalami inflasi sarjana. Sarjana sudah bubble yang over-value. Ini hanya yang nampak dipermukaan. Di bawah permukaan ada yang disebut hutang-mahasiswa atau student credit yang terjadi di Amerika dan negara-negara lain. Menurut New York Times, hutang-mahasiswa di Amerika Serikat akan melampaui hutang kredit card, US$ 1 trilliun.

Student loan debt outpaced credit card debt for the first time last year and is likely to top a trillion dollars this year as more students go to college and a growing share borrow money to do so.


“In the coming years, a lot of people will still be paying off their student loans when it’s time for their kids to go to college,” said Mark Kantrowitz, the publisher of FinAid.org and Fastweb.com, who has compiled the estimates of student debt, including federal and private loans.


Two-thirds of bachelor’s degree recipients graduated with debt in 2008, compared with less than half in 1993. Last year, graduates who took out loans left college with an average of $24,000 in debt. Default rates are rising, especially among those who attended for-profit colleges.


Dan...., sialnya presiden George Bush menetapkan UU bahwa hutang-mahasiswa adalah hutang yang tidak bisa diputihkan melalui proses kebankrutan. Sampai matipun akan dikejar terus lengkap dengan bunganya. “Dooh.” Kata Homer Simpson.

Persoalan menjadi semakin menumpuk, ketika mencari pekerjaan sulit. Bunga hutang terus bertambah......, dan pajak mereka dimasa akan datang akan semakin tinggi. Alangkah tidak enaknya menjadi warganegara Amerika.

Sebagai anggota Perjaka Senja – Persatuan Jalan Kaki Senayan Jakarta -, setiap sabtu pagi, saya dan beberapa teman rutin mengitari stadion Utama Senayan. Sabtu ini bersama saya ada dua rekan yang cantik, yang satu adalah salah satu petinggi Kalbe Farma dan lainnya adalah country risk manager Citibank. Sambil jalan cepat, kami omong-omong mengenai ekonomi. Ada hal yang menggangu benak mereka, yaitu meningkatnya cadangan devisa US dollar di Bank Indonesia. Dari luar, nampaknya kenaikan cadangan devisa ini merupakan prestasi suksesnya ekonomi makro Indonesia. Tetapi, menurut mereka, sebenarnya adalah beban. Asal muasal meningkatnya cadangan devisa ini adalah karena tindakan BI untuk mempertahankan ketidak-bijaksanaan BI (Bank Indonesia) menghadapi masuknya uang panas dari luar. BI harus melakukan mopping/sterilisasi dana asing yang masuk. Dana asing ini menurut perkiraan saya adalah uang panas dari spekulan (nanti kita lihat kasus Cina, yang nampak jelas).

Untuk kwartal IV 2010, neraca perdagangan surplus $1,9 milyar (2010) sementara neraca pembayarannya surplus $11,3 milyar. Jadi ada uang bebas yang masuk $9,4 milyar. Uang apa ini?

Dalam 2 tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan cadangan devisa Indonesia dari sekitar $51 trillun di bulan Oktober 2007 menjadi, $54.8 di bulan April 2009 dan kemudian menjadi $96 trilliun di akhir tahun 2010. Atau naik $ 45 trilliun. Kalau mau diteliti lebih lanjut, dan dikaitkan dengan pertanyaan “Uang apa ini?”, maka akan nampak bahwa sebenarnya dana kenaikan cadangan devisa ini lebih banyak karena dana asing yang masuk ke surat hutang pemerintah. Chart-1 menunjukkan adanya kenaikan kepemilikan asing di surat hutang pemerintah RI. Angkanya naik dari US$17,4 milyar di kwartal-1 2008 menjadi US$47,2 milyar di kwartal-4 2010. Suatu kenaikan sebesar US$29,8 milyar. Kenaikan cadangan devisa US$ 41,2 dari kwartal-1 200 sampai kwartal-4 2010, ternyata 72%nya adalah dana asing yang masuk untuk membeli surat hutang pemerintah. Bukan murni karena surplus perdagangan atau FDI. Selebihnya kebanyakan untuk FDI sekitar US$ 12 milyar.

Chart - 1


Sampai akhir 2010, ada sekitar $110 milyar ekivalen surat hutang pemerintah dan $47 milyar dipegang oleh asing. Sebagian besar dalam bentuk rupiah. Investor asing memperoleh keuntungan bunga yang lebih besar dan juga appresiasi rupiah. Derasnya uang panas yang masuk ke Indonesia patut diduga adalah US$ carry trade. Perbedaan suku bunga US$ dengan suku bunga rupiah, membuat peluang untuk mencari untung pada perbedaan ini. Appresiasi rupiah hanyalah akibat masuknya uang panas itu sendiri. Appresiasi rupiah ini seharusnya tidak terjadi. Malah seharusnya adalah depresisasi rupiah, karena jumlah rupiah yang beredar terus bertambah, bahkan yang terakhir mencapai 17% (Chart-3).

Uang panas ini akan menjadi malapetaka kalau mereka keluar, seperti yang terjadi selama tahun 2008 sampai kwartal-1 2009. Ketika krisis berada pada puncaknya, spekulator panik, mereka menarik uangnya dari Indonesia, di saat itu rupiah tersungkur.

Chart - 2

Chart - 3

Nampaknya fenomena ini dianggap pemerintah sebagai kesempatan untuk berhutang kemudian dihambur-hamburkan untuk jalan-jalan keluar negri anggota DPR dan membangun gedung DPR yang baru (dan masih melupakan jalan-jalan di Cinere yang selalu rusak). Tahun 2011, pemerintah akan mengeluarkan surat hutang sebesar Rp 200,6 trilliun. Ini akan meningkatkan hutang pemerintah yang sudah mencapai Rp 1.01 quadrilliun menjadi Rp 1.21 quadrilliun atau Rp 1.2 1015. Pembaca sekalian, anda harus terbiasa dengan istilah quadrillun ini. Tidak lama lagi koran-koran akan sering menggunakannya. EOWI menggunakannya karena selalu ingin menjadi pelopor penggunaan istilah-istilah baru.

Pemerintah Bersiap Utang Rp 200 triliun

Keuangan January 3, 2011 at 10:00

Pemerintah bersiap utang Rp 200 triliun


JAKARTA. Nafsu berutang pemerintah makin besar. Sayang, kemampuan membelanjakan dan memanfaatkannya makin kendor.


Tahun ini misalnya, pemerintah menargetkan penerbitan surat utang negara (SUN) senilai total Rp 200,6 triliun. Selain menambal kekurangan Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 senilai Rp 124,7 triliun, penerbitan obligasi negara juga bertujuan menyerap aliran dana asing berjangka pendek (hot money). Maklum, banyak yang memprediksikan, tahun ini dana-dana asing masih mengalir deras ke Tanah Air.


Sebagai perbandingan, tahun 2010, pemerintah menerbitkan obligasi sebanyak Rp 178 triliun. Artinya, target penerbitan tahun ini naik 12,7% dibandingkan total penerbitan obligasi negara sepanjang tahun 2010. Pemerintah yakin target ini akan tercapai asalkan kondisi pasar obligasi di Tanah Air sebagus tahun kemarin.


Tidak hanya Indonesia saja yang mengalami kenaikan cadangan devisa yang pesat. Ternyata Cina juga. Lebih parahnya ialah, bahwa Cina mengalami defisit perdagangan pada kwartal-1 2011 seperti yang dilangsir Financial Times. Padahal cadangan devisanya menembus US$ 3 trilliun.

Financial Times

China records $7.3bn trade deficit

China’s trade balance swung to a deficit of $7.3bn in February as exports slowed during the Lunar New Year holidays.


Although China is often criticised by US politicians for running a large trade surplus, this is the second time in the past 12 months that Chinese data have revealed imports outstripping exports. As the world’s largest consumer of commodities, China’s imports have ballooned in value as prices for raw materials rise.

Dan yang menyebabkan defisit perdagangan Cina adalah harga bahan komoditi yang meningkat dan ......., ketidak effektifan perusahaan-perusahaan Cina meningkatkan margin keuntungan. Mungkin karena barangnya kurang laku karena perlambatan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat serta Jepang.

Cadangan devisa Cina dalam 2 tahun terakhir ini meningkat sebesar US$ 1 trilliun seperti yang dilangsir berita China's $3 Trillion Reserves Show G-20 Task as Wen Resists Yuan Pressure dari Bloomberg. Dibandingkan Cina, peningkatan cadangan devisa Indonesia tidak ada apa-apanya.

China’s foreign-exchange reserves exceeded $3 trillion for the first time, highlighting global imbalances that Group of 20 finance chiefs aim to tackle at meetings in Washington.


China’s currency holdings, the world’s biggest, swelled by $197 billion in the first quarter to $3.04 trillion, the central bank said yesterday. New loans were a more-than-estimated 679.4 billion yuan ($104 billion) in March, it said.


Premier Wen Jiabao’s policy of controlling the currency, along with trade surpluses and flows of capital into the fastest-growing major economy, have boosted the reserves by $1 trillion in two years. G-20 finance chiefs are seeking to agree on an early-warning system that can prevent the type of imbalances in trade and financial patterns that contributed to the 2007-09 crisis and recession.


“The continued substantial foreign-exchange reserve accumulation by China is a reflection of global imbalances,” said David Cohen, a Singapore-based economist at Action Economics who formerly worked for the U.S. Federal Reserve. China continues to “resist the pressure for faster appreciation of the yuan,” he said.

Untuk melihat apakah ekonomi Amerika Serikat sudah bangkit atau belum, bisa dari konsumsi bensinnya. Kalau konsumsi bensinnya sudah pulih, maka ekonominya juga sudah pulih. Orang pergi ke kantor dan melakukan aktivitas rutinnya perlu bensin. Kenyataannya, konsumsi bensin di US belum pulih. Saat ini masih pada level tahun 2000. Konsumsinya mudur 10 tahun (lihat Chart-4)


Chart - 4

Eropa bisa diharapkan hal yang sama. Jadi bisa disimpulkan bahwa naiknya harga minyak dan bahan komoditi dunia, lebih didominasi karena spekulasi saja. Demikian juga kenaikkan cadangan devisa Cina dan Indonesia, serta emerging market.


(Bersambung.....)




Disclaimer: Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.

(No.21) - PENIPU, PENIPU ULUNG, POLITIKUS DAN CUT ZAHARA FONNA

Sejarah, dongeng satir, humor sardonik dan ulasan tentang konspirasi, uang, ekonomi, pasar, politik, serta kiat menyelamatkan diri dari depressi ekonomi global di awal abad 21




(Terbit, insya Allah setiap Minggu dan Kamis)



Hari ini kisah Penipu Penipu Ulung Politikus dan Cut Zahara Fonna digantikan dengan Kamus Istilah Essensialis Penipu Penipu Ulung Politikus dan Cut Zahara Fonna. Kamus ini bisa digunakan untuk mencari pengertian yang sejatinya mengenai sebuah kata yang digunakan dalam dongeng Penipu Penipu Ulung Politikus dan Cut Zahara Fonna ini. Pengertian yang sejatinya, maksudnya adalah makna yang sebenarnya tanpa bumbu-bumbu penyedap yang menghilangkan rasa aslinya, bukan makna hasil masakan para penulis sejarah resmi dengan segala bumbunya.


KAMUS-ISTILAH ESSENSIALIS

Abraham Lincoln: Pahlawan Amerika Serikat yang mengantarkan 2% penduduknya kepada kematiannya dalam perang budak yang tidak diperlukan dan rakyatnya, orang dewasa, prempuan dan anak-anak dengan biaya perang setara dengan 1,8 kg emas per kepala.

Adolf Hitler: orang yang membawa antara 6.756.700 sampai 8.456.700 (8.04% sampai 10.1%) penduduk Jerman mati di Perang Dunia II.

Alan Greenspan: Ketua gubernur bank sentral Amerika Serikat yang percaya likwiditas adalah jawaban bagi setiap krisis moneter dan pasar. Dia juga yang meniup banyak bubble di Amerika Serikat dan dunia.

Albert Schweitzer: Dewa penolong penderita lepra, TBC, dan berbagai penyakit di Gabon, Afrika.

Amru bin As: Gubernur Mesir pada masa kekhalifahan Uman bin Khattab yang menolak permintaan rajanya untuk menaikkan pajak dari rakyatnya. Dia juga yang mengurangi pajak rakyat Mesir sebanyak 80% dari pajak yang ditarik oleh pemerintahan sebelumnya dan membuka perdagangan bebas di Mesir. Pada periode pemerintahannya timbul kesulitan untuk menyalurkan zakat karena semua orang sudah kaya, kecuali bossnya yaitu Umar bin Khattab yang tetap miskin.

Bambu Runcing: bambu yang diruncingkan dan membuat orang Indonesia tidak takut peluru dan berani mati serta direkomendasikan Sukarno untuk melawan senapan mesin.

Bank Indonesia: Bank yang didirikan dengan membelinya dari Belanda tahun 1951 seharga Rp 3,22 milyar dan dalam 30 tahun sudah menghasilkan Rp 64.74 quintrilliun (Rp 64.740.000 milyar) dari mesin cetak uangnya. Keberhasilannya didukung oleh kesuksesannya untuk menyakinkan bahwa selembar selulosa, (C6H10O5)n atau kertas yang bertulisan “alat pembayaran yang syah” senilai dengan perak (rumus kimianya Ag).

Ben Bernanke: Pakar di bidang deflasi Amerika 1930an tetapi gagal mencegah deflasi dekade 2000 - 2010 walaupun mesin pencetak uangnya sudah diputar dengan kecepatan penuh. (ketua gubernur bank sentral Amerika Serikat).

Berdikari: politik tidak boleh import korma dari Timur Tengah, karena harus menanam sendiri. Dicetuskan oleh Sukarno.

Boom & Bust: Siang dan malamnya ekonomi yang datangnya silih berganti. Orang gembira dimasa boom dan sedih dimasa bust.

Boom: masa senang. Masa dimana harga-harga naik. Masa dimana pekerjaan mudah dicari. Terserah pilih saja salah satu.

Panem et circenses (Bread and Circuses): Roti dan sirkus, permainan yang disukai para politikus. Akrobatik di panggung politik sambil makan roti.

Bubble: yang ditiup oleh kredit dan irrasionalitas manusia. Kondisi dimana harga tahi ayam tidak berbeda dengan harga coklat.

Bust: Lawan dari Boom.

Charles Ponzi: seorang con-man yang terkenal. Bapak bisnis Multi Level Marketing.

Con-artist (Con-man): orang yang mampu meyakinkan orang lain untuk membeli tahi ayam seharga coklat.

Cut Zahara Fonna: Penipu dengan bayi ajaib yang dikandungnya bisa berbicara dan berhasil menipu jajaran menteri sampai wakil presiden (Adam Malik).

Cultuurstelsel: Disebut oleh sejarawan Republik sebagai Tanam Paksa, karena petani harus membayar 20% dari hasil panennya kepada Belanda sebagai pajak, uang sewa tanah dan uang jasa pengairan. Disebut juga Tanam Paksa oleh sejarawan Republik supaya kelihatan buruk dan jangan sampai ada orang membandingkan dengan pajak yang sebenarnya lebih berat yang dibebankan Republik kepada rakyatnya yaitu pajak penghasilan sampai 35%, pajak pertambahan nilai 10%, pajak penjualan 10% dan pajak tabungan (inflasi) yang bisa mencapai 90% dari tabungan.

Deflasi: Kondisi dimana kredit pelan-pelan menghilang, uang illusi susut dan bubble mengempis. Hantu yang ditakuti Ben Bernanke. Jepang mengalaminya sejak tahun 1990. Pilih saja salah satu atau semuanya.

Dinar: uang emas nilainya tetap setara dengan seekor kambing dari jaman Romawi, jaman nabi Muhammad sampai jaman presiden SBY. Wujudnya koin 4,25 gr emas 22 karat (91.67%). Tidak perlu ada tanda tangan gubernur bank sentral atau menteri keuangan untuk membuatnya berlaku.

Dirham: uang yang nilainya tetap sejak jaman Romawi sampai jaman nabi Muhammad yaitu setara dengan harga seekor ayam. Wujudnya perak seberat 2,98 gram.

Djoko Suprapto: Salah satu orang yang berhasil menipu presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan teknologi energi dari air.

Dollar: Alat untuk mengrogoti kekayaan riil para penabung dollar serta merupakan alat pembayaran yang syah bagi rakyat Amerika Serikat dan diterima di seluruh dunia.

Down-line: orang yang tertipu di dalam sistem piramida, tetapi tidak sadar bahwa dia tertipu. Orang yang menjadi sapi perah bagi up-linenya.

Dwikora: politik bebas-aktif Indonesia yang dicetuskan Sukarno untuk secara bebas dan aktif mencampuri urusan negara tetangga Malaysia.

Ekonomagik: Ekonomi yang tercipta oleh Fractional Reserves Banking. Orang punya rumah, mobil, harta dan kekayaan yang bukan miliknya serta sewaktu-waktu bisa hilang seperti sulapan.

Emas: Uang sejati yang digunakan sejak masa fajar sejarah.

FD Roosevelt: Presiden Amerika Serikat yang menetapkan bahwa memiliki emas adalah tindakan kriminal dan akan menghukum penjara 10 tahun dan/atau denda US$10.000 warganya yang memiliki emas.

Fir'aun: Raja yang berhasil menguasai tanah, ternak dan menjadikan rakyatnya sebagai budak secara suka rela dan legal melalui kemenangan dalam spekulasi 7 tahun boom pangan dan 7 tahun bust pangan. Ia di bantu oleh seorang arsitek dan navigator dalam mengarungi spekulasi ini yaitu nabi Yusuf.

Fractional Reserves Banking (FRB): teknik membuat uang illusi dengan jalan mengkreditkan uang secara berulang-ulang. Atau teknik sulapan illusi yang bisa membuat Rp 10 milyar seakan menjadi Rp 100 milyar.

Gonoisme: Paham dan gerakan yang dimotori oleh Gideon Gono, ketua bank sentral Zimbabwe, dan berpendapat bahwa untuk bisa makmur semua rakyat harus mempunyai uang pecahan Z$100 trilliun.

Google, Google Search: yang membuat buku-buku referensi tidak laku.

Gunting Sjafruddin: Nama keputusan pemerintah yang menyengsarakan rakyat.

Harmoko: Orang yang bisa mencitrakan sepasang penipu sebagai orang tua imam Mahdi atau Messiah. Ucapannya yang terkenal adalah: “...menurut petunjuk bapak presidan....”

Helikopter Ben: Gelar Ben Bernanke, karena idenya untuk menyebarkan uang dollar dengan helikopter, sebagai resep untuk melawan deflasi.

Herd Mentality: sifat kecenderungan untuk mengikuti arus dan gerakan massa.

Hideki Tojo: Menteri Perang Jepang yang membawa 2,7 juta (3.78%) rakyat Jepang ke kuburan Perang Dunia II.

Hiper-Inflasi: Cara pemerintah untuk membangkrutkan kekayaan tabungan rakyatnya dengan memutar mesin cetak uang pada kecepatan yang seperti senapan mesin.

Hitler: Sebuah produk demokrasi yang mengirim 10% dari rakyat Jerman kepada kematiannya, dan sampai sekarang tetap menjadi dewa bagi kaum neo-Nazi dan kaum supermasi kulit putih.

Ibu Teresa: Dewa bagi penderita AIDS/HIV, TBC, lepra dan kaum papa yang tidak tersentuh oleh siapapun kecuali dirinya beserta staffnya.

Imperialisme: Sistem pemerintahan yang dibenci oleh Sukarno.

Imperium: Majapahit termasuk salah satunya yang tipenya kecil. Romawi, Inggris Raya, United States adalah versi yang besarnya.

Inflasi: Cara pemerintah untuk mencuri kekayaan dari tabungan rakyatnya dengan jalan mencetak uang. Pajak kepada ekonomi bawah tanah dan pajak atas tabungan. Pilih saja salah satu atau semuanya.

Investasi: Cara untuk menjadi kaya secara cepat. Tetapi juga bisa menjadikan miskin. Masih saudara kembar spekulasi.

Jaman Normal: Jaman dimana harga barang tidak pernah naik dan tingkat pajak penghasilan tertinggi hanya 15%.

JF Kennedy: Presiden Amerika Serikat yang berpikir bahwa bagi negara uang pajak tidak cukup dan rakyat tidak usah menuntut apa-apa kepada pemerintahan.

John Law: Bapak uang kertas moderen. Con-man yang sekelas dengan Charles Ponzi.

Joseph Goebbel: seorang menteri Jerman yang tugasnya berbohong, mempopulerkan kebohongannya dan membuat dirinya juga percaya atas kebohongannya sendiri.

Kabinet 100 Menteri: kabinet yang dipimpin oleh Sukarno, yang pembentukannya didasarkan atas pemikiran bahwa makin banyak menteri makin cepat tujuannya tercapai, yaitu mencetak uang banyak sekali dan target inflasi di atas 500%.

Kapitalis: kaum yang suka kepada uang dan modal serta dibenci oleh Sukarno, Lenin, Stalin dan Mao.

Kapitalisme: Sistem yang dibenci Sukarno, sistem yang bikin orang menjadi kaya, sistem yang mengutamakan modal. Pilih saja salah satu.

Karaben Mitraliyur: senapan mesin ringan.

Kebijaksanaan: Keputusan dan tindakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat.

Ketidak-bijaksanaan: Keputusan dan tindakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat.

Komunis: sistem negara yang mengambil semua penghasilan warganya dan kemudian sebagian dibagikan kepada birokrat dan politbiro; sisanya dibagi sama rata. Negara yang didirikan di atas kedengkian dan iri.

Kontraksi Kredit: Kondisi dimana uang illusi sirna. Bank komersial tidak mau menyalurkan kredit; pelaku ekonomi dan konsumen tidak mau mengambil kredit, dan debitur banyak yang menggagal-bayarkan kreditnya.

Kredit: Bayangan dari uang yang membuat orang merasa kaya dan penuh percaya diri seperti habis makan narkotik.

Kroni Kapitalis: Sistem yang memberlakukan kapitalisme dimasa ekonomi yang tenang dan memberlakukan sistem sosialisme dimasa krisis, yaitu dengan menyelamatkan kapitalis yang menjadi kroni para politikus atas biaya rakyat.

Laissez-Faire: sistem yang tidak disukai politikus, sistem yang membuat politikus menganggur dan tidak bisa memperoleh uang, sistem yang peran pemerintah menjadi sedikit, sistem yang membuat pemerintah menganggur, sistem yang menjadikan Mesir makmur di masa Amru bin As. Pilih saja salah satu atau semuanya.

Livre: kertas yang membuat John Law kaya dan juga bangkrut.

M0: uang yang secara fisik ada, baik kertas atau koin.

M1: M0 + uang illusi yang diciptakan dari jalur kredit.

M2: M1 + uang illusi yang jauh dari jangkauan peraturan pemerintah.

M3: M2 + uang illusi yang jauh dan sulit dijangkau hukum dan peraturan pemerintah.

Mania: periode dimana orang percaya bahwa harga saham, harga pohon anthorium, harga cacing, harga rumah akan naik terus dan tidak pernah turun.

Mark Twain: Orang yang menyadari bahwa statistik adalah bentuk tipuan yang sangat canggih.

MB, Monetary base: uang yang secara resmi dikeluarkan oleh bank sentral.

Michaelangelo: Artis perupa yang menganggap bahwa orang Yahudi tidak disunat atau dia tidak mengerti arti disunat.

Multi Level Marketing: penipuan dengan menggunakan sistem piramida tetapi legal dan tidak bisa dipidanakan.

Orator: orang yang mampu meyakinkan massa (ribuan dan jutaan orang sekali gus) untuk membeli tahi ayam seharga permen coklat.

Orde Baru: Rejim yang mencanangkan visi Lepas Landas dan Nyungsep.

Orde Lama: Rejim yang menyengsarakan penabung dan tidak disukai oleh rejim Orde Baru.

Pajak: Palak yang ditetapkan oleh undang-undang atau peraturan pemerintah dan dipungut oleh pemerintah.

Palak: Pungutan secara paksa yang dilakukan oleh kelompok swadaya masyarakat dan non-pemerintah.

Perjanjian Bretton Wood: perangkap yang dikemudian hari menjebak banyak negara menyimpan banyak kertas-kertas hijau (yang disebut uang dollar) yang bergambar presiden Amerika Serikat yang sudah mati. Perjanjian yang menetapkan peruntukan US dollar dan poundsterling Inggris sebagai cadangan penjaminan nilai bagi uang-uang kertas lain di dunia, sebagai pengganti emas; dengan catatatan bahwa US dollar dan poundsterling Inggris didukung penjaminan nilainya dengan emas. Dollar bisa ditukar dengan emas jika diminta.

Peso Kuba: Mata uang yang di negrinya sendiri tidak disukai, apalagi di negara lain.

Policy: Politikus Indonesia menyebutnya sebagai kebijaksanaan, tetapi arti yang sebenarnya adalah ke-tidak-bijaksanaan. Biasanya akan menyengsarakan masyarakat.

Promissory Note: Janji (hanya janji saja lho) untuk membayar.

Pump & Dump: Cara mencari uang di bursa saham.

Raja Idris & Ratu Markonah: Sepasang tukang becak dan pelacur dari Tegal yang terkenal karena tipuannya berhasil ditelan oleh Paduka Yang Mulia, Pemimpin Besar Revolusi, Panglima Tertinggi ABRI, Mandataris MPRS, Ir. Sukarno.

Resesi: Saat dimana cari kerja susah dan gaji tidak naik.

Richard M Nixon: Presiden Amerika Serikat yang mengatakan: "Saya bukan orang jahat" dimasa kasus Watergate.

Rupiah: Kata yang berasal dari bahasa sansekerta yang berarti perak (rumus kimianya Ag). Tetapi oleh para ahli kimia di Bank Indonesia, sudah diubah menjadi kertas yang rumus kimianya (C6H10O5)n dan dinyatakan oleh peraturan sebagai alat pembayaran yang syah.

Short selling: menjual barang/surat berharga/saham pinjaman. Short seller = orang yang melakukannya.

Sistem Piramida: Sistem perserikatan usaha yang membuat pendiri dan anggota-anggota yang mendaftar awal kaya dengan memeras anggota yang datang terakhir.

Skema Ponzi: Salah satu bentuk sistem piramida yang dikembangkan Ponzi untuk penipuan.

Sosialisme: sistem negara yang mengambil sekitar 50% dari penghasilan orang yang produktif untuk dibagikan kepada birokrat dan sisanya dibagikan kepada masyarakat yang tidak produktif.

Sistem negara yang dasarnya iri dan dengki oleh sebab itu tidak diridhoi dan diberkati Tuhan.

Spekulasi: cara cepat untuk menjadi kaya atau menjadi miskin.

Subprime (Mortgage): Kredit (kepemilikan rumahan) yang yang pasti tidak akan pernah bisa dibayar kembali karena diberikan kepada orang yang tidak mampu membayarnya. Down payment nya saja harus dicicil.

Sukarno: orang yang membawa 3 – 4 juta (4.3%–5.8%) penduduk sipil Indonesia mati untuk kemerdekaan. Orang yang berpikir bahwa bambu runcing bisa menang melawan senapan karaben metraliur. Presiden Indonesia yang mencontohkan poligami. Orang yang berpikir bahwa dengan 5 hektar tanah, petani bisa kaya. Presiden Indonesia yang mempunyai gelar terpanjang: Paduka Yang Mulia, Mandataris MPRS, Pemimpin Besar Revolusi, Panglima Tertinggi ABRI, Dr. Ir.

The Fed: Badan institusi parasit bak lintah yang menghisap darah rakyat Amerika Serikat secara perlahan-lahan melalui inflasi dengan jalan mencetak uang dollar Amerika Serikat.

Thinking Outside the Box: Cara berpikir yang digunakan di buku ini.

Thomas Jefferson: Orang yang meragukan bahwa Republik Amerika Serikat bisa bertahan.

Uang Fiat: sama dengan uang politikus. Uang yang nilai riilnya setara dengan kertas penyeka tinja (toilet paper) tetapi ditetapkan oleh undang-undang lebih tinggi, bahkan bisa setara dengan emas (beratnya bervariasi). Biasanya dihiasi dengan foto pahlawan yang sudah mati.

Uang Illusi: saldo yang tertulis di buku tabungan atau buku giro anda, diciptakan melalui jalur kredit dan fractional reserve banking (FBR).

Uang Politikus: uang yang ada gambarnya politikus yang sudah mati atau politikus-hidup yang megalomania; selalu ada inskripsi: “alat pembayaran yang syah” dan disertai tanda tangan birokrat politikus. Uang yang nilai interinsiknya sama dengan kertas WC. Nilai nominalnya ditetapkan dengan undang-undang.

Uang Pseudo Sejati: uang yang katanya dijamin dengan cadangan uang sejati. Dengan kata lain surat janji (promissory note) yang dikeluarkan bank sentral, isinya adalah janji untuk membayar sejumlah emas/perak kepada pembawanya jika diminta. Kadang-kadang janji itu tidak ditepati kalau bank sentralnya tidak punya emas/perak yang dijanjikannya.

Uang Sejati: uang yang berdiri sendiri dan tidak perlu undang-undang, tidak perlu tanda tangan politikus birokrat, walaupun wujudnya rusak tetapi nilainya tidak berubah. Nilai interinsiknya ditentukan oleh beratnya. Misalnya emas dan perak.

Umar bin Khattab: Raja yang tidak menginginkan kedudukannya, hanya punya baju 2 pasang, miskin, pada musim paceklik ikut kelaparan, hanya punya asisten 1, penolak perlindungan buruh, dan mati karena dibunuh oleh seorang budak yang sebelumnya ditolak permintaannya untuk menengahi perselisihan buruh (budak) – majikan.

Up-line: orang yang menjadi benalu dan menghisap down-linenya dalam sistem piramida.

Waham: orang yang percaya bahwa Superman bisa terbang.

Wakil Presiden: pejabat yang tugasnya mendoakan agar presiden cepat mati atau sakit parah sehingga berhalangan dalam menjalankan tugasnya. Menurut undang-undang wakil presiden bukan bawahan presiden, tidak diangkat oleh presiden dan tidak perlu tunduk kepada presiden karena tidak bisa dipecat oleh presiden.

Won Korea Utara: Mata uang yang di negrinya sendiri tidak disukai, apalagi di negara lain.

Youtube: Papan pengumuman elekronik bagi umum di internet. Medianya adalah video digital.

Zillion: Bilangan yang besar sekali, secara matematika diekspresikan sebagai 1/0, atau 1:0 atau satu dibagi nol atau di dalam ilmu matematik juga disimbolkan sebagai ~.





Disclaimer:
Dongeng ini tidak dimaksudkan sebagai anjuran untuk berinvestasi. Dan nada cerita dongeng ini cenderung mengarah kepada inflasi, tetapi dalam periode penerbitan dongeng ini, kami percaya yang sedang terjadi adalah yang sebaliknya.

Ekonomi (dan investasi) bukan sains dan tidak pernah dibuktikan secara eksperimen; tulisan ini dimaksudkan sebagai hiburan dan bukan sebagai anjuran berinvestasi oleh sebab itu penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang diakibatkan karena mengikuti informasi dari tulisan ini. Akan tetapi jika anda beruntung karena penggunaan informasi di tulisan ini, EOWI dengan suka hati kalau anda mentraktir EOWI makan-makan.